Blog ini berisi Bahan Ajar / Cerita Sekolah Minggu dalam Bahasa Indonesia, silakan dipakai / dikutip secara bebas dan gratis karena Firman Tuhan bebas untuk diberitakan dan diketahui oleh semua orang

This blog contains materials for Sunday School Sermon. The sermon materials are written in Indonesian, but I hope the activities and images contained can be used by anyone with any language, please feel free to use it

Wednesday, August 29, 2018

Murid-murid Yang Pertama (Lukas 5:1-11)

Gambar Peraga dan Aktivitas untuk materi tentang Murid-murid Yang Pertama (Lukas 5:1-11)

Gambar Peraga




Aktivitas

Mewarnai


Mencari perbedaan


Memasang huruf


Teka-teki silang

Saturday, August 25, 2018

Saling Mendoakan (Kisah Rasul 4:23-37)

Bahan Ajar Sekolah MInggu 26 Agustus 2018
Tema: “Saling Mendoakan” (Kisah Rasul 4:23-37)
Tujuan:
- Anak-anak tahu bahwa Tuhan meminta kita untuk saling menolong dan mendoakan
- Anak-anak belajar bahwa dengan selalu dekat kepada Tuhan kita dimampukan melakukan hal-hal yang berkenan kepadaNya


Pokok Renungan

Setelah Petrus dan Yohanes di lepaskan dari pemeriksaan oleh para pemuka agama dan Ahli Taurat, mereka kembali mendapati saudara-saudara seiman, dan menceritakan kepada mereka apa yang terjadi. Hal ini menimbulkan rasa kuatir karena mungkin saja dikemudian hari Petrus dan Yohanes akan ditangkap dan diadili lagi juga besar kemungkinan setiap orang percaya akan diperlakukan demikian. Karena itu mereka kemudian bersekutu bersama dan memanjatkan doa kepada Tuhan atas segala hal yang menimpa diri mereka dan memohon kekuatan dari Tuhan agar mereka berani memberitakan firmanNya. Tuhan menjawab doa dan permohonan mereka dengan mengaruniakan Roh Kudus untuk memampukan mereka bersaksi.
Penyertaan Roh Kudus dalam diri mereka masing-masing juga kemudian memampukan mereka untuk saling mendukung baik dalam doa-doa mereka maupun dalam kehidupan mereka sehari-hari. Hal ini diwujudkan dalam cara hidup jemaat yang saling menopang kehidupan dan keadaan satu dengan yang lain dengan apa yang mereka miliki. Semua yang dimiliki oleh masing-masing orang diberikan untuk dapat digunakan bersama-sama sehingga tidak ada yang berkekurangan.
Dalam bacaan diceritakan Yusuf yang oleh para rasul disebut Barnabas bahkan menjual ladang miliknya kemudian menyerahkan uang hasil penjualan itu kepada para rasul untuk dapat dipergunakan bersama sesuai keperluan masing-masing.
Kekuatan yang mempersatukan mereka untuk saling mendoakan dan saling berbagi adalah Roh Kudus yang dikaruniakan kepada mereka yang mengaku percaya dan beriman kepada Tuhan Yesus. Di tengah ancaman atas keselamatan jiwa mereka sebagai orang percaya, mereka diperhadapkan pada pilihan untuk menyangkal iman mereka kepada Tuhan Yesus atau dimusuhi bahkan dikejar-kejar untuk ditangkap dan dihukum. Tanpa kekuatan dari Roh Kudus mereka sudah pasti memilih untuk menyelematkan diri mereka dengan cara menyangkal iman dan percaya kepada Tuhan Yesus.
Kekuatan itu juga yang kemudian membuat semakin banyak orang menjadi percaya dan beriman kepada Tuhan Yesus.
Keadaan yang dialami oleh jemaat mula-mula mungkin tidak pernah kita dengar atau lihat di saat ini, walaupun kenyataannya di beberapa tempat masih terjadi juga tekanan seperti yang dialami oleh jemaat mula-mula. Namun tekanan dalam bentuk yang lain sebenarnya sedang terjadi dan dialami oleh kita sebagai orang percaya di waktu ini. Ada begitu banyak godaan maupun tekanan yang secara langsung maupun tidak langsung membuat iman dan percaya kita menjadi goyah dan memperhadapkan kita pada pilihan percaya kepada Tuhan dan dianggap bodoh atau sebaliknya menyangkali iman dan percaya kita sehingga dianggap pintar atau cocok dengan kehidupan modern saat ini. Disamping kepercayaan lain yang berusaha membuat kita mempertanyakan kembali iman dan percaya kita kepada Tuhan Yesus.
Satu-satunya yang bisa membuat kita mampu bertahan bahkan mampu menyaksikan tentang Tuhan Yesus adalah kekuatan dari Roh Kudus yang dikaruniakan Tuhan kepada kita dan itu semua dapat bertumbuh dan hidup jika kita berada dalam persekutuan yang benar untuk saling mendukung dan saling mendoakan satu dengan yang lain.
Yang menarik yang perlu kita renungkan dan dapat kita ajarkan kepada anak-anak dari bacaan kita hari ini adalah apakah kita sudah menjadi orang-orang percaya yang membangun persekutuan untuk saling mendoakan dan mendukung dalam berbagai hal? Ajak anak-anak untuk saling mendoakan dan saling menopang satu sama lain dan selalu bersekutu kepada Tuhan karena hanya dengan dekat kepada Tuhan kita akan selalu dituntun oleh Roh Kudus agar mampu saling mendukung dan mendoakan. MInta anak-anak untuk mulai mendoakan teman, saudara dan orang tua mereka.


Ayat Hafalan

Efesus 4:2
Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.


Alat Peraga

Gambar Peraga


Aktivitas

Lembaran doa
Potong dan bagikan lembaran doa kepada masing-masing anak untuk dituliskan beban doanya kemudian tukarkan dengan temannya untuk didoakan


Saturday, August 18, 2018

Roh Kudus Memampukan (Kisah Rasul 4:1-22)

Bahan Ajar Sekolah Minggu 19 Agustus 2018
Tema: “Roh Kudus Memampukan” (Kisah Rasul 4:1-22)
Tujuan:
- Anak-anak tahu bahwa Roh Kudus bekerja dalam diri setiap orang percaya
- Anak-anak belajar bahwa karena Roh Kudus kita dimampukan untuk menyaksikan nama Tuhan Yesus 


Pokok Renungan

Bacaan hari ini merupakan kelanjutan kisah minggu lalu tentang Petrus dan Yohanes yang menyembuhkan orang lumpuh dengan kuasa dan nama Tuhan Yesus.
Mendengar tentang mujizat kesembuhan juga khotbah Petrus dan Yohanes tentang Tuhan Yesus, membuat mereka yang memusuhi Tuhan Yesus menjadi marah. Mereka adalah imam-imam dan kepala pengawal Bait Allah serta orang-orang Saduki dan mereka datang untuk menangkap Petrus dan Yohanes (ayat 1-3).
Sementara di lain pihak, reaksi orang banyak justru sebaliknya. Mereka bersukacita dan memuji Tuhan karena mereka telah menyaksikan mujizat dan mendengar Petrus berkhotbah membagikan Kabar Baik dalam kuasa Roh Kudus, mereka mendengar bahwa jika mereka bertobat dari dosa-dosa mereka dan percaya kepada Tuhan Yesus maka mereka dapat diselamatkan. Hal ini terlihat dari bertambahnya orang percaya menjadi 5000 orang dari semula 3000 pada peristiwa Pentakosta (Kisah Rasul 2:41).
Walaupun sudah begitu banyak orang yang percaya kepada Tuhan Yesus tetapi tidak membuat para musuh berubah pikiran, sebaliknya mereka semakin membenci para pengikut Tuhan Yesus. Karena itu merekapun menyidangkan Petrus dan Yohanes karena mengabarkan tentang Tuhan Yesus dan melakukan mujizat dalam nama Tuhan Yesus. Mereka mengancam Petrus dan Yohanes bukan atas sebuah kejahatan tetapi atas kebaikan yang telah mereka lakukan.
Ketaatan dan keteguhan hati Petrus dan Yohanes untuk memberitakan Kabar Baik tentang Tuhan Yesus menyebabkan mereka dibenci bahkan ditangkap, tetapi Roh Kudus menguatkan mereka untuk menghadapinya sehingga ketika mereka dihadapkan kepada sidang mereka tetap dengan tegas dan yakin menyatakan iman dan percaya kepada Tuhan Yesus.
Dengan keberanian sendiri Petrus tidak dapat menjawab para pemimpin agama dengan tegas tetapi ia mampu karena ia dipenuhi oleh Roh Kudus. Membaca bagian injil kita tahu bahwa beberapa waktu sebelum peristiwa ini ketika ia sendiri menyaksikan Tuhan Yesus diadili oleh para pemimpin agama yang membenciNya, Petrus adalah orang yang dengan tegas menyangkal Tuhan Yesus ketika ditanyai apakah ia mengenal Tuhan Yesus dan apakah ia muridNya. Jelas, tanpa Roh Kudus, Petrus masih takut seperti saat itu.
Sebagai orang percaya kita juga akan menghadapi kesulitan untuk menaati perintah Tuhan juga menyaksikan tentang Tuhan Yesus kepada orang lain. Tetapi kita, seperti Petrus, dikarunia Roh Kudus yang hidup di dalam hati kita dan Dia akan memberi kita kekuatan dan keberanian untuk taat bahkan di masa-masa sulit dan dalam tekanan (bd. 1 Petrus 4: 12-16, Markus 13:11, Lukas 12:11-12).
Jawaban Petrus (ayat 8-12) sebenarnya memberikan penjelasan yang cukup kepada para pemimpin agama bahwa apa yang baik yang dilakukannya dengan Yohanes tentu berasal dari apa yang baik juga, nama yang mereka saksikan yaitu Nama Yesus tentunya juga adalah nama yang benar dan berkenan kepada Allah sehingga dengan nama itu orang yang lumpuh dapat disembuhkan.
Dari bacaan kita minggu lalu dan minggu ini, ada hal penting yang perlu kita ingat dan penting untuk diajarkan kepada anak-anak, bahwa adalah wajib bagi kita sebagai orang percaya untuk menyaksikan nama Tuhan Yesus kepada orang lain, ini adalah kabar kesukaan yang seharusnya kita bagikan juga kepada setiap orang agar tahu, percaya dan mendapat keselamatan juga seperti kita yang percaya kepada Tuhan Yesus. Tetapi kita tidak akan mampu melakukannya jika itu mengandalkan kemapuan kita sendiri, kita hanya akan dimampukan jika kita membiarkan Roh Kudus mendiami hati kita. 
Bagaimana Roh Kudus bisa tinggal dalam hati kita, tentunya jika kita mau selalu dekat kepada Tuhan, membaca dan merenungkan Firman Tuhan, tidak memikirkan dan melakukan hal-hal yang tidak berkenan kepada Tuhan dan selalu memuji dan memuliakan nama Tuhan.


Ayat Hafalan

2Petrus 1:21
sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.

Alat Peraga

Gambar Peraga

Aktivitas

Mewarnai
Teka-teki silang

Saturday, August 11, 2018

Nama Tuhan Yesus (Kisah Rasul 3:1-10)

Bahan Ajar Sekolah Minggu 12 Agustus 2018
Tema: “Nama Tuhan Yesus” (Kisah Rasul 3:1-10)
Tujuan:
- Anak-anak tahu bahwa Tuhan Yesus lebih daripada apa pun yang dunia tawarkan.
- Anak-anak belajar bahwa kita harus selalu siap untuk memberi tahu orang lain tentang Tuhan Yesus

Pokok Renungan

Kisah Para Rasul 3 dimulai dengan cerita seorang lumpuh yang sedang duduk di depan gerbang Bait Allah untuk mengemis. Orang itu adalah seorang yang lumpuh sejak lahir, yang mungkin dulunya pernah berharap untuk bisa berjalan, namun semakin lama ia sadar bahwa ia tidak bisa berjalan. Yang bisa dilakukannya hanyalah mengemis, bahkan untuk pergi mengemis pun ia harus diantar oleh orang lain.
Ketika Petrus dan Yohanes yang saat itu pergi sembahyang di Bait Allah melihat orang itu, mereka merasa perlu untuk memberikan sesuatu yang lebih berharga dari emas dan perak kepadanya. Tempat itu tentunya dipenuhi oleh orang dari berbagai kalangan yang juga bermaksud datang sembahyang di Bait Allah. Bagi Petrus dan Yohanes, ini merupakan kesempatan yang baik untuk berbagi dengan orang banyak, menyaksikan tentang Tuhan Yesus, kepada orang lumpuh itu juga kepada orang banyak di situ. 
Hal ini sebenarnya beresiko untuk kedua murid Tuhan Yesus, di tempat itu sangat mungkin ada juga imam-imam dan ahli-ahli Taurat yang sangat membenci Tuhan Yesus, dan tentunya mereka juga akan membenci orang-orang yang berani menyaksikan tentang Tuhan Yesus. Tetapi itu tidak membuat Petrus dan Yohanes menjadi gentar dan mengurungkan niat mereka untuk bersaksi.
Petrus dan Yohanes mendekati orang lumpuh itu dan langsung disambut olehnya dengan meminta uang. Penampilan Petrus dan Yohanes pastilah seperti rakyat biasanya, mereka tidak tampak seperti orang kaya, dan orang lumpuh yang melihat mereka demikian, tidak berharap akan mendapatkan banyak dari mereka.
Petrus menjawab orang itu tentang keberadaan dirinya dan Yohanes yang tidak punya sesuatu yang berharga seperti yang diinginkan oleh pengemis itu, tetapi ia menjanjikan sesuatu yang lebih berharga daripada apa yang diinginkan oleh orang itu, sesuatu yang bahkan tidak terpikirkan oleh orang itu.
Petrus memberikan orang itu kesembuhan, ia bisa berjalan. Apa yang diterimanya mungkin bukan apa yang diharapkannya atau diimpikannya lagi mengingat ia sudah terbiasa dan menerima keadaannya yang lumpuh sebagai bagian dari hidupnya. Tapi Petrus memberikan kepadanya apa yang melampaui mimpinya itu untuk itu Petrus menyatakan kepadanya tentang Tuhan Yesus, yang dalam namaNya ada kuasa untuk menyembuhkan. Hal itu langsung dialami dan dirasakan oleh orang lumpuh itu sehingga ia tentunya merasa heran dan sangat bersyukur dan ia meresponnya dengan memuji Tuhan yang punya kuasa kesembuhan.
Mujizat yang dilakukan Petrus dalam nama Tuhan Yesus ini adalah suatu permulaan yang penting karena peristiwa ini menunjukkan bagaimana Kuasa Roh Kudus melanjutkan pekerjaan Allah melalui murid-muridNya, gereja dan umatNya. Ini mau menunjukkan bahwa Petrus yang beriman kepada Tuhan Yesus, dikarunia Roh Kudus untuk menyaksikan kuasa dan nama Allah. Dan itu juga menegaskan bahwa semua orang percaya juga diberi kuasa untuk menyaksikan nama Tuhan Yesus.
Seperti Petrus, kita sebagai orang percaya juga diberi tanggung jawab untuk menyatakan kuasa dalam nama Tuhan Yesus, karena itu kita harus selalu siap untuk membantu mereka yang membutuhkan, dan adalah penting bahwa kita mengajarkan tentang Tuhan Yesus, yang merupakan sumber segala berkat dan penyembuhan yang sesungguhnya.
Kita mungkin diberikan berkat kekayaan, kemampuan fisik, materi, bahkan karunia untuk mendoakan dan menyembuhkan orang tetapi semua itu bukan karena kita bisa tetapi karena Tuhan yang memberi, karena itu wajib bagi kita menyaksikan tentang Tuhan Yesus yang memberi semua itu, sehingga nama Tuhan Yesus yang dimuliakan.
Dari bacaan ini kita belajar dan perlu kita ajarkan kepada anak-anak bagaimana kita harus selalu siap membagikan apa yang kita ketahui tentang Yesus kepada orang lain, di setiap saat dan kesempatan, melalui perkataan juga perbuatan yang baik kepada semua orang.

Ayat Hafalan

Filipi 2:10
Supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi

Alat Peraga

Gambar Peraga

Aktivitas

Mewarnai