Pages

Saturday, June 25, 2016

Selalu Mengandalkan Tuhan (Hakim-hakim 14)

Bahan Ajar PAR 26 Juni 2016
Tema : “Selalu Mengandalkan Tuhan” (Hakim-hakim 14)
Tujuan :
- Anak-anak mengetahui bahwa setiap orang diberi kelebihan. 
- Anak-anak tetap mengandalkan Tuhan walaupun punya kemampuan pribadi yang lebih dari orang lain

bahan ajar lengkap alat peraga dan aktivitas dalam format pdf silakan download di sini atau di Scribd

Penjelasan Bahan Alkitab

Kondisi bangsa Israel pada saat itu sangat memprihatinkan. Mereka seringkali meninggalkan Allah dan menyembah allah-allah lain. Hal itu membuat Allah murka dan menghukum mereka melalui bangsa-bangsa lain, dengan harapan ketika mereka tertindas, mereka akan kembali mencari Allah. Ketika mereka sadar dan kembali berseru-seru kepada Allah, maka Allah memilih seorang hakim yang bertugas untuk:
  • Memimpin mereka melawan bangsa yg sedang menindas 
  • Memimpin Israel untuk kembali beribadah dan menyembah Allah. 
Filistin adalah bangsa besar dan kuat pada saat itu yang terus menerus menjadi ancaman bagi Israel. Maka visi khas Allah bagi Simson adalah lahir untuk menjadi nazir Allah -orang yang dikhususkan bagi Allah (Bil 6:2)- dan mulai penyelamatan orang Israel dari tangan orang Filistin (Hak. 13:5).
Syarat menjadi nazir Allah :
  • Menjauhkan diri dari anggur dan minuman yg memabukkan
  • Menguduskan diri dengan cara memanjangkan rambutnya, pisau cukur tidak boleh menyentuh kepalanya dan tidak boleh dekat atau menyentuh mayat
  • Dan masih banyak hal lain yang harus dipegang nazir.
Pendeknya : seorang nazir harus benar-benar menjaga kekudusan diri dan hidupnya di hadapan Allah.
Visi khas Allah bagi Simson tentunya selaras dengan visi umum Allah bagi seorang hakim. Dengan demikian, mestinya Simson juga memegang visi seorang hakim dalam menyusun misi, strategi dll. Tetapi jika mengikuti kisah hidup Simson, tindakannya lebih banyak merupakan reaksi dari suatu keadaan atau peristiwa, bukan tindakan yang dirancang secara matang dan terencana untuk membebaskan Israel dari tekanan Filistin.
Masalah-masalah mendasar yang terdapat dalam diri Simson adalah : 
  • Ia tidak pernah tunduk pada otoritas Allah. 
  • Ia tahu kekuatan fisiknya, namun ia terjebak pada pengandalan diri sendiri
  • Ia tidak disiplin, tidak mampu mengelola emosi dan menahan diri. Tindakannya sangat impulsif meledak-ledak.
  • Ia membiarkan hasrat menguasai dirinya. Ia jatuh cinta pada perempuan Filistin. Ini menjelaskan ciri khas Simson yang lebih digerakkan oleh naluri daripada prinsip. 
  • Ia sangat rentan dan rapuh terhadap bujuk rayu.

Simson dipenuhi oleh kekuatan besar dari Allah, namun ia sendiri sesungguhnya amat lemah. Ia tidak dapat mengendalikan kekuatan itu untuk hal-hal yang benar dan mulia, karena hidupnya dibiarkan ikut arus dan sangat dikendalikan oleh situasi.  Simson adalah orang yg sangat reaktif. 
Yang perlu ditekankan kepada anak-anak, yang juga masih sangat reaktif, bahwa semua anak diberikan kelebihan oleh Tuhan, baik itu kelebihan fisik, kemampuan mental, intelektusl, bahkan termasuk ketika mereka terlahir dalam keluarga berkecukupan.
Yang harus disadari oleh anak-anak adalah semua kelebihan mereka itu adalah sebuah pemberian dari Tuhan yang harus mereka pakai untuk kebaikan, bukan untuk berbuat yang jahat. Yang lebih kuat dan besar tidak boleh memukul yang kecil melainkan menjaganya, yang lebih cepat mengerti harusnya tidak menghina teman yang kurang cepat mengerti melainkan membantunya dan sebagainya. Dari cerita Simson ini dapat digambarkan kepada anak-anak bahwa orang sekuat Simson sekalipun dapat dikalahkan hanya dengan tipuan karena ia lupa mengandalkan Tuhan dalam setiap hal yang dilakukannya.

Cerita Kelas Kecil

Tunjukkan gambar singa kepada anak-anak, tanyakan kepada mereka binatang apa itu dan seperti apa yang mereka ketahui tentang singa.
Singa adalah binatang buas, yang ukurannya sangat besar. Seekor singa dapat menangkap dan memakan seekor sapi (tunjukkan gambar sapi) yang ukurannya bisa lebih besar dari singa. Apalagi seekor domba (tunjukkan gambar domba) yang lebih kecil. Bagaimana kalau seorang manusia (tunjukkan gambar Simson). Ooo... tunggu dulu, siapa dulu orangnya? Kalau ini seorang yang bernama Simson, ia adalah orang yang sejak kecil sudah diberikan kekuatan oleh Tuhan. Simson orang yang sangat kuat sehingga apa saja dapat dikalahkannya. Bahkan singa yang jahat yang bisa mengalahkan sapi juga bisa dikalahkan oleh Simson. Wah, hebat sekali ya.
Simson juga tidak takut kepada orang-orang yang memusuhi bangsanya. Bahkan ia suka berjalan-jalan dan mengunjungi tempat orang-orang yang memusuhi bangsanya itu.
Pada suatu hari Simson ketika ia bertemu dengan orang-orang yang memusuhi bangsanya, ia menanyakan sebuah teka-teki kepada mereka, jika mereka dapat menjawabnya maka Simson harus membayar kepada mereka tetapi kalau tidak mereka yang harus membayar kepada Simson.
Setelah Simson bertanya kepada mereka, orang-orang itu berusaha mencari jawabannya, tetapi karena mereka tidak bisa menjawab pertanyaan itu, mereka melakukan kecurangan dengan bertanya kepada teman Simson. Sebenarnya Simson tidak mau memberikan jawabannya tetapi karena selalu diminta bahkan temannya sengaja menangis akhirnya Simson memberitahukan jawabannya. Walaupun ia kuat ternyata Simson gampang ditipu. Suatu saat nanti juga karena ia ditipu, ia ditangkap dan dipenjarakan oleh orang-orang yang memusuhinya. Karena ia merasa kuat ia seringkali lupa meminta petunjuk dari Tuhan, ia lupa berdoa meminta kepada Tuhan untuk memilih yang baik.
Demikian juga adik-adik. Seperti Simson, Tuhan juga memberikan adik-adik kemampuan untuk melakukan sesuatu, ada yang bisa menggambar, ada yang bisa menyanyi, ada yang punya badan yang besar dan kuat, Tuhan memberikan semua itu supaya adik-adik bisa pakai untuk hal yang baik.
Tuhan juga mengajarkan supaya adik-adik yang diberi kelebihan oleh Tuhan jangan menjadi sombong dan selalu ingat pada Tuhan, supaya Tuhan selalu menjaga adik-adik dan tidak ada yang bisa menipu adik-adik untuk melakukan hal-hal yang tidak baik. 

Cerita Kelas Besar

Selamat pagi adik-adik, apakah sebelum datang sekolah minggu adik-adik sudah sarapan. Kalau yang belum, mulai besok harus ingat untuk selalu sarapan dulu sebelum beraktivitas. Supaya adik-adik mendapat tenaga yang cukup untuk melakukan segala hal seperti belajar, bermain, berolahraga atau apa saja.
Apakah dengan tenaga dari makanan yang adik-adik makan bisa untuk mengangkat barang yang berat? Tentu saja bisa namun seberapa berat itu tergantung kekuatan masing-masing.
Cerita kita hari ini tentang seorang yang punya kekuatan yang sangat besar, bahkan sangat besarnya, ia dapat mengalahkan seekor singa hanya dengan tangan kosong, bahkan ia bisa mencabik-cabik singa itu. Siapa namanya? Simson.
Simson ini adalah sorang yang sejak lahir sudah dipilih oleh Tuhan. Ia diberi kekuatan yang sangat besar untuk melawan bangsa-bangsa yang menindas bangsa Israel, terutama bangsa Filistin.
Dengan kekuatannya, walaupun sendirian, ia mampu mengalahkan banyak orang Filistin. Seperti suatu waktu ketika ia memberikan teka-teki kepada orang-orang Fislistin. Saat itu dalam acara pernikahannya dengan seorang perempuan Filistin, ia menanyakan sebuah teka-teki kepada 30 orang Filistin dengan perjanjian, kalau mereka sanggup menjawabnya ia akan memberikan mereka hadih, tetapi kalau tidak sanggup mereka yang harus memberikannya hadiah.
Teka-tekinya sangat sulit dan tidak dapat dijawab oleh orang-orang Filistin sehingga mereka menyuruh istrinya menanyakan jawabannya kepada Simson. Sebenarnya Simson tidak mau memberitahukan jawabannya, namun istrinya yang adalah orang Filistin berusaha membujuknya bahkan sengaja menangis sehingga ia kemudian terpengaruh dan memberikan jawabannya.
Simson memang sangat kuat tapi sayangnya ia terlalu menganggap dirinya hebat dan lupa untuk selalu meminta pertolongan Tuhan dalam menghadapi segala hal. Kalau membaca cerita Simson secara lengkap, nantinya Simson juga ditipu sehingga ia membongkar rahasia kekuatannya sendiri sehingga ia dapat ditangkap dan dipenjarakan oleh orang-orang Filistin.
Seperti Simson yang diberikan kekuatan yang snagat besar, demikian juga setiap orang termasuk adik-adik sebenarnya diberikan kemampuan khusus oleh Tuhan. Ada yang mampu bermain gitar dengan baik sebaliknya ada yang tidak bisa beramin gitar walapun dilatih berulang-ulang, ada juga yang cepat mengerti pelajaran matematika, ada juga yang susah mengerti, ada yang suaranya bagus untuk menyanyi apa saja, ada yang tidak bisa menyanyi sama sekali dan sebagainya.
Walapun kita masing-masing punya kemampuan untuk melakukan sesuatu jangan sampai kita sombong dan menganggap diri lebih hebat daripada orang lain apa lagi kalau kita kemudian menghina orang lain.
Ketika mulai menganggap diri lebih hebat dari orang lain, adik-adik sebenarnya mulai lupa siapa yang memberikan semua kemampuan itu, sehingga kita tidak lagi bersandar pada Tuhan melainkan mengandalkan diri kita sendiri.
Hal itu membuat kita jauh dari Tuhan dan gampang digoda bahkan ditipu untuk melakukan hal yang tidak berkenan kepada Tuhan. Seperti Samson yang kemudian gampang sekali ditipu dengan tipuan dari seorang perempuan Filistin, yang sebenarnya adalah musuh bangsa Israel.
Semakin banyak kemampuan yang Tuhan berikan kepada adik-adik maka harus semakin dekat juga adik-adik dengan Tuhan supaya terhindar dari berbagai godaan maupun tipuan.
Tuhan memberikan kemampuan kepada adik-adik supaya dapat dipakai untuk kebaikan. Yang diberi kemampuan untuk cepat mengerti pelajaran di sekolah, Tuhan mau supaya bisa membantu teman yang kurang cepat mengerti, yang diberi kekuatan, Tuhan mau supaya dipakai untuk membantu teman yang lebih lemah, yang diberi suara yang bagus, Tuhan mau supaya dipakai untuk memuji Tuhan sehingga orang-orang yang mendengar senang mendengar pujian yang indah kepada Tuhan. Jangan menjadi sombong sebab semua hal itu Tuhan yang berikan kepada adik-adik.

Alat peraga:

Gambar/wayang Simson, Singa, Sapi dan Domba

Aktivitas: 

Mewarnai gambar Simson

Cari perbedaan

Teka-teki

Cari Kata



Ayat Hafalan: 

Amsal 3 : 7
Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan;

Saturday, June 18, 2016

Mengikut Yesus Keputusanku (Kisah Rasul 9:1-19)

Bahan Ajar PAR 19 Juni 2016
Tema : “Mengikut Yesus Keputusanku” (Kisah Rasul 9:1-19)
Tujuan :
- Sebagai pengikut Kristus anak-anak mau meninggalkan atau menjauhi hal-hal buruk. 
- Anak-anak tahu bahwa banyak tantangan yang dihadapi orang-orang yang taat dan mengikuti perintah Tuhan

bahan ajar lengkap alat peraga dan aktivitas dalam bentuk pdf download di Bahan Ajar PAR 19 Juni 2016 atau di sini.

Penjelasan Bahan Alkitab

Bacaan Alkitab hari ini mengisahkan pertobatan Saulus di jalan menuju Damsyik. Jelas terlihat bahwa pertobatannya terjadi di jalan dan bukan kemudian di rumah Yudas (Kis 9:11) nampak dari ayat-ayat berikut:
  • Paulus menaati perintah Kristus (ayat 6; bandingkan juga Kis. 22:10; 26:15-19), menyerahkan dirinya untuk menjadi "pelayan ... dan saksi" Injil (Kis 26:16) serta utusan Injil kepada orang-orang bukan Yahudi (Kis 26:17-19) dan bertekun dalam doa (ayat Kis 9:11).
  • Paulus disebut "Saulus saudaraku" oleh Ananias (ayat 17). Ananias sudah menganggap Paulus sebagai orang yang sudah mengalami kelahiran baru, diserahkan kepada Kristus serta misi Allah dan hanya perlu dibaptiskan, memperoleh kembali penglihatannya, dan dipenuhi dengan Roh Kudus (ayat 17-18).
Setelah berjumpa dengan Yesus dan menerima Dia sebagai Tuhan dan Mesias, Paulus berpuasa dan berdoa memohon bimbingan dengan sikap penyerahan yang sepenuh hati kepada Allah. Iman yang menyelamatkan dan kelahiran baru sesudah itu akan selalu mengakibatkan orang percaya mencari persekutuan dengan Tuhan dan Juruselamat baru mereka.
Pertobatan dan keselamatan Paulus bukan saja berarti amanat untuk menyampaikan Injil, namun juga suatu panggilan untuk menderita bagi Kristus. Sejak awal Paulus diberitahukan bahwa dia harus mengalami banyak penderitaan demi Kristus. Dalam kerajaan Kristus, menderita karena nama-Nya.
Tiga hari setelah pertobatannya, Paulus dipenuhi dengan Roh Kudus. Pengalaman Paulus adalah sama dengan para murid pada hari Pentakosta
Pertama, dia mengalami kelahiran baru dan diselamatkan kemudian dia "dipenuhi dengan Roh Kudus."
Sekalipun dalam Kisah Rasul, penulis tidak menyebut secara khusus bahwa Paulus berkata-kata dengan bahasa roh ketika ia menerima karunia itu, namun Paulus sendiri menyaksikan bahwa ia sering berkata-kata dengan bahasa roh (bnd. 1Kor 14:18).
Yang dapat ditarik dari kisah ini adalah bagaimana pertobatan Saulus tidak hanya berhenti saat bertobat tapi dilanjutkan dengan penyerahan diri untuk dibaptis dan kemudian dipakai oleh Tuhan. Penyerahan diri itu juga berarti siap menerima berbagai resiko karena imannya kepada Yesus Kristus. Sebuah pertobatan harusnya berarti juga berani menempatklan diri dalam keadaan yang tidak nyaman karena harus siap melawan berbagai keinginan daging yang menggoda.
Anak-anak diajarkan tentang bagaimana menjadi pengikut Kristus berarti berhenti melakukan hal-hal yang buruk dan berani berjanji untuk tidak akan lagi melakukan hal-hal yang buruk yang akan selalu menggoda diri mereka. Ini merupakan pertobatan yang sempurna sebagaimana Saulus bertobat dan berbalik kepada Allah, walaupun ia tahu bahwa ia akan menderita karena nama Yesus.

Cerita Kelas Kecil

(Tunjukkan satu per satu gambar perbuatan yang jahat / tidak baik) Apa yang dilakukan anak ini? Apakah perbuatan ini baik atau tidak? Siapa yang pernah melakukan perbuatan seperti pada gambar ini?
Hari ini kita akan mendengar cerita tentang seorang yang suka berbuat jahat terhadap orang lain. Nama orang itu ialah Saulus. Saulus ini suka sekali menangkap dan memenjarakan orang-orang Kristen, ia sangat benci kepada mereka sehingga ia selalu berusaha mengejar orang-orang Kristen itu kemana saja mereka pergi.
Pada suatu hari, Saulus pergi mencari orang-orang Kristen di suatu kota bernama Damsyik, ia mendengar kalau disana banyak orang Kristen. Kemudian ia pun pergi ke Damsyik dengan teman-temannya untuk menangkap orang Kristen disana.
Dalam perjalanannya, ketika sudah dekat kota Damsyik, tiba-tiba ada cahaya seperti matahari, yang sangat terang dari langit yang membuat ia tidak bisa melihat, sehingga ia jatuh ke tanah. Kemudian ada suara yang ia dengar berkata, "Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?" mendengar itu, Saulus bertanya, "Siapakah Engkau, Tuhan?", lalu suara itu menjawab, "Akulah Yesus yang kauaniaya itu.” oh, rupanya Tuhan Yesus yang berbicara kepadanya.
Kemudian Tuhan Yesus menyuruhnya pergi ke kota. Tapi saat ia bangun untuk berjalan, Saulus sadar kalau ia tidak bisa melihat lagi. Jadi ia meminta teman-temannya untuk mengantar dia ke tempat yang Tuhan suruh, yaitu ke rumah seorang bapak bernama Yudas.
Kemudian Tuhan menyuruh seorang bapak bernama Ananias untuk pergi menemui Saulus dan berdoa untuknya. Namun bapak Ananias ini pernah dengar kalau Saulus ini jahat dan suka menangkap orang-orang Kristen, jadi ia bertanya kepada Tuhan, mengapa ia harus menemui orang ini, tapi Tuhan menjawab bahwa Saulus telah bertobat dan akan dipakai oleh Tuhan untuk melakukan hal-hal yang baik bagi Tuhan.
Karena itu bapak Ananias pergi menemui Saulus, kemudian berdoa untuknya dan menumpangkan tangan ditasnya sehingga mata Saulus dapat melihat kembali.
Demikianlah Salus yang dulu biasa berbuat jahat kemudian bertobat dan tidak lagi melakukan hal yang jahat. Paulus bahkan selalu melakukan hal yang baik yang Tuhan perintahkan, walaupun banyak teman-teman yang dulu biasa melakukan kejahatan bersama Saulus kemudian memusuhi Saulus, namun ia tetap berbuat baik dan tidak membenci teman-temannya itu.
Tuhan Yesus juga meminta adik-adik yang mau mengikuti Tuhan tidak boleh lagi melakukan hal-hal yang jahat atau merugikan teman, melainkan tetap melakukan hal yang baik.
(Tunjukkan satu per satu gambar perbuatan baik) Apa yang dilakukan anak ini? Apakah perbuatannya baik atau tidak? Apakah Tuhan suka anak-anak yang berbuat baik? Siapa yang mau berbuat baik?

Cerita Kelas Besar

Adik-adik pernah membuat kue, atau pernah melihat mama membuat kue?
Bagaimana caranya? Sebelum menjadi kue yang enak, semua bahan yang biasanya belum ada rasa bahkan yang rasanya tidak enak itu harus diolah dulu, ada yang dipotong-potong, diaduk-aduk bahkan ada yang dibanting-banting, kemudian dibentuk dan sebelum dihidangkan harus dibakar atau digoreng dahulu di dalam minyak panas. Wah kasihan ya bahan kuenya... tapi memang harus demikian untuk menjadi sesuatu yang baik, semuanya harus diolah dahulu.
Hari ini kita akan mendengar cerita tentang seorang yang jahat yang kemudian menjadi baik, yaitu seorang yang bernama Saulus.
Saulus ini adalah seorang yang sangat benci kepada jemaat Kristen mula-mula. Karena begitu bencinya ia selalu berusaha menangkap dan memenjarakan mereka. Saat ia mendengar ada banyak pengikut Tuhan Yesus di kota Damsyik, Ia meminta surat kuasa dari para pemimpin agama Yahudi agar ia boleh menangkap dan menghukum orang-orang Kristen di kota itu.
Setelah mendapat surat itu, iapun pergi ke kota Damsyik yang jaraknya dari Yerusalem lebih dari 200 km, bersama beberapa orang. Kira-kira makan waktu berapa hari kalau berjalan kaki? (Kemampuan normal berjalan 15-20 km/hari).
Ketika sudah dekat dengan Yerusalem, tiba-tiba ada cahaya yang sangat terang dari langit membuat Saulus dan teman-temannya silau dan merekapun rebah ke tanah. Kemudian mereka mendengar suara yang berkata, "Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?" mendengar itu, Saulus bertanya, "Siapakah Engkau, Tuhan?", lalu suara itu menjawab, "Akulah Yesus yang kauaniaya itu.” 
Mendengar itu, Saulus menjadi percaya kepada Tuhan Yesus sehingga ia bersedia mengikuti perintahNya untuk  pergi ke kota. Tapi saat ia bangun untuk berjalan, Saulus sadar kalau ia tidak bisa melihat sehingga ia meminta teman-temannya untuk mengantar dia ke dalam kota Damsyik ke tempat yang Tuhan suruh, yaitu ke rumah Yudas yang berada di sebuah jalan bernama Jalan Lurus.
(tunjukkan peta jika ada) Ada yang tahu dimana kota Damsyik? Sekarang dikenal dengan nama Damaskus, ibukota Suriah. Dan Jalan Lurus? Jalan itu juga masih ada sampai sekarang. (gambar)
Setelah berada di Damsyik, Saulus berpuasa selama 3 hari, kemudian Tuhan berfirman kepada Ananias, yaitu seorang murid Tuhan di Damsyik, untuk menemui Saulus dan berdoa untuknya. Ananias yang sudah pernah mendengar tentang Saulus sebenarnya takut sebab ia tahu kalau Saulus berencana untuk menangkap orang-orang Kristen di Damsyik, namun Tuhan berfirman bahwa Saulus sudah bertobat dan akan dipakai Tuhan untuk memberitakan nama Tuhan kepada bangsa-bangsa lain selain orang Yahudi.
Ananias mengikuti perintah Tuhan dan menemui Saulus, sehingga setelah Ananias berdoa dan menumpangkan tangan ke atas Saulus, ia menjadi sembuh dan dapat melihat kembali.
Kalau adik-adik baca kisah selanjutnya dari Saulus ini, ia akan menjadi pengikut Tuhan yang sangat setia bahkan rela dihukum demi nama Yesus.
Saulus bersedia menderita saat ia mulai menerima Yesus, tentu saja ia akan dibenci oleh teman-temannya yang selama ini bersama dia menangkap orang-orang Kristen. Apalagi kalau para imam kepala tahu bahwa ia sudah berbalik dari seorang yang biasa menangkap dan menyiksa pengikut Kristus kini berubah menjadi orang yang memenangkan jiwa untuk Kristus. dan itu semua sudah Saulus sadari sehingga ia memilih untuk mengikuti perintah Tuhan Yesus walaupun ia hanya baru satu kali itu bertemu dan mendengar suara Tuhan Yesus.
Bagaimana dengan adik-adik yang setiap saat selalu mendengar tentang Tuhan Yesus, apakah adik-adik masih mau berbuat hal-hal yang buruk?
Walaupun kita tidak mendengar langsung suara Tuhan Yesus, namun friman yang disampaikan dalam Alkitab sudah menceritakan dan emngajarkan kepada kita apa yang Tuhan Yesus perintahkan dan inginkan kita lakukan sebagai pengikut-pengikutNya.
Ada banyak tantangan sebagaimana Saulus yang memilih mengikuti Tuhan. Kita mungkin saja tidak disukai oleh teman-teman yang biasa mengajak kita berbuat nakal atau kita mungkin saja akan tergoda untuk memilih antara pergi ke sekolah minggu atau asyik menonton film atau bermain game di rumah, tapi ketika kita memilih menjadi anak-anak Tuhan, kita harus berani menolak hal-hal yang tidak baik atau menggoda dan memilih untuk melakukan hal yang baik.

Alat peraga:

- Gambar perilaku baik dan buruk

- Gambar peraga Saulus bertobat

- Peta zaman Perjanjian Baru

- Gambar Jalan Lurus di kota Damaskus

Aktivitas: 

- Mewarnai gambar Saulus bertobat

- Mencari perbedaan gambar

- Menandai gambar baik dan buruk

- Kartu kontrol diri / komitmen

Ayat Hafalan: 

Kisah Rasul 9 : 15
Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel.

Thursday, June 9, 2016

Menjadi Pelayan Tuhan (Kisah Rasul 6:1-7)

Bahan Ajar PAR 12 Juni 2016
Tema : “Menjadi Pelayan Tuhan” (Kisah Rasul 6:1-7)
Tujuan :
- Anak-anak tahu bahwa setiap pengikut Kristus bertanggung jawab untuk melayani
- Anak-anak mau melayani dengan berbuat baik kepada sesama

bahan ajar siap cetak klik disini, alat peraga disini, aktivitas disini dan disini
lengkap alat peraga dan aktivitas klik disini

Penjelasan Bahan Alkitab

Bahan ajar ini menceritakan tentang pemilihan tujuh orang untuk melayani. Hal ini sering dianggap sebagai awal jabatan diaken di gereja mula-mula.
Bacaan ini dimulai dengan terjadinya perselisihan dalam gereja mula-mula, dan berpotensi terjadi perpecahan dalam jemaat jika tidak segera ditangani. Karena itu, para rasul kemudian memutuskan untuk menyerahkan sebagian tugas pelayanan untuk dilakukan oleh murid-murid yang lain. Maka dipilihlah 7 orang, dari antara para murid, yang memenuhi syarat, yang akan bertugas melayani meja sehingga para rasul bisa tetap fokus pada pelayanan firman.
Pembagian tugas pelayanan ini memang sangat penting, mengingat dengan semakin pesatnya pertumbuhan jemaat, membuat semakin banyak pelayanan yang harus dijalankan, sehingga tidak mampu lagi ditangani oleh para rasul sendiri.
Pemilihan ini juga berdasarkan beberapa pertimbangan penting. Syarat yang harus dipenuhi adalah: diambil dari antara para murid, bersikap dan berperilaku baik dan  dipenuh dengan Roh dan hikmat dari Allah.
Disini terlihat keterlibatan jemaat dalam pelayanan sangat penting dan mempengaruhi seluruh pelayanan.
Pengajar sebagai bagian dari jemaat yang berperan aktif dalam pelayanan -pelayanan yang rutin setiap minggu- haruslah menyadari hal ini, pengajar harus bisa menjaga sikap dan perilaku yang baik, mengandalkan Roh Kudus dan hikmat dari Allah dalam menjalankan pelayanannya.
Anak-anak perlu diajarkan bahwa setiap orang percaya memiliki tanggung jawab untuk melayani. Untuk anak-anak yang kecil dapat diajarkan bagaimana mereka bersikap baik kepada sesama merupakan bentuk pelayanan juga. Sedangkan untuk anak yang lebih besar dapat ditambahkan selain sikap yang baik, terlibat secara aktif dalam kegiatan sekolah minggu sebagai bentuk partisipasi dalam pelayanan juga.

Cerita Kelas Kecil

Sebelum memulai cerita, minta anak-anak melakukan sesuatu yang biasa dilakukan pengajar di dalam kelas, misalnya memindahkan atau merapikan barang-barang, membagi permen dan sebagainya, minta setiap anak melakukannya.
Setelah dilakukan, ucapkan terima kasih karena mereka sudah sangat membantu.
Hari ini, kakak akan bercerita tentang orang-orang percaya yang dipilih untuk membantu para rasul.
Beberapa minggu lalu, kakak pernah bercerita tentang orang-orang Kristen pertama yang jumlah mereka semakin-hari semakin banyak, ada yang masih ingat? Saat itu mereka membawa semua kekayaan mereka untuk dibagi-bagikan kepada sesama mereka sehingga semuanya tidak berkekurangan.
Untuk membagi semua kebutuhan itu, biasanya para rasul yang berjumlah 12 orang yang melakukannya. Namun karena semakin hari semakin banyak yang harus dibagi, para rasul menjadi kesulitan mengaturnya, bahkan ada yang sedih karena tidak kebagian.
Karena itu, para rasul kemudian meminta orang-orang Kristen pertama itu memilih orang-orang yang baik dari antara mereka untuk membantu para rasul dalam melayani. Dan mereka kemudian memilih 7 orang dari antara mereka (sebutkan nama-nama yang dipilih)
Karena sudah ada yang membantu, rasul-rasul bisa melaksanakan tugas mereka yang lain dengan baik dan semua orang juga mendapat bagian mereka dengan adil. Ketika ada yang membantu pelayanan, semuanya menjadi lebih baik.
Setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus memang harus saling membantu, karena Tuhan Yesus sendiri mengajarkan untuk saling melayani, juga adik-adik sebagai anak-anak Tuhan juga diminta untuk saling membantu dan melayani sehingga semuanya bisa menjadi baik.
Adik-adik juga bisa membantu kakak dalam melayani disekolah minggu, seperti yang tadi adik-adik sudah lakukan, atau dengan membuang sampah pada tempatnya, merapikan barang-barang yang sudah selesai dipakai.
Selain itu, dengan bersikap baik kepada teman sehingga teman tidak terganggu atau kalau adik-adik punya teman yang malas datang sekolah minggu, adik-adik bisa mengajak atau menjemput teman itu untuk bersama-sama datang ke sekolah minggu. 

Cerita Kelas Besar

Apakah adik-adik merasa bahwa keadaan adik-adik tahun ini berbeda dari tahun yang lalu? Tentu saja berbeda karena tahun ini adik-adik sudah bertambah usia 1 tahun dibanding tahun yang lalu dan adik-adik juga sudah mengalami pertumbuhan menjadi lebih besar dari tahun yang lalu.
Apakah menjadi lebih besar itu baik? Pasti baik. Dengan semakin besar kita menjadi lebih kuat, lebih tinggi, lebih banyak yang bisa kita pelajari dan sebagainya.
Apakah menjadi besar juga ada tidak baiknya? (biarkan anak-anak berpikir dan menjawab) Ternyata ada juga tidak baiknya. Bisa saja karena tubuh yang bertambah besar, sepatu atau celana favorit kita sudah tidak cukup lagi untuk dipakai
Cerita kita hari ini tentang orang-orang Kristen mula-mula yang bertumbuh menjadi semakin besar. Apakah maksudnya tubuh mereka menjadi semakin besar? Tidak. Yang dimaksud disini jumlah mereka yang semakin besar. Tapi sama dengan tubuh yang semakin besar, jumlah jemaat yang semakin banyak juga ada masalahnya. Ternyata tidak semua mendapat pelayanan yang baik.
Pada waktu itu, setiap janda diberi bantuan. Karena semakin banyak jemaat, semakin banyak juga janda, sehingga para pelayan waktu itu kewalahan dan akhirnya mereka sendiri tidak mampu lagi melayani dengan baik.
Keadaan ini membuat para rasul belajar bahwa pelayanan untuk begitu banyak pengikut Kristus tidak mungkin dilakukan seluruhnya oleh mereka yang jumlahnya hanya 12 orang, karena itu perlu melibatkan murid yang lain, yaitu jemaat itu sendiri. Tapi untuk itu ada syaratnya, yaitu mereka haruslah orang-orang yang baik, dan penuh dengan Roh dan hikmat dari Allah. akhirnya setelah disepakati oleh jemaat, mereka memilih 7 orang pelayan untuk melayani para janda.
Apakah adik-adik tahu, selain pendeta, di gereja ada juga pelayan yang lain? Ya, mereka yang disebut majelis/presbiter adalah pelayan yang membantu sehingga pelayanan di gereja dapat berjalan dengan baik.
Apakah adik-adik bisa jadi majelis juga? Saat ini belum bisa karena ada syarat-syarat yang belum bisa adik-adik penuhi, tapi ketika sudah dewasa, adik-adik bisa saja menjadi majelis.
Berarti adik-adik tidak bisa melayani Tuhan ya? Tentu saja bisa, menjadi pelayan Tuhan juga dengan cara menjaga sikap dan perilaku yang baik, sehingga apa yang adik-adik lakukan bisa menjadi contoh yang baik untuk orang lain dan mendatangkan kebaikan untuk orang lain. Selain itu adik-adik juga bisa melayani di sekolah minggu, dengan rajin dan mengajak teman-teman yang lain datang ke sekolah minggu dan aktif melakukan kegiatan-kegiatan di sekolah minggu.


Alat peraga:

- Gambar set : pemilihan 7 orang pelayan orang miskin, untuk alat peraga lengkap download di Alat Peraga PAR 12 Juni 2016




Aktivitas: 

untuk aktivitas lengkap kunci jawaban download di Aktivitas PAR 12 Juni 2016
- Mewarnai

- Maze

- Teka-teki silang

- Mencari kata

Ayat Hafalan: 

Galatia 6 : 10
Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.

Friday, June 3, 2016

Janji Tuhan Pasti Ditepati (Kejadian 9: 1 – 17)

Bahan Ajar PAR 05 Juni 2016
Tema : “Janji Tuhan pasti ditepati” (Kejadian 9: 1 – 17)
Tujuan :
- Anak-anak tahu bahwa Tuhan menjanjikan kebaikan
- Anak-anak hidup seturut Firman Tuhan sebagai jawaban atas janji penyertaan Tuhan
- Anak-anak belajar untuk memelihara alam sekitarnya

Penting menjadi perenungan bahwa tugas/tanggung jawab yang diberikan Tuhan untuk memelihara ciptaanNya dan mengasihi sesama manusia harusnya menjadi jawaban / respon yang ditunjukkan manusia atas kasih dan kesabaran yang ditunjukkan Tuhan kepada manusia yang berdosa.

Anak-anak dapat diajarkan tentang bagaimana kasih dan kesabaran Tuhan yang besar harus direspon dengan cara mengasihi dan memelihara ciptaan Tuhan. Karena Tuhan sendiri bisa menghukum manusia atas kejahatannya tetapi Ia setia pada janjiNya untuk tetap memelihara manusia, sehingga Ia memberikan kesempatan kepada manusia untuk bertobat dan kembali kepadaNya.

bahan ajar lengkap download di Bahan Ajar PAR 05 Juni 2016 atau di Scribd




Aktivitas Kelas Kecil

mewarnai gambar pelangi

maze


Aktivitas Kelas Besar

menempel warna (dengan potongan kertas berwarna atau butiran beras yang diwarnai)

teka-teki silang
semua aktivitas lengkap dengan kunci jawabannya download di Aktivitas PAR 05 Juni 2016 atau di Scribd