Bahan Ajar PAR 19 Maret 2017 Tema : “Tuhan menolong orang yang setia kepadaNya” (Rut 2:1-12; 4:1-10) Tujuan : - Anak-anak tahu bahwa Tuhan memberikan pertolonganNya pada waktu yang tepat - Anak-anak tahu bahwa pertolongan Tuhan melampaui apa yang dapat dipikirkan manusia - Anak-anak mau setia melakukan kehendak Tuhan
Pokok Renungan
Bagian bacaan hari ini meringkas kisah yang termuat dalam Rut 2-4 menjadi sebuah cerita singkat tentang bagaimana pertolongan Tuhan kepada orang-orang yang setia kepadaNya. Rut dan Naomi yang pulang ke Betlehem dalam keadaan sebagai janda, tanpa suami sebagai penopang kehidupan mereka, pasti membuat kehidupan mereka susah dan dapat dikategorikan sebagai orang miskin. Rut sendiri yang masih muda kemudian harus menjadi penolang hidup ia dan mertuanya yang sudah tua. Dan sebagaimana menurut hukum yang berlaku, bahwa sebagai orang miskin mereka berhak mengumpulkan butir-butir jelai yang jatuh (bnd. Im. 23:22; Ul. 24:19), Rut kemudian pergi untuk mengumpulkan jelai sebagai bahan makanan bagi mereka. Pertemuan Ruth dengan Boas, bukanlah disengaja (ayat 3), bahkan tentunya Rut juga belum mengenal Boas, walaupun Boas sendiri adalah sanak dari Naomi (ayat 1). Keberadaan Rut ditempat itu juga sebenarnya tidak terlalu menguntungkan karena ia adalah seorang asing, nampak dari jawaban yang diberikan oleh sang mandor kepada Boas dengan mengatakan ‘seorang perempuan Moab’ lebih bermaksud merendahkan, karena orang Israel tidak suka kepada orang asing penyembah berhala. Tapi cerita tentang Rut sudah sampai ke telingan Boas dan secara kebetulan hari itu Boas bertemu langsung dengan Rut. Karena itu, nampaknya Boas menaruh rasa kagum kepada kesetiaan Rut juga ada rasa iba terhadap kedaan Rut dan Naomi sehingga ia bermaksud memberikan pertolongan kepada mereka. Lebih dari itu nampaknya Boas juga percaya bahwa kesetiaan yang juga Rut tunjukkan kepada Tuhan Allah Israel pastilah akan mendapat penghargaan di mata Tuhan (ayat 12). Kekaguman Boas kemudian berlanjut dengan apa didengar dan apa yang dialaminya juga ketika ia bertemu dengan Rut kemudian. Dan Boas juga yakin bahwa Rut memang perempuan yang berkenan kepada Tuhan, sehingga ada upaya juga dari Boas untuk mendapatkan dan melindungi Rut. Dalam pasal 3 dikisahkan walaupun sesuai hukum Yahudi, Boas punya hak untuk mengambil Rut, namun masih ada orang lain yang lebih berhak. Untuk itu, dalam pasal 4 diceritakan bagaimana upaya Boas yang sebenarnya penuh dengan harap-harap cemas melakukan pertemuan dengan tua-tua kota dan orang yang lebih berhak itu untuk membahas persoalan Naomi sebagai saudara mereka. Mungkin Boas menjadi kehilangan harapan ketika orang yang berhak itu menyetujui untuk membeli/membayar kepunyaan Elimelekh yang hendak dijual Naomi, namun keadaan menjadi melegakan bagi Boas ketika orang yang berhak itu berubah pikiran karena tidak mau menanggung kewajiban yang lain, menikahi Rut dan meneruskan keturunan Elimelek. Dari begitu banyak kebetulan yang terjadi dalam kisah ini dapat kita lihat bahwa secara tidak langsung melalui hal-hal yang tidak direncanakan oleh Rut maupun Boas Tuhan sedang bekerja untuk menjaga dan menolong Rut. Bahkan apa yang Tuhan lakukan untuk Rut, juga Naomi, bukan sekedar menyelamatkan mereka dari kesusahan / kemiskinan tetapi lebih dari itu, kesetiaan Rut kepada Tuhan mendapat balasan yang sangat besar, bahkan yang tidak terpikirkan oleh Rut. Keturunan Elimelekh tetap terjaga melalui pernikahan Rut dengan Boas dan bahkan dari keturunan Rut ini kejayaan Israel ditegakkan dalam pemerintahan Daud. Kepada anak-anak dapat ditekankan tentang perbuatan Tuhan yang begitu besar kepada Rut yang setia dan mau menyerahkan dirinya kepada Tuhan, diperhitungkan Tuhan lebih dari apa yang bisa Rut pikirkan.
Bahan Ajar PAR 12 Maret 2017 Tema : “Tuhan setia pada orang yang setia” (Rut 1:1-22) Tujuan : - Anak-anak tahu bahwa Tuhan memperhatikan setiap orang yang setia kepadaNya - Anak-anak mau setia melakukan kehendak Tuhan
Pokok Renungan
Sebagaimana dalam ayat 1, kisah Rut terjadi pada zaman hakim-hakim. Kisah ini sendiri agak berbeda dari kisah hakim-hakim yang penuh dengan kekacauan peristiwa pergolakan, peperangan juga pembunuhan. Dalam kitab Rut disajikan kisah yang lebih tenang bahkan sebuah kisah cinta. Kisah dalam kitab ini memang sangat penting karena merupakan benang merah yang menghubungkan garis keturunan dari Adam sampai Tuhan Yesus. Isi kitab ini mengingatkan tentang pemeliharaan Tuhan terhadap orang pilihanNya sehingga apa yang menjadi rencana Tuhan tergenapi melalui Rut yang menjadi nenek moyang dari Raja Daud dan Juruselamat (bnd. Mat. 1:5). Rut adalah perempuan Moab, suku yang menyembah berhala. Seharusnya bagi orang israel, ini bukan pilihan yang tepat sebagai istri, tetapi menjadi sebuah pertanyaan penting ketika ternyata Tuhan memilih Rut menjadi nenek moyang raja Daud, bahkan Juruselamat. Dari bacaan ini kita dapat menyimpulkan bahwa nampaknya Rut dipilih oleh Tuhan karena ia setia. Tetapi kesetiaan seperti apa sehingga dia diberi kehormatan yang begitu besar oleh Tuhan? Kesetiaan yang ditunjukkan Rut adalah kesetiaan yang teruji oleh berbagai masalah / tantangan dan pilihan yang tidak menguntungkan baginya. Rut memilih untuk meninggalkan negerinya dan sanak saudaranya, untuk pergi ke negeri asing. Ia harus meninggalkan orang-orang yang bisa menolongnya dalam berbagai keadaan (ayat 8-10), Ia memilih mengikuti mertuanya yang adalah seorang janda sedangkan dia sendiri juga seorang janda. Keduanya tentu akan mengalami berbagai kesulitan, apalagi mereka berada di zaman yang penuh dengan kekacauan dan peperangan. (ayat 11-14) Rut juga memilih untuk meninggalkan allah bangsanya yang selama ini ia sembah dan percaya sebagai pembawa berkat bagi bangsanya dan menggantikannya dengan Tuhan Allah yang disembah oleh Naomi yaitu Allah Israel (ayat 15-17) Pilihan yang berat yang dalam pikiran loigis tidak menguntungkan yang telah diambil oleh Rut jelas menunjukkan kesetiaan dan keteguhan hati yang Rut yang sangat kuat baik kepada Naomi maupun kepada Tuhan Allah yang disembah Naomi, ia juga menyerahkan dirinya ke dalam kuasa Allah Israel saat ia berjanji untuk setia menemani Naomi (ayat 17). Kesetiaan yang ditunjukkan oleh Rut, perempuan dari bangsa asing, penyembah berhala, kepada Tuhan Allah Israel, menjadi pelajaran berharga bagi setiap orang yang mengaku percaya dan menyambah Tuhan Allah Israel itu. Rut bersedia menyerahkan, dirinya, seluruh kehidupannya juga masa depannya kedalam kuasa Tuhan. Ia mau meninggalkan kenyamanannya dalam kehidupan di luar Tuhan untuk datang kepada Tuhan walaupun tidak nyaman. Dan Tuhan pun menunjukkan betapa Ia sangat menghargai kesetiaan seperti yang ditunjukkan oleh Rut, setelah sampai di tanah Yehuda, Tuhan memberikan baginya seorang suami (Boas). Bahkan lebih dari itu, dari keturunannya lahir Yesus, Juruselamat. Yang menarik yang dapat diajarkan kepada anak-anak dari cerita ini ialah bagaimana kesetiaan kepada Tuhan pasti mendatangkan kebaikan bagi diri sendiri. Setia saja kepada Tuhan dalam setiap jalan kehidupan, apapun yang akan terjadi pasti baik adanya, soal waktu dan keadaannya Tuhan yang akan mengatur semua itu. Rut bersikap setia dan tidak pernah berharap bahwa ia akan mendapatkan seorang suami bahkan kemudian dari keturunannya akan lahir Juruselamat, namun sikapnya itu diperhitungkan Tuhan, bahkan diharga sangat besar oleh Tuhan.
Bahan Ajar PAR 05 Maret 2017 Tema : “Kehendak Tuhan yang Jadi” (Kejadian 27:1-17) Tujuan : - Anak-anak tahu bahwa Tuhan punya kehendak baik bagi kehidupan setiap orang - Anak-anak mau berserah kepada Tuhan dalam doa untuk setiap harapan dan keinginannya
Pokok Renungan
Kisah hari ini berkaitan dengan cerita minggu lalu. Karena nafsu yang rendah, Esau telah menjual hak kesulungannya kepada Yakub. (bnd. Ibr. 12:16-17) Pada ayat 1-5 nampak bahwa Ishak berencana meneruskan berkat kepada Esau. Hal ini secara umum dipandang wajar karena Esau adalah anak sulung, dan budaya/adat saat itu, bahkan sampai sekarang, menempatkan anak sulung sebagai kepala/yang utama. Tapi untuk kasus Esau dan Yakub sebenarnya agak berbeda, Tuhan sendiri sudah pernah berfirman tentang keduanya (Kej. 25:23), entah karena sudah tua dan tidak tahu, atau tidak mengerti, atau tidak mempertimbangkan sebagaimana mestinya, Ishak lupa firman Tuhan, bahwa anak yang tua harus menjadi hamba kepada anak yang muda. Kalaupun ia masih ingat namun tetap bersikeras meneruskan berkat kepada Esaus, bisa jadi, ia lebih dikuasai oleh perasaan sayang yang alami, Ishak lebih sayang kepada Esau. Ishak hendak mengatur semuanya sesuai yang diinginkan dan lupa atau mengabaikan kehendak Tuhan, Ishak juga mengabaikan kenyataan bahwa Esau sudah menikah dengan dua wanita kafir (Kej 26:34-35). Dalam hal ini nampaknya Ishak terlalu terbawa perasaannya. Selanjutnya dalam ayat 6-17, Ribka berusaha untuk memperoleh bagi Yakub berkat yang sudah direncanakan akan diberikan Ishak kepada Esau. Jika memang Ribka mengingat firman Tuhan tentang Esau yang akan menjadi hamba Yakub, tentunya usahanya untuk mendapatkan berkat bagi Yakub bertujuan baik, namun cara yang dipakai yaitu dengan menipu Ishak pastinya tidak benar. Demikian juga Yakub yang kemudian mengikuti siasat ibunya itu. Seharusnya ada jalan untuk itu, disini Ribka juga mengabaikan jalan Tuhan, ia menggunakan jalannya sendiri. Akibat yang harus diterima oleh Yakub kemudian adalah ia harus lari menyelamatkan diri dari Esau. Tapi tidak dijelaskan dalam Alkitab tentang alasan Ribka, bisa saja ia bermaksud agar Yakub diberkati karena Yakub adalah anak kesayangannya (bnd. Kej. 25:28), tentu sikap seperti itu tidak ada bedanya dengan Yakub yang terbawa perasaan saja, dan hal itu juga tidak benar. Dari cerita ini terdapat 2 hal menarik yang dapat dipelajari dan diajarkan kepada anak-anak:
Bagaimanapun keadaannya, kehendak Tuhan tidak mungkin dibatalkan/digantikan dengan keinginan manusia, ajar anak-anak untuk percaya bahwa apapun yang terjadi dalam kehidupan mereka, sekalipun yang buruk, dibalik itu ada hal baik yang ingin ditunjukan/diberikan Tuhan bagi mereka, karena itu berserah hanya kepada Tuhan.
Apapun yang kita inginkan bagi diri kita maupun bagi orang lain seharusnya tetap memohon perkenan Tuhan, jangan berdasarkan kehendak diri kita sendiri. Ajarkan kepada anak-anak untuk selalu menyerahkan semua rencananya di dalam doa kepada Tuhan.
Cerita
Alat Peraga
Gambar Peraga
Aktivitas
Mewarnai menempel tangan dan leher pada gambar Yakub dengan kapas / benang wol cari perbedaan
Ayat Hafalan
Amsal 19:21 Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana.