Pages

Saturday, May 20, 2017

Setia pada Janji (2 Samuel 9:1-13)

Bahan Ajar PAR 21 Mei 2017
Tema : “Setia pada Janji”  (2 Samuel 9:1-13)
Tujuan :
- Anak-anak tahu Tuhan mengasihi orang yang setia
- Anak-anak mau setia pada janjinya kepada Tuhan bahkan sesama
- Anak-anak belajar untuk rendah hati

Pokok Renungan

Dalam cerita sebelumnya, setelah Daud mengambil tombak dan kendi yang terletak disamping kepala Saul yang sedang tertidur, kemudian mengembalikannya kepada Saul, sebagai tanda bahwa ia setia dan menghormati Saul sebagai orang yang diurapi Tuhan, Daud kemudian pergi meninggalkan tanah Israel dan berdiam di daerah orang Filistin. Sejak saat itu, Daud tidak pernah lagi bertemu Saul maupun Yonatan.
Setelah beberapa waktu berdiam di daerah orang Filistin, beberapa raja meminta agar Daud disuruh pergi dari antara orang Filistin, karena mereka takut suatu saat ia akan membunuh mereka, sehingga Daud bersama orang-orangnya pulang kembali ke daerah Israel. Tidak lama kemudian ia mendengar kabar kematian Saul dan Yonatan yang membuatnya sangat berduka dan setelah itu ia dinobatkan menjadi raja atas Yehuda. Namun masih ada Isyboset salah satu anak Saul yang juga dinobatkan menjadi raja atas Israel yang menentang dan berperang dengan Daud. Isyboset bersama Abner, bekas panglima tentara Saul atas nama keluarga Saul berperang dengan Daud untuk memperebutkan wilayah Yehuda sebagai bagian utuh dari Israel, namun semakin lama kekuatan keluarga Saul semakin melemah. Sementara itu kebencian dan dendam antara orang-orang yang berperang kemudian menyebabkan Abner maupun Isyboset mati dibunuh yang juga membuat Daud berduka dan juga kemudian memadamkan peperangan antara keluarga Saul dan keluarga Daud.
Setelah tidak lagi terjadi peperangan, Daud dinobatkan menjadi raja atas Israel secara utuh termasuk Yehuda.
Setelah menjadi raja ia memenangkan banyak perang dnegan bangsa-bangsa asing dan kemudian merebut Yerusalem dan mendirikan istana di situ dan menamainya kota Daud.
Setiap kemenangannya membuat Daud semakin yakin bahwa Tuhan yang menegakkan dia sebagai raja atas Israel (2 Sam 5:12). Kemenangannya itu juga membuat semua bangsa asing menjadi takut kepada bangsa Israel, kejayaan yang sangat besar bagi Daud karena kemenangan-kemenangannya membuat keadaan Israel menjadi aman.

Dalam kenyamanan hidupnya itu, Daud teringat akan janjinya kepada Yonatan (1 Samuel 18:1-4; 20:15-17) juga kepada Saul (1 Sam 24:21-22), karena itu ia meminta untuk mencari orang dari keluarga Saul yang masih hidup (ay. 1) dan dipatinya Mefiboset, anak Yonatan yang masih hidup. Daud mengambil Mesfiboset dan menempatkannya sebagai orang terhormat di istananya.
Mefiboset yang sudah cacat sejak kecil dan merasa diri tidak pantas untuk menerima kebaikan Daud. Apalagi keluarganya, keluarga Saul, adalah keluarga yang sangat memusuhi Daud, mungkin saja terpikir olehnya Daud akan membunuhnya karena ia adalah musuh Daud. Namun Daud meyakinkan Mefiboset tentang niatnya untuk menjaga dan memelihara keluarga Saul sebagai wujud kesetiaannya pada janji dan sumpah yang diucapkannya sendiri kepada Yonatan maupun Saul.
Hal menarik yang dapat dipelajari dan diajarkan adalah sikap Daud yang begitu setia kepada janji yang dinyatakannya, walaupun dalam kenyamanan hidupnya, tidak membuat ia terlena dan melupakan keluarga Saul yang dulu begitu memusuhinya.
Seringkali kita juga anak-anak cepat lupa akan apa yang kita janjikan atau nazarkan ketika kita sudah menikmati sesuatu yang menyenangkan, kita gampang terlena jika berada dalam kenyamanan, sebaliknya kita cepat-cepat berjanji kalau mengharapkan sesuatu, baik kepada orang tua, teman bahkan kepada Tuhan.
Bersikap setia pada janji seperti Daud ini juga memang mebutuhkan kerendahan hati dari seorang yang sudah berada dipuncak kekuasaan, karena kerendahan hatinya Daud mau menepati janjinya sekalipun kepada orang kecil dan tidak berdaya seperti Mefiboset


Alat Peraga

Gambar Peraga

Aktivitas

Mewarnai
Sandi Ayat

Ayat Hafalan

Lukas 16:10


No comments:

Post a Comment