Blog ini berisi Bahan Ajar / Cerita Sekolah Minggu dalam Bahasa Indonesia, silakan dipakai / dikutip secara bebas dan gratis karena Firman Tuhan bebas untuk diberitakan dan diketahui oleh semua orang

This blog contains materials for Sunday School Sermon. The sermon materials are written in Indonesian, but I hope the activities and images contained can be used by anyone with any language, please feel free to use it

Saturday, May 14, 2016

Menjadi Saksi Kristus (Kisah Para Rasul 2:1-13)

Bahan Ajar Sekolah Minggu 15 Mei 2016
Tema : Menjadi Saksi Kristus (Kisah Para Rasul 2:1-13)
Tujuan :  Anak-anak bisa menjadi saksi Kristus melalui perbuatan dan perkataannya yang baik


Ringkasan

Sebagai pengajar kita mengimani bahwa hanya karena karya Roh Kudus membuat kita mampu menjadi saksi bagi anak-anak bahkan juga kepada semua orang disekitar kita melalui perkataan maupun sikap dan perbuatan kita. Karena keyakinan itu juga harusnya menjadikan kita orang-orang yang selalu bergantung pada kekuatan Tuhan semata dalam mengajarkan Firman Tuhan kepada anak-anak maupun sikap dan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari.

Anak-anak juga harus diajarkan untuk bersaksi tentang Kristus, namun tentunya tidak harus dengan berkhotbah atau mengajar tentang Firman Tuhan, melainkan dengan sikap dan tingkah laku yang baik dan yang terpenting adalah, bagaimana anak-anak diajarkan untuk selalu dekat dengan Tuhan, dengan mengajarkan anak-anak rajin berdoa dan memuji Tuhan, serta tentunya peran orang tua maupun pengajar untuk selalu mendoakan anak-anak, sehingga mereka selalu berada dalam tuntunan dan penyertaan Roh Kudus.


bahan ajar lengkap silakan yang dibukukan silakan download di Bahan Ajar PAR 15 Mei 2016

Penjelasan Bahan Alkitab

Hari Pentakosta merupakan salah satu hari raya orang Yahudi sehingga seperti pada hari raya lainnya, pada saat itu banyak orang Yahudi dari berbagai tempat berkumpul di Yerusalem untuk beribadah dan mengadaan perayaan. Dalam Perjanjian Lama, ada beberapa nama/istilah yang dipakai untuk menyebutkan hari Pentakosta ini: Hari Pengumpulan Buah Bungaran (Kel. 23:16); Hari Raya Tujuh Minggu (Kel. 34:22; Ul. 16:10); Hari Hulu Hasil (Bil. 28:26), dikemudian hari dalam Yahudi juga diperingati sebagai hari turunnya Hukum Taurat di Gunung Sinai.
Pentakosta pada Perjanjian Baru kemudian dirayakan sebagai hari Pencurahan Roh Kudus juga berkaitan dengan hari raya yang dilakukan oleh umat Yahudi tetapi sebagaimana setiap peristiwa itu oleh kedatangan Yesus Kristus demikian juga ada penggenapan janji dan karya Allah dalam Yesus Kristus melalui peristiwa ini.
Pada hari Pentakosta bukan hanya Hukum Taurat yang diturunkan untuk menuntun manusia namun Allah mencurahkan Roh Kudus sebagai penuntun hidup orang-orang percaya. Demikian juga dalam peristiwa itu bukan hanya hasil panen berupa buah-buahan yang dibawa kehadapan Tuhan tetapi ada panen untuk jiwa-jiwa yang dibawa kepada Tuhan, ada 3000 jiwa yang bertobat saat itu juga.
Pentakosta ini dapat dipandang sebagai hari lahirnya gereja, karena pada peristiwa ini, untuk pertama kalinya banyak orang dibaptis dan menerima Kristus dalam hidupnya, yang berarti menjadi pengikut Kristus, orang Kristen. Dari peristiwa ini nampak betapa pentingnya peran Roh Kudus yang memampukan murid-murid untuk bersaksi. Tanpa Roh Kudus, tanpa kesaksian dari murid-murid, tidak ada pengikut Kristus yang baru, tidak ada orang-orang Kristen demikian juga saat ini kita tidak mungkin jadi pengikut Kristus.
Sebagai pengajar kita mengimani bahwa hanya karena karya Roh Kudus membuat kita mampu menjadi saksi bagi anak-anak bahkan juga kepada semua orang disekitar kita melalui perkataan maupun sikap dan perbuatan kita. Karena keyakinan itu juga harusnya menjadikan kita orang-orang yang selalu bergantung pada kekuatan Tuhan semata dalam mengajarkan Firman Tuhan kepada anak-anak maupun sikap dan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari.
Anak-anak juga harus diajarkan untuk bersaksi tentang Kristus, namun tentunya tidak dengan berkhotbah atau mengajar tentang Firman Tuhan, melainkan dengan sikap dan tingkah laku yang baik dan yang terpenting adalah, bagaimana anak-anak diajarkan untuk selalu dekat dengan Tuhan, dengan mengajarkan anak-anak rajin berdoa dan memuji Tuhan, serta tentunya peran orang tua maupun pengajar untuk selalu mendoakan anak-anak, sehingga mereka selalu berada dalam tuntunan dan penyertaan Roh Kudus.
Cerita Kelas Kecil
Adik-adik bisa menyebutkan salah satu orang Kristen yang adik-adik kenal? (biarkan anak-anak menjawab) Tentu saja mudah kan, adik-adik sendiri orang Kristen, kakak juga, bapak dan mama, saudara, om, tante, bapak dan ibu pendeta, semuanya orang Kristen. Kita semua disebut orang Kristen karena kita percaya dan sayang kepada Tuhan Yesus. Orang Kristen juga adalah orang yang mau berdoa dan memuji Tuhan, mengikuti perintah dan nasehat Tuhan.
Cerita hari ini tentang murid-murid yang menerima Roh Kudus dari Tuhan.
Pada suatu hari minggu, di kota Yerusalem, ada banyak orang datang di dalam kota karena mereka datang dari berbagai tempat untuk merayakan hari raya. Di kota ini, dalam sebuah rumah murid-murid juga sedang berkumpul untuk beribadah bersama. Tiba-tiba saat mereka sedang berdoa, ada angin bertiup keras, kemudian muncul lidah api yang menyala yang hinggap pada masing-masing murid yang berdoa itu. Tentu mereka kaget, tapi mereka dapat merasakan bahwa Roh Kudus masuk dalam diri mereka, sehingga mereka keluar rumah dan mulai berbicara tentang Tuhan Yesus kepada semua orang. Dan semua orang yang ada disitu juga heran, koq mereka bisa mengerti apa yang diucapkan oleh murid-murid walaupun bahasa orang-orang itu berbeda-beda. Orang-orang yang tidak suka kepada murid-murid itu kemudian berkata, “mereka pasti mabuk, sehingga mereka berbicara dengan berbagai bahasa.” 
Namun murid-murid tidak marah walaupun orang-orang tidak suka dan mengatakan mereka mabuk, namun mereka tetap berbicara untuk menyampaikan tentang kebaikan Tuhan kepada semua orang. Karena Tuhan Yesus sendiri sudah mengingatkan kepada murid-murid untuk tidak marah atau berbuat jahat kepada orang yang tidak menyukai mereka, tetapi harus tetap berbuat baik dan tetap menyampaikan kebaikan Tuhan kepada setiap orang. Sebagai orang yang percaya dan sayang kepada Yesus Kristus, murid-murid tahu bahwa mereka harus mengikuti perintah dan nasehat yang telah disampaikan kepada mereka, demikian juga adik-adik dan kakak, sebagai orang Kristen, yang percaya dan sayang kepada Tuhan Yesus.
Mengapa jadi orang Kristen harus mengikuti perintah dan nasehat Tuhan? Karena adik-adik telah dijaga dan ditolong oleh Tuhan.  Ketika adik-adik tidur, bermain, belajar dan dimana saja berada Tuhan selalu menjaga dan menolong adik-adik. Bukan saja menolong, tetapi Tuhan juga selalu mengingatkan adik-adik untuk tidak berbuat jahat. Kalau ada yang nakal bisa saja Tuhan menyuruh bapak, mama atau kakak pengajar untuk menegur supaya jangan nakal, bisa juga Tuhan langsung mengatakannya dalam hati adik-adik sehingga ketika adik-adik mau berbuat nakal adik-adik langsung ingat kalau Tuhan melarang adik-adik untuk nakal.
Sebagai anak-anak yang percaya dan sayang kepada Tuhan Yesus, adik-adik memang harus menunjukkan kepada orang lain juga sikap yang baik, sehingga ketika orang lain melihat adik-adik sebagai anak yang baik, orang percaya bahwa adik-adik juga percaya dan sayang kepada Tuhan Yesus.
Kalau adik-adik nakal, nanti orang akan bertanya, bagaimana mungkin anak ini percaya dan sayang kepada Tuhan Yesus, sifatnya saja tidak seperti Tuhan Yesus, yang selalu baik dan suka menolong. Karena itu sebagai orang Kristen yang percaya dan sayang kepada Tuhan Yesus, adik-adik harus selalu menjadi anak yang baik dan selalu ingat dalam hati adik-adik bahwa Tuhan melarang adik-adik berbuat hal yang jahat kepada orang lain.
Cerita Kelas Besar
Kita pernah belajar tentang buah-buah roh, siapa yang masih ingat apa saja buah-buah roh itu? (kalau sulit dihafal, ajak anak-anak menyanyikan lagu Buah-Buah Roh). Apa buah-buah roh itu? Buah-buah roh itu adalah sikap yang nampak dalam diri setiap orang yang memberikan hidupnya dalam tuntunan Roh Kudus.
Hari ini kita membaca cerita Alkitab tentang peristiwa turunnya Roh Kudus atas murid-murid Tuhan Yesus, saat mereka sedang berkumpul dan beribadah kepada Tuhan.
Pada saat yang sama, di Yerusalem ada perayaan Pentakosta, dimana berdasarkan perintah Tuhan dan sudah menjadi tradisi bagi semua orang Yahudi dari semua tempat akan berkumpul untuk merayakannya bersama di kota Yerusalem.
Ketika Tuhan menurukan Roh Kudus atas murid-murid dalam bentuk lidah api yang menyala, tentu saja murid-murid kaget, tapi mereka langsung bisa merasakan bahwa, ada kekuatan dari Tuhan yang turun atas diri mereka sehingga mereka menjadi berani untuk bersaksi tentang kebaikan Tuhan kepada semua orang yang ada pada waktu itu.
Murid-murid sendiri bukan orang-orang yang dianggap pintar, karena mereka bukan orang-orang terpelajar, tetapi ketika Roh Kudus bekerja dalam diri mereka, mereka mampu untuk menyampaikan Firman Tuhan, bahkan dalam berbagai bahasa yang bisa dimengerti oleh setiap orang yang mendengarnya.
Orang-orang yang mendengarnya juga heran, bagaimana bisa mereka mengerti semua yang disampaikan oleh murid-murid, tapi ada juga yang tidak suka sehingga mereka berkata bahwa murid-murid itu sedang mabuk.
Apakah murid-murid marah? Tidak, walaupun disindir sedang mabuk tetapi mereka tetap menyampaikan Firman Tuhan sehingga nanti kalau kita baca lebih lanjut kita bisa lihat ada 3000 orang yang bertobat dan menerima Tuhan Yesus pada saat itu juga. Mulai saat itu juga, orang Kristen bertambah banyak dan semakin hari semakin banyak orang menjadi saksi tentang Tuhan Yesus, karena Tuhan juga melalui Roh Kudus, menyertai setiap orang percaya untuk bisa menjadi saksi seperti Roh Kudus menyertai murid-murid  untuk menjadi saksi, sehingga sampai saat ini adik-adik dan kakak juga bisa jadi orang yang percaya dan menerima Tuhan Yesus.
Sebagai orang yang percaya dan menerima Tuhan Yesus, adik-adik dan kakak juga disertai oleh Roh Kudus untuk bisa menjadi saksi bagi setiap orang. Apakah adik-adik sudah bisa bersaksi mengenai Tuhan Yesus, bisa, walaupun mungkin saat ini adik-adik belum bisa berkhotbah atau mengajar seperti kakak, tetapi ketika adik-adik sudah menerima Tuhan Yesus dalam diri adik-adik berarti adik-adik juga sudah disertai oleh Roh Kudus untuk menjadi saksi. Bagaimana caranya?
Adik-adik masih ingat apa saja yang kita sebutkan / nyanyikan  sebagai buah-buah roh tadi. Buah-buah roh itu adalah apa yang dihasilkan dari penyertaan Roh Kudus dalam kehidupan adik-adik. Jika ada penyertaan Roh Kudus dalam diri adik-adik maka adik-adik dimampukan untuk melakukan, kasih, selalu bersukacita, apapun yang adik-adik lakukan mendatangkan damai sejahtera bagi orang lain, adik-adik menjadi anak yang sabar, murah hati kepada setiap orang, selalu berbuat baik, setia untuk selalu beribadah kepada Tuhan maupun melakukan perintah-perintah Tuhan, bersikap lemah lembut kepada setiap orang, dan juga harus bisa menguasai diri walaupun mungkin ada yang membuat adik-adik marah.
Tapi itu semua tidak mungkin adik-adik lakukan kalau adik-adik tidak dekat kepada Tuhan. Untuk dekat kepada Tuhan adik-adik juga harus rajin berdoa dan rajin beribadah serta belajar firman Tuhan.

Ayat Hafalan: 

Kisah Rasul 2 : 4

Aktivitas

Beberapa aktivitas untuk Kelas kecil 
Mewarnai Gambar
...
Beberapa aktivitas untuk kelas besar
Gambar dan Warnai
minta anak-anak kelas besar untuk menggambar apa yang mereka bayangkan tentang bentuk Roh Kudus yang turun kepada murid-murid kemudian anak-anak mewarnai gambar yang mereka buat


Isi Kata

permainan seperti teka-teki silang namun tanpa pertanyaan

lengkap kunci jawabannya silakan download di Permainan Mengisi Kata

2 comments:

  1. Kotbah, firman Tuhan juga perlu. Seimbang lah, perbuatan baik kalo ga beritakan Injil juga sama aja boong. Itu ga bikin mereka terima Yesus. Memberitakan Injil tapi hidupnya ga bener juga boong. Malah diejek orang, kamu sok2an ngomong Tuhan, hidupmu ga bener. Keduanya harus seimbang, harus sama-sama kuat ya antara berbuat baik dan khotbah/firman Tuhan.

    ReplyDelete