Pages

Saturday, July 16, 2016

Mengasihi Semua Orang (Lukas 10:25-37)

Bahan Ajar PAR 17 Juli 2016
Tema: “Mengasihi Semua Orang” (Lukas 10:25-37)
Tujuan :
- Anak-anak tahu bahwa Tuhan meminta anak-anak untuk mengasihi semua orang
- Anak-anak mau mengasihi semua orang tanpa memandang perbedaaan apapun

untuk bahan ajar lengkap aktivitas dan kunci jawaban klik disini atau download di Scribd

Penjelasan Bahan Alkitab

Kalau kepada kita ditanyakan maksud siapa ‘sesamaku manusia’ yang harus dikasihi, dapat dengan mudah kita menjawab: setiap orang/manusia adalah sesamaku yang harus dikasihi. Sementara disisi lain, dengan begitu banyak tindak kejahatan yang terjadi, semakin hari kita harus semakin waspada dan menaruh curiga tentang orang lain ‘sesamaku manusia’ apalagi orang yang asing bagi kita.
Perikop bacaan hari ini menceritakan tentang perbuatan baik yang dilakukan oleh seorang Samaria terhadap seorang asing yang ditemukannya tergeletak di pinggir jalan. Jika dikaitkan dengan keadaan sekarang, dapat saja kita menerima tindakan Imam dan orang Lewi itu sebagai tindakan preventif yang benar, karena mungkin saja mereka dijebak atau seperti dalam beberapa tafsiran, tindakan imam tersebut secara logis adalah tepat karena ia menghindarkan dirinya dari kenajisan kalau menyentuh seorang yang mungkin saja sudah mati (bnd. Bil. 19:11-22), dan mungkin saja orang Lewi itu memang terburu-buru dengan pelayanan yang harus dilakukannya.
Namun kita tahu bahwa maksud dari perumpamaan ini untuk menggambarkan seberapa pentingnya nilai seorang manusia dibandingkan dengan semua hal yang lain, bahkan itu aturan agama, kepentingan ibadah dan sebagainya seharusnya tidak ada yang lebih penting daripada kasih kepada sesama.
Tuhan Yesus menyampaikan perumpamaan ini untuk menjawab pertanyaan yang dimaksudkan untuk menjebak-Nya. Namun justru perumpamaan ini memberikan jawaban untuk banyak pertanyaan tentang kasih kepada sesama. Perumpamaan ini menekankan beberapa hal:

  • Iman dan ketaatan haruslah diwujudkan dengan kasih kepada sesama, terutama yang membutuhkan. Melayani dan taat pada firman Tuhan itu harus, tapi semua itu juga harus terwujud dalam tindakan nyata kepada sesama.
  • Menyadari kasih karunia yang Tuhan berikan bagi hidup kita akan membuka hati dan pikiran kita juga untuk dapat melakukan kasih kepada sesama. Tanpa kesadaran itu, kita mungkin menjadi orang-orang yang sangat paham tentang firman Tuhan namun tidak pernah mampu melakukannya dalam kehidupan kita.
  • Orang Kristen tanpa kepekaan dan kepedulian terhadap orang lain, menyatakan dengan jelas bahwa di dalam diri mereka tidak terdapat hidup kekal (Luk 10:25-28,31-37; bd. Mat 25:41-46; 1Yoh 3:16-20). Dal kasih haruslah ada kesediaan untuk memberi/berkorban. 

Mengajarkan kepada anak-anak tentang mengasihi sesama memang perlu dalam kerangka yang tepat, karena pada kenyataannya, kita juga harus tetap menjaga anak-anak dari tindakan jahat yang semakin hari semakin banyak terjadi, dalam hal ini bagaimana anak-anak tetap belajar untuk mengasihi namun juga harus menghindari orang-orang yang mungkin saja berniat jahat.
Namun dapat ditekankan kepada anak-anak, bagaimana mereka mau mengasihi sesama yang ada disekitar mereka tanpa memandang perbedaaan apapun diantara mereka dan mereka juga harus rela memberi kepada orang lain sebagai wujud kasih mereka. Tentunya anak-anak boleh saja menolong orang asing/yang tidak dikenal tetapi ajar anak-anak untuk melibatkan orang lain dalam menolong orang yang asing bagi mereka, anak-anak bisa mengajak orang tua, saudara yang sudah besar, atau guru.


Cerita Kelas Kecil

Buat sebuah tulisan ‘kasih’ yang cukup besar di sebuah karton/papan bisa dengan gambar jantung dengan tulisan didalamnya.
Selamat pagi adik-adik, hari ini kakak membawa sebuah tulisan besar (perlihatkan papan/karton). Kalau ada adik-adik yang sudah bisa membaca, coba dibaca bersama-sama. K-a-s-i-h, kasih.
Kasih itu berarti, sayang. Adik-adik sayang kepada siapa saja? (berikan kesempatan anak-anak menjawab, jika memungkinkan masing-masing anak menjawab).
Tentunya baik kalau kita mengasihi, mama, papa, saudara, teman....siapa lagi ya?
Hari ini kita mendengar cerita Tuhan Yesus tentang seorang yang melakukan kasih kepada orang lain.
Pada suatu hari, Tuhan Yesus bercerita, ada seorang yang sedang berjalan sendirian dari suatu kota ke kota yang lain, di tengah perjalan ia dihadang oleh beberapa orang perampok, mereka mengambil barang-barang yang dibawanya, ia melawan tetapi mereka memukulnya sampai tidak berdaya. Kemudian para perampok itu lari dan meninggalkannya tergeletak di pinggir jalan.
Beberapa saat kemudian, lewat seorang bapak yang biasanya mengajar di tempat ibadah, seorang imam. Ketika melihat orang itu di pinggir jalan, ia menjauh dan cepat-cepat pergi dari situ. Tak lama kemudian muncul lagi seorang yang biasa bekerja di tempat ibadah, seorang Lewi. Ketika ia melihat ada orang tergeletak di pinggir jalan, ia juga menghindar darinya dan segera pergi dari situ.
Beberapa saat kemudian, datang seorang dari sebuah tempat yang di sebut Samaria. Biasanya orang-orang yang berasal dari Samaria ini tidak disukai oleh banyak orang.
Ketika orang Samaria ini melihat ada orang yang tergeletak di pinggir jalan, cepat-cepat ia turun dari keledainya, mendekati dan memriksa orang ini. Kemudian ia membersihkan luka-luka di tubuh orang itu dan mengobatinya. Setelah itu ia menaikkan orang itu ke keledainya dan membawanya ke tempat penginapan, ia juga membayar biaya penginapan untuk orang itu.
Dari ketiga orang itu, menurut adik-adik siapa yang baik kepada orang yang dirampok itu?
Apakah imam, orang Lewi atau orang Samaria?
Mengapa orang Samaria itu baik kepada orang yang dirampok itu? Karena ia tahu bahwa Tuhan mengajarkan untuk sayang kepada semua orang, dan berbuat yang baik kepada siapa saja, apalagi kepada orang yang sedang susah.
Kalau Tuhan mengajarkan untuk mengasihi siapa saja, apakah adik-adik juga harus mengasihi teman yang suka nakal? Tentu saja, harus tetap mengasihinya, walaupun temannya nakal tetapi saat mereka susah adik-adik harus membantunya.
Adik-adik juga boleh membantu siapa saja yang membutuhkan, tetapi jika ada orang yang adik-adik tidak kenal meminta bantuan, adik-adik perlu memberitahukan kepada bapak, mama, kakak, guru atau orang lain yang lebih dewasa.


Cerita Kelas Besar

Siapkan sebuah gambar atau potongan kertas berbentuk hati, gambar hadiah, bunga dan sebuah gambar tangan yang kotor atau sebuah sarung tangan yang kotor.
Apakah adik-adik tahu, (hati) orang biasa mengartikan bentuk ini sebagai simbol apa? Kalau ini (bunga), juga ini (hadiah). Ya semua melambangkan cinta, kasih, dan perhatian.
Sekarang adik-adik perhatikan ini (gambar tangan kotor/sarung tangan kotor), ini melambangkan apa? Orang pasti tidak akan menganggapnya melambangkan kasih atau perhatian, tapi mungkin lebih cocok melambangkan ‘kerja’.
Hari ini kita mendengar cerita perumpamaan Tuhan Yesus tentang orang Samaria yang murah hati. Perumpamaan ini diceritakan Tuhan Yesus untuk menjawab pertanyaan seorang ahli Taurat tentang siapa ‘sesama manusia’ itu.
Tuhan Yesus menjawabnya dengan bercerita.
Ada seorang yang bepergian ke suatu kota. Ditengah perjalanan ia dirampok dan dipukuli habis-habisan sampai ia sekarat dan ditinggalkan tergeletak di pinggir jalan.
Beberapa saat kemudian datang seorang imam, seorang yang tentunya sangat taat beribadah. Ketika melihat orang itu, ia cepat-cepat menyingkir dan berlalu meninggalkannya. Tidak lama kemudian datang lagi seorang Lewi. Orang Lewi itu adalah orang-orang yang ditugaskan untuk melayani di Bait Allah, jadi mereka orang-orang yang selalu ada dalam ibadah-ibadah di Bait Allah. ketika ia melihat orang yang tergeletak itu, ia segera menghindar dan cepat-cepat meninggalkan tempat itu juga, membiarkan orang yang tergeletak itu.
Setelah itu, datang lagi orang Samaria. Pada waktu itu orang Samaria adalah orang yang tidak disukai oleh orang-orang Yahudi, karena mereka adalah orang-orang yang dianggap tidak suci oleh orang-orang Yahudi.
Ketika orang Samaria melihat orang yang tergeletak di pinggir jalan itu, ia merasa kasihan, sehingga ia buru-buru turun dari keledainya dan menghampiri orang itu. ia juga segera mengambil air, membasuh luka-luka di tubuh orang itu kemudian mengobati luka-lukanya dan membalutnya. Setelah itu menaikkan orang itu ke atas keledainya dan membanya ke penginapan. Bahkan ia membayar biaya penginapan dan perawatan untuk orang itu.
Perumpamaan Tuhan Yesus sampai disitu, kemudian Tuhan Yesus bertanya kembali kepada ahli Taurat itu.
Menurut adik-adik, siapakah yang melakukan yang benar terhadap orang yang dirampok, dari ketiga orang tadi? Apakah imam, orang Lewi atau orang Samaria?
Tuhan Yesus mengajarkan kepada ahli Taurat itu dan juga kepada semua orang bahwa mengasihi yang benar adalah seperti yang dilakukan orang Samaria itu, yaitu dengan menolong orang yang membutuhkan pertolongan.
Imam dan orang Lewi itu adalah orang yang selalu beribadah kepada Tuhan, rajin mendengar Firman Tuhan bahkan mereka juga mengajarkan Firman Tuhan, tetapi ada yang kurang, yaitu..... mereka tidak melakukan Firman Tuhan.
Mengasihi itu berarti harus melakukan Firman Tuhan, yaitu melakukan kebaikan kepada orang lain, siapapun orang itu, apalagi jika orang itu membutuhkan pertolongan kita, bahkan kepada orang yang dianggap hina dan kotor sekalipun.
Kasih itu bukan hanya mengatakan yang baik-baik saja, mendengarkan yang baik-baik saja tetapi juga harus melakukan sesuatu untuk kebaikan. Dan saat melakukan sesuatu bisa saja tangan kita menjadi kotor, tetapi jika itu untuk sesuatu yang baik bagi sesama kita, mengapa tidak.
Jadi, apakah tangan/sarung tangan yang kotor juga bisa melambangkan kasih? Bisa, yaitu kasih yang mau melakukan sesuatu, yang mau berkorban.


Alat peraga:

Wayang
gambar peraga


Aktivitas: 

Mewarnai

Cari perbedaan

Maze kata

TTS.


Ayat Hafalan: 

Lukas 10:27b
“...kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."


2 comments: