Pages

Saturday, July 2, 2016

Bagi Tuhan Tak Ada Yang Mustahil (Markus 5:21-43)

Bahan Ajar PAR 03 Juli 2016
Tema : “Bagi Tuhan Tak Ada Yang Mustahil” (Markus 5:21-43)
Tujuan :
- Anak-anak percaya bahwa tiada yang mustahil bagi Tuhan. 
- Anak-anak belajar untuk berdoa dan berserah kepada Tuhan, juga mendoakan orang lain

bahan ajar lengkap gambar peraga, aktivitas dan kuci jawaban download di Bahan Ajar PAR 03 Juli 2016 atau di Scribd

Penjelasan Bahan Alkitab

Perikop ini merupakan bagian dari rangkaian cerita dalam Injil Markus, mengenai mujizat yang dilakukan oleh Yesus di daerah Galilea dan sekitarnya. Markus 5:21-43 mengisahkan sekaligus dua mujizat dari sekian banyak mujizat yang dilakukan Yesus, walaupun kedua cerita ini berbeda namun saling berkaitan dan berlangsung di tempat yang sama, kedua cerita itu memiliki hubungan yang sangat erat.
Dari alur kedua cerita dalam perikop ini, ada 3 hal yang sama yang dapat diambil:
Yang pertama, sikap rendah hati yang ditunjukkan perempuan yang sakit pendarahan dan Yairus. Keduanya sama-sama berada dalam situasi yang mungkin terendah dalam kehidupan mereka. Yang satu merasa terkucilkan, yang satunya lagi merasa hampir kehilangan anak satu-satunya yang dikasihi. Namun kedua tokoh ini tidak enggan untuk merendahkan diri mereka di hadapan Yesus, terutama Yairus. Yairus, dengan semua jabatan yang dia punya, tidak segan untuk menjatuhkan diri di hadapan Yesus, merendahkan diri dengan sangat untuk memohon belas kasihan Yesus. Yairus secara sadar memohon kepada Yesus untuk menyembuhkan putrinya. Kasihnya kepada putrinya membuta ia rela melakukan apa saja. Demikian juga Bapa di Sorga. Ia begitu mengasihi kita sebagai anak-Nya, sehingga Dia rela memberikan apa saja untuk menyelamatkan kita anak-anak-Nya.
Kedua,Yesus, dalam karya-Nya memperhitungkan segala situasi. Ia tahu bahwa Ia harus menolong putri Yairus namun Ia juga sempat menolong perempuan yang sakit. Ia tahu mana yang baik untuk dilakukan-Nya. Ia tahu bagaimana membuat kita percaya dan tetap beriman kepada-Nya, Ia membisikkan kata lembut di hati kita “jangan takut, percaya saja!”.
Ketiga, beriman itu aktif. Perempuan yang sakit pendarahan dan Yairus aktif mencari Yesus untuk menolong mereka. mereka tidak diam menunggu belas kasih Allah datang menghampiri mereka, tetapi mereka bergerak maju untuk menghampiri belas kasih Allah. Allah telah memberikan anugerah-Nya bagi kita, hanya saja kita tidak mau bergerak, tidak mau bangun dan bangkit untuk menyambutnya. Yesus berkata “talita kum” bukan hanya kepada putri Yairus, tetapi kepada kita, anak-anak-Nya di masa kini. Allah menginginkan kita untuk bangun dari tidur, bangkit dan memberitakan pemerintahan Allah ke seluruh dunia. Yesus, anak-Nya telah bangkit untuk membuka jalan pewartaan kabar sukacita Allah. Sudah saatnya bagi kita untuk mengikuti karya-Nya dulu sehingga semua ciptaan-Nya dapat menyambut anugerah dan pemerintahan-Nya.
Hal penting yang dapat ditekankan kepada anak-anak adalah bagaimana menjadi orang yang percaya kepada Yesus dalam segala hal, anak-anak diajarkan bahwa Tuhan Yesus punya kuasa yang besar untuk mengatasi segalanya, yang perlu mereka lakukan hanya berdoa, meminta dan berserah kepada Tuhan Yesus.


Cerita Kelas Kecil

(berikan kesempatan anak-anak menjawab setiap pertanyaan)
Siapa yang pernah sakit? Kalau adik-adik sakit, apa yang bapa dan mama lakukan? Kalau kaki atau tangan adik-adik luka, apa yang dilakukan bapa atau mama? Kalau lutut adik-adik bengkak karena jatuh, apa yang akan mama atau bapa lakukan? 
Bagaimana kalau sakitnya sudah bapa dan mama obati tapi belum sembuh? Tentu bapa dan mama akan membawa adik-adik ke dokter atau ke rumah sakit, supaya adik-adik bisa cepat sembuh.
Hari ini, kita akan mendengarkan cerita tentang seorang bapak yang bernama Yairus. Bapak Yairus ini mempunyai seorang anak perempuan yang sedang sakit dan sakitnya sudah sangat parah. Orang tuanya sudah berusaha mengobati sakitnya tetapi tidak bisa sembuh juga.
Bapak Yairus pernah mendengar tentang Tuhan Yesus yang biasa menyembuhkan orang-orang, karena itu ia pergi untuk menemui Tuhan Yesus dan meminta untuk menyembuhkan anak perempuannya yang sedang sakit. Mendengar permintaannya, Tuhan Yesus memutuskan untuk pergi bersama bapak Yairus ke rumahnya untuk melihat anaknya yang sakit itu.
Ketika mereka sedang berjalan bersama menuju rumahnya, ada seorang saudara bapak Yairus yang berlari-lari datang menemui mereka, sambil tergopoh-gopoh dia berkata kepada bapak Yairus, “Anakmu sudah mati, tidak usah merepotkan Tuhan Yesus lagi”. Wah kasihan ya anak perempuan itu, kasihan juga bapak Yairus, sudah berusaha mencari Tuhan Yesus, sudah bertemu Tuhan Yesus, padahal tinggal sebentar lagi Tuhan Yesus akan menyembuhkan anaknya. Tapi, Tuhan Yesus berkata, “Jangan takut, percaya saja”.
Ketika tiba di rumah bapak Yairus, banyak orang sudah berkumpul dan mereka semua menangis, tapi Tuhan Yesus juga berkata kepada mereka, “Mengapa kamu menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!", mendengarnya orang-orang itu tertawa karena mereka tidak percaya pada Tuhan Yesus. Kemudian Tuhan Yesus dan beberapa murid bersama bapak Yairus dan ibu masuk ke dalam kamar anak perempuan itu, Tuhan Yesus memegang tangan anak itu dan berkata "Talita kum," yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!"
Anak itu langsung bangun dan semua orang menjadi heran, anak yang telah mati itu hidup kembali. Bapak Yairus sangat senang.
Bagi Tuhan tidak ada yang tidak mungkin, disaat anak perempuan itu mati dan bapak Yairus merasa tidak ada yang bisa dilakukan lagi, Tuhan Yesus berkata, “Jangan takut, percaya saja”. Demikian juga Tuhan Yesus berkata kepada adik-adik semua supaya jangan takut, percaya saja bahwa Tuhan Yesus ada dan akan menolong adik-adik, yang penting adik-adik minta kepada Tuhan Yesus.


Cerita Kelas Besar

Untuk kelas besar bisa diajak semua anak bermain peran sesuai perikop bacaan ini.
Setelah bermain peran anak-anak diajak berdiskusi atau menjawab pertanyaan tentang peran yang telah mereka mainkan.
Pertanyaan untuk diskusi atau dijawab bersama:



Apa yang sama dari dari perempuan yang menderita pendarahan dan bapak Yairus?


  • Sama-sama berusaha mendapat pertolongan dari Tuhan Yesus. Yang berbeda adalah ibu yang menderita pendarahan meminta untuk kesembuhan dirinya sedangkan bapak Yairus meminta untuk kesembuhan anaknya. Tuhan Yesus akan mendengar permintaan siapa saja baik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain.

Mengapa Tuhan Yesus lebih dahulu menolong perempuan yang menderita pendarahan dan tidak cepat-cepat menuju rumah bapak Yairus?

  • Tuhan Yesus tahu mana yang baik dan harus dilakukan, Tuhan Yesus tahu apa yang akan terjadi. Ketika adik-adik meminta jangan ragu dan berpikir bahwa Tuhan Yesus tidak menjawab, ingat yang Tuhan Yesus katakan, “Jangan takut, percaya saja” Tuhan Yesus tahu apa yang terbaik untuk setiap orang yang meminta kepada-Nya.

Mengapa Tuhan Yesus mau menolong perempuan yang menderita pendarahan dan anak bapak Yairus?

  • Karena mereka mencari dan meminta pertolongan dari Tuhan. Tuhan Yesus mau menolong setiap orang yang susah asal mereka mau datang kepada Tuhan Yesus. Seperti ibu yang sakit itu berusaha mendekati Tuhan Yesus demikian juga bapak Yairus yang berusaha mencari Tuhan Yesus, dan juga mereka percaya bahwa Tuhan Yesus akan menolong.



Alat peraga:

Gambar peraga cerita anak perempuan Yairus

Aktivitas: 

Mewarnai

Maze

Teka teki silang
 
Hiasan dinding


Ayat Hafalan: 

Lukas 1:37
Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.

4 comments:

  1. Terimakasih, atas postingan yang memberkati. Ijin pakai buat retreat ya min.Jesus bless us.

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  3. kalau materi tentang perumpamaan anak yang hilang ada ga yah kak?

    ReplyDelete
  4. Terima kasih atas postingannya. Mhn izin dicopy untuk pelayanan. Gb

    ReplyDelete