Pages

Saturday, January 26, 2019

Bersiap untuk Selamat (Kejadian 6:9-22)

Bahan Ajar Sekolah Minggu 27 Januari 2019

Tema : “Bersiap untuk Selamat” (Kejadian 6:9-22)

Tujuan :

- Anak-anak tahu bahwa firman Tuhan adalah petunjuk kepada jalan selamat

- Anak-anak mau menurut kepada firman Tuhan yang mendatangkan keselamatan

Pokok Renungan

Setelah kejatuhan dalam dosa, keturunan Adam mulai melupakan Tuhan. Ketika manusia mulai bertambah banyak dan mendiami berbagai tempat dibumi, semakin jauh mereka dari Tuhan. hanya sedikit dari mereka yang masih mengenal Tuhan dan mau menyembahNya.

Dari bacaan kita ini, Nuh, yang merupakan generasi ke-10 dari manusia pertama, Adam (bnd. Kej. 5), dan keluarganya merupakan satu-satunya yang masih menyembah Tuhan diantara manusia di bumi.

Kedekatan Nuh dengan Tuhan ini membuat Tuhan memilihnya diantara manusia yang lain untuk diselamatkan. Karena kedekatannya ini, ia dan keluarganya diberikan kesempatan oleh Tuhan untuk melanjutkan kehidupan di bumi ini.

Untuk itu Tuhan kemudian berfirman kepada Nuh untuk membuat sebuah bahtera yang merupakan kendaraan untuk dipakai oleh ia dan keluarganya keluar dari malapetaka yang Tuhan timpakan kepada dunia yang penuh dengan orang berdosa. Tuhan bukan saja memberikan perintah kepada Nuh untuk membuat bahtera itu tetapi juga dengan detail tentang bentuk dan ukuran serta apa saja yang akan diisi dalam bahtera itu. Dan Nuh kemudian melakukan persis seperti apa yang Tuhan perintahkan kepadanya (ay. 22), itu membuat ia dan keluarganya selamat dari banjir/bah yang sangat besar yang mampu menghancurkan semua yang ada pada masa itu. Ketaatan Nuh ini memberikan contoh yang sangat penting dalam kehidupan orang percaya. Ia melakukan sesuatu berdasarkan perintah Tuhan dan berpegang pada janji keselamatan dari Tuhan. Ketaatan ini menjadikan manusia diselamatkan dan karena itu nama Nuh selalu dikenang sepanjang masa.

Dari riwayat Nuh yang patuh pada perintah Tuhan ini memberikan pelajaran penting bagi kita sebagai orang-orang yang mengaku percaya dan beriman kepada Tuhan. Sebagai orang pecaya kita diberi pengharapan akan kehidupan kekal dan karena pengharapan itu kita dapat bertekun dalam iman percaya kepada Tuhan.

Kisah ini memberikan dua hal penting yang dapat kita renungkan dan ajarkan kepada anak-anak. Yang pertama adalah tentang Firman Tuhan sebagai petunjuk untuk keselamatan kita. Sebagaimana Nuh yang selalu dekat dengan Tuhan membuat ia mendengar apa yang Tuhan perintahkan, demikian juga kalau kita selalu dekat dengan Tuhan, kita akan memahami apa yang Tuhan ingin kita lakukan untuk keselamatan kita. Jika jauh dari Tuhan, walaupun firman itu kita dengar namun tidak akan berpengaruh pada kehidupan kita sebagaimana orang-orang pada masa Nuh yang melihat dan tahu apa yang Nuh lakukan namun mereka menganggapnya sebagai suatu hal yang bodoh.

Hal kedua yang dapat kita renungkan dan ajarkan kepada anak-anak adalah bahwa ketaatan kepada firman Tuhan mendatangkan keselamatan. Banyak hal dalam firman Tuhan tidak sejalan atau dianggap tidak sesuai dengan hikmat dan pengetahuan dunia ini tetapi itu adalah jalan keselamatan yang benar sesuai hikmat Allah. Hal itu yang dapat menyelamatkan kita sebagai manusia berdosa. Ketaatan yang ditunjukkan Nuh pada masa itu bertentangan dengan hikmat yang dunia pahami, namun Nuh melakukannya tepat seperti apa yang perintahkan Tuhan walaupun ia sendiri tidak memahaminya (bnd. Ibr. 11:7) dan ia sendiri tidak tahu kapan waktu yang Tuhan tentukan untuk memusnahkan bumi dengan air bah.

Untuk itu ajak anak-anak untuk mulai membaca dan merenungkan firman Tuhan secara rutin serta beribadah kepada Tuhan sehingga kita dapat memahami apa yang Tuhan inginkan bagi keselamatan kita, sebagaimana yang Tuhan janjikan bagi kita manusia.

Gambar Peraga

1
2
3
4
5


Aktivitas

Menghubungkan Titik



Ayat Hafalan

Ibrani 11:7

Karena iman, maka Nuh  —  dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan  —  dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya


No comments:

Post a Comment