Pages

Friday, October 7, 2016

Saya Bisa Melayani (Kisah Para Rasul 9:32-43)

Bahan Ajar PAR 09 Oktober 2016
Tema : “Saya Bisa Melayani” (Kisah Para Rasul 9:32-43)
Tujuan :
- Anak-anak tahu bahwa Tuhan memberikan semua orang kemampuan untuk melayani
- Anak-anak mau melayani Tuhan dengan kemampuan yang Tuhan berikan.


Pokok Renungan

Bacaan Alkitab hari ini berkisah seputar masa awal perkembangan Kristen, dimana melalui pelayanan yang dijalankan oleh para rasul dalam tuntunan Roh Kudus, menghasilkan banyak orang menjadi percaya dan menjadi pengikut Kristus.
Dalam tanggung jawabnya, sebagaimana yang diperintahkan oleh Tuhan Yesus (bnd. Mat. 28:16-20), Petrus mengunjungi jemaat-jemaat yang sudah ada dan memberitakan injil kepada mereka yang belum percaya, termasuk mengujungi Lida, dimana di tempat itu sudah ada pengikut Kristus, walaupun mungkin belum banyak. Di tempat itu Petrus menunjukkan kuasa Allah melalui kesembuhan Eneas yang sudah tidak bisa bangun karena sakit selama 8 tahun, dan karena mujizat itu, semua penduduk di Lida juga Saron menjadi percaya dan mengikut Tuhan.
Kemampuan yang Tuhan berikan kepada Petrus, dipakainya untuk memberitakan injil dan mengenalkan Kristus kepada orang banyak. Disini kita perhatikan bahwa petrus tetap berpusat pada Kristus sebagai sumber segala kemampuan itu (ayat 34).
Hal yang sama juga dilakukan Petrus di  Yope.  Yope adalah sebuah kota di tepi laut, sekitar sepuluh mil (16 Km) sebelah barat laut Lida.
Yang menarik adalah, di kota ini ada seorang perempuan bernama Tabita yang digambarkan sebagai seorang yang baik hati, ia juga seorang murid Tuhan, sangat disayangi oleh orang-orang Kristen.
Karena sangat baik dan disayangi oleh banyak orang, ketika ia mati, banyak orang merasa sedih dan merasa kehilangan bahkan nampak bahwa mereka berharap ia dapat hidup kembali. Ini ditunjukkan dengan upaya mereka memanggil Petrus yang saat itu ada di Lida.
Apa yang dilakukan oleh Tabita ini dengan kemampuannya sebagai seorang pembuatan pakaian (ayat 39) terutama perhatiannya yang besar kepada para janda, yang merupakan orang-orang susah, merupakan sebuah bentuk pelayanan sebagaimana yang harus dilakukan oleh setiap orang percaya.
Kebaikan Tabita yang diceritakan dalam bacaan ini menunjukkan kepada kita bahwa ada banyak cara untuk melayani dan menyampaikan kasih Tuhan kepada sesama, tidak hanya dengan berkhotbah seperti yang dilakukan Petrus dan rasul-rasul saja tetapi ketika kita mau memanfaatkan kemampuan kita untuk kebaikan bagi orang lain, itu merupakan bentuk pelayanan juga sebagai wujud pemberitaan firman Tuhan melalui perbuatan kita sebagai pengikut Kristus.
Tapi satu hal yang patut diwaspadai juga bahwa pelayanan yang kita lakukan dengan kemampuan kita dapat membuat kita lupa diri bahkan sombong dan merasa mampu melakukan sendiri tanpa Tuhan. Untuk itu sebagaimana yang Petrus lakukan, semua yang kita lakukan juga harus atas dasar kepercayaan dan iman kepada Yesus Kristus, serahkan semua pelayanan kita hanya kepada Tuhan Yesus.
Kepada anak-anak dapat diajarkan bahwa yang Tuhan harapkan dari anak-anak adalah sebagaimana Tabita dengan kemampuannya melayani orang-orang yang membutuhkan, anak-anak juga diminta untuk melakukan kebaikan kepada orang lain dan melayani Tuhan dengan kemampuan yang mereka miliki.
Dan ajar juga anak-anak untuk selalu melakukannya dengan tetap bersandar dan berpusat pada Tuhan Yesus. Karena sebagaimana Allah bekerja melalui Petrus untuk mengadakan kesembuhan dan membangkitkan orang mati, Dia juga bekerja melalui Dorkas dengan perbuatan-perbuatan kebaikan hati dan kasih, dan Dia juga akan berkerja melalui anak-anak dengan segala kemampuan yang mereka miliki. 


Cerita Kelas Kecil


Cerita Kelas Besar



Alat Peraga

Gambar Peraga

Aktivitas

Mewarnai

1 comment: