Pages

Friday, June 16, 2017

Tanggung Jawab Dari Tuhan (1 Raja-raja 6:1-38)


Bahan Ajar PAR 18 Juni 2017
Tema : “Tanggung Jawab Dari Tuhan”  (1 Raja-raja 6:1-38)
Tujuan :
- Anak-anak tahu bahwa berkat dan anugerah dari Tuhan disertai juga tanggung jawab dari manusia yang menerimanya
- Anak-anak belajar bertanggung jawab atas apa yang Tuhan berikan bagi hidupnya
- Anak-anak bertanggungjawab atas setiap pilihan yang dibuat olehnya

Pokok Renungan

Cerita yang kita baca hari ini dimulai dengan menyebutkan waktu yang tepat dimulainya pembangunan Bait Allah di Yerusalem. Dari catatan ini juga kemudian dapat diperkirakan waktu keluarnya bangsa Israel dari Mesir. Salomo mulai membangun Bait Suci sekitar tahun 966 SM -waktu ini ditetapkan dengan menggabungkan data alkitab dengan catatan kronologis Asyur- dari situ didapatkan peristiwa keluaran terjadi 480 tahun sebelum tahun tersebut, sehingga peristiwa keluaran terjadi sekitar tahun 1446 SM (bd. Kis 13:19-20).
Selain waktu yang cukup tepat, secara detail juga digambarkan ukuran-ukuran serta letak ruang dalam bangunan Bait Suci sehingga kita saat ini dapat membayangkan atau menggambarkannya kembali dengan mudah seperti apa bentuk Bait Suci itu.
Bait Suci sendiri merupakan tempat untuk menyimpan tabut perjanjian (Kel 25:16), sehingga memang merupakan tempat yang khusus, tidak ada tempat lain yang sama dan tidak pernah ada tempat seperti itu sebelumnya. Bait itu merupakan tanda dan janji yang diwujudkan dari hubungan perjanjian antara Allah dengan umat-Nya (Kel 29:45-46), dan dibangun atas izin dan petunjuk dari Allah sendiri (bnd. 1Raj 5:5; 8:16; 9:3). 
Satu hal menarik yang bisa direnungkan dari cerita ini adalah tentang diri Salomo. Ia adalah raja yang dizinkan Tuhan untuk mendirikan Bait Suci untuk tempat kediaman Allah. Ia mendapat hak yang sangat istimewa, setidaknya dibandingkan Saul dan juga bapaknya Daud. Melihat hal ini, bisa dianggap ia adalah seorang raja yang sangat penting di mata Tuhan, juga karena ia mempunyai sesuatu yang lebih dari Daud bapaknya. 
Namun demikian, walaupun ia tampak lebih dari Daud, ayat 12-13 mencatat sebuah peringatan dari Tuhan kepadanya agar ia harus tetap menaati perintah-perintah Tuhan Allah sebagaimana janji Tuhan kepada bapaknya Daud juga, supaya ia tetap berada dalam lindungan Tuhan Allah. janji dan pesan dari Tuhan yang sama seperti yang dapat dibaca dalam 1Raj 2:3-4 dan 1Raj 3:14. Tuhan berulang kali menegaskan perjanjian kepada Salomo dengan persyaratan tertentu, Tuhan memberikan keistimewaan yang bersyarat kepada Salom.
Disini dapat kita pelajari betapa hak istimewa dan besar dari Tuhan juga akan disertai dengan tanggung jawab yang besar. Salomo begitu istimewa karena mendapat hak istimewa dari Tuhan, demikian juga ia menjadi istimewa bagi bangsa Israel karena lewat dirinya keadilan dari Tuhan dapat ditegakkan diantara umat Israel, tapi karena itu juga, pilihan hidupnya juga akan sangat berpengaruh terhadap kehidupan bahkan kelangsungan hidup bangsa Israel. 
Kita dapat belajar, juga mengajarkan kepada anak-anak, tentang keistimewaan dan tanggung jawab yang diemban oleh Salomo ini. Karena setiap kita juga, dalam kapasitasnya masing-masing, diberikan hak dan keistimewaan yang disertai tanggung jawab. Ketika anak-anak mendapat hak untuk menentukan atau memilih sendiri sesuatu untuk dirinya, ia juga harus bertanggung jawab terhadap pilihannya itu, sekalipun untuk hal yang kecil saja. Misalnya ketika anak-anak diberi hak untuk menentukan berapa banyak makanan yang mau dimakannya, ia juga bertanggung jawab untuk menghabiskannya. Demikian juga hak-hak yang lain yang diberikan kepada anak-anak harus selalu disertai dengan tanggungjawab.
Hal lain yang juga bisa diperhatikan dalam cerita ini, betapa mendetail ukuran dan bentuk Bait Suci itu, bisa jadi waktu itu, bangunan Bait Suci merupakan karya arsitektur terbaik yang bisa dibuat. Ini mengajarkan kepada kita tentang keseriusan dan ketulusan hati dari Salomo yang menerima tanggung jawab dari Tuhan untuk membangun Bait Allah, selayaknya juga kita dalam menjalankan pelayanan, lakukanlah itu dengan keseriusan dan ketulusan yang penuh dan bukan sebagai pengisi waktu diantara kesibukan kita yang lain, berikan waktu terbaikmu untuk Tuhan.


Alat Peraga


Gambar Peraga

Aktivitas


Mewarnai
Rangkai Kata

Ayat Hafalan

Mat 25:23b
... engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar.....

Saturday, June 3, 2017

Roh Kudus (Kisah Para Rasul 2:1-13)

Bahan Ajar PAR 04 Juni 2017
Tema : “Roh Kudus”  (Kisah Para Rasul 2:1-13)
Tujuan :
- Anak-anak tahu apa yang terjadi pada hari Pentakosta
- Anak-anak tahu bahwa Tuhan menganugerahkan Roh Kudus untuk menyertai orang percaya
- Anak-anak meminta penyertaan Roh Kudus dalam doa dan permohonannya

Pokok Renungan

Pentakosta mungkin bukan hari raya yang cukup populer bagi anak-anak karena berada pada hari Minggu sehingga anak-anak mungkin menganggapnya seperti hari minggu yang biasa saja, apalagi jika di sekolah minggu anak-anak tidak diingatkan tentang hari Pentakosta. Tapi tentunya makna penting Pentakosta bagi kehidupan orang Kristen haruslah mulai dikenal oleh anak-anak karena dalam peristiwa inilah secara jelas diceritakan bagaimana Tuhan menganugerahkan Roh Kudus bagi manusia untuk memampukan mereka menjadi saksi Kristus, selain itu hal ini juga merupakan penggenapan dari janji yang Tuhan Yesus sendiri sampaikan kepada murid-murid saat akan naik ke surga (Kis. 1:8).
Memahami Pentakosta juga harus memahami tentang Roh Kudus, namun bukanlah hal mudah menggambarkan Roh Kudus bagi anak-anak, karena Roh Kudus tidak dapat digambarkan dalam sebuah wujud, walaupun dalam cerita digambarkan sebagai lidah api yang menyala-nyala tetapi tentunya Roh Kudus bukanlah api itu.
Roh Kudus diartikan sebagai Roh Kebenaran yang berasal dari Allah sendiri yang diam didalam diri setiap orang percaya. Karena Roh Kudus, orang percaya dimampukan untuk melakukan kehendak Allah dalam kehidupannya dan menjadi saksi tentang kebenaran Allah dalam setiap tindakan maupun perkataannya (bnd. Yoh. 14:16-17; Kis. 1:8). Roh Kudus juga adalah penghibur yang setia (Yoh. 14:26)
Roh Kudus memang tidak berwujud dan tidak kelihatan tetapi Roh Kudus memberikan kemampuan dalam diri setiap orang percaya untuk melakukan kehendak Bapa. Untuk dapat menjelaskan tentang hal itu kepada anak-anak, berikan contoh kepada anak-anak tentang cahaya sebagai penerang. Cahaya bukanlah sesuatu yang berwujud bahkan tidak kelihatan tetapi cahaya yang memampukan kita untuk melihat sesuatu, tanpa cahaya semuanya gelap dan tidak kelihatan. Demikian halnya peran Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya, tanpa Roh Kudus tidak ada yang mampu melakukan kehendak Bapa dan menjadi saksi tentang Kristus.
Cerita Pentakosta memberikan gambaran tentang apa yang dilakukan oleh murid-murid saat mereka dipenuhi dengan Roh Kudus, yaitu ketika mereka berbicara maka setiap orang yang mendengarkannya mampu memahami apa yang dikatakan mereka sesuai bahasa yang dimengerti oleh masing-masing orang yang mendengarkannya.
Hal itu bukan soal bahasa yang diucapkan tetapi pekerjaan Roh Kudus dalam diri mereka membuat apapun yang mereka katakan dapat dipahami. Jika hanya kekuatan dan kemampuan murid-murid tentunya hanya orang-orang yang berbahasa sama dengan mereka saja yang bisa memahami ucapan mereka.
Kekuatan dari Roh Kudus itu memampukan diri murid dan juga hal penting dari karya Roh Kudus adalah membuka hati dan mata semua orang yang mendengar dan melihat apa yang dilakukan oleh murid-murid.
Karya Roh Kudus inilah yang harus dimengerti oleh kita dan juga anak-anak sebagai kekuatan dari Tuhan yang akan bekerja dalam diri kita untuk memampukan kita dan bekerja dalam diri orang lain untuk membuka hati setiap orang yang melihat dan mendengarkan kita. Mungkin apa yang kita lakukan adalah hal kecil dan tidak berarti dimata orang lain namun hal itu akan menjadi berarti bagi kemuliaan nama Tuhan jika Roh Kudus bekerja didalamnya, dan karena karya Roh Kudus juga apa yang kita lakukan akan menjadi berarti bagi orang lain.
Ajarkan anak-anak untuk selalu memohon penyertaan Tuhan dalam Roh Kudus dalam setiap doa dan pujian untuk memampukan mereka melakukan setiap hal bagi kemuliaan nama Tuhan.


Alat Peraga

Gambar Peraga



Aktivitas

Mewarnai


Cari Kata

Lengkapi Cerita dan temukan kata rahasia

Ayat Hafalan

Kisah Rasul 2:4
Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.