Blog ini berisi Bahan Ajar / Cerita Sekolah Minggu dalam Bahasa Indonesia, silakan dipakai / dikutip secara bebas dan gratis karena Firman Tuhan bebas untuk diberitakan dan diketahui oleh semua orang

This blog contains materials for Sunday School Sermon. The sermon materials are written in Indonesian, but I hope the activities and images contained can be used by anyone with any language, please feel free to use it

Saturday, April 30, 2016

Aku Mengasihi Yesus (Yohanes 21:15-19)

Bahan Ajar Sekolah Minggu 01 Mei 2016
Tema : “Mengasihi Tuhan Yesus”(Yohanes 21:15-19)
Tujuan : Anak-anak dapat menunjukkan kasih kepada Yesus melalui perbuatannya kepada sesama


Pokok Renungan

Penekanan kepada para pengajar adalah bagaimana kita harus menjadi gembala, seperti Yesus sendiri, yang mengasihi domba-dombaNya. Sedangkan kepada anak-anak dapat ditekankan bahwa mengasihi Tuhan bukan hanya sekedar kata/ucapan tapi haruslah dengan perbuatan yaitu mengasihi sesama.

bahan ajar lengkap aktivitas dan alat peraga dalam format pdf silakan download di Bahan Ajar 01 Mei 2016

Penjelasan Bahan Alkitab

Ada pertanyaan menarik seputar perikop yang kita baca hari ini. Mengapa Tuhan Yesus bertanya sebanyak tiga kali kepada Petrus. Untuk hal itu ada yang menafsirkan bahwa hal itu berhubungan dengan tiga kali penyangkalan Petrus terhadap Yesus. Juga sikapnya yang begitu sombong di hadapan para murid, bahwa ia akan menyerahkan nyawanya untuk membela Yesus. Maka pertanyaan Yesus juga diajukan kepada Petrus di hadapan para murid Yesus yang lain. (Yoh 21:15). Ditanya tiga kali berturut-turut dengan pertanyaan yang sama nampak seperti sindiran yang menyakitkan dan mempermalukan Petrus, namun itu justru merupakan hal yang baik bagi pemulihan dirinya. Pertobatan dan pemulihan bisa terjadi jika ada kesadaran akan kesalahan/dosa yang sudah dilakukan, dan itu menyakitkan hati. Dari jawaban Petrus dapat dilihat penyerahan dirinya kepada pengetahuan Yesus menunjukkan ia telah menjadi seorang yang rendah hati, "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau."
Tiga kali juga Yesus memberikan perintah kepada Petrus, yang sudah diampuni dan dipulihkan Yesus, untuk menggembalakan domba-domba-Nya. Kini ia siap dipanggil lagi sebagai Petrus untuk menanggung beban pelayanan kepemimpinan yang berat sebagaimana nubuat Yesus (Yoh 21:18-19). Ia telah belajar merendahkan hatinya di hadapan-Nya. Kelak, dalam suratnya 1 Petrus, ia menasihati para pemimpin gereja agar memimpin umat Tuhan dengan rendah hati dan meneladani Yesus (1Pet 5:2-4).
Ada juga yang menafsirkan pertanyaan kepada Petrus yang kemudian diikuti dengan pemulihan janji Petrus ini, mengambil tempat yang sama dengan panggilan kepadanya, yaitu di danau Galilea, sebagai cara untuk mengingatkan / menyegarkan kembali ingatan Petrus akan niatnya yang menggebu-gebu untuk melayani Tuhan dan kasihnya kepada Tuhan saat pertama kali ia mengenal dan mendengar panggilan Tuhan.
Pengajar sebagai pelayan Firman bagi anak-anak juga diajak untuk kembali mengingat akan panggilan Tuhan yang sudah dijawab dan mungkin saja selama ini telah dijalani namun karena berbagai persoalan dalam mengajar maupun persoalan lainnya yang mengganggu membuat kita lupa atau sengaja melupakan panggilan yang sudah kita jawab dulu ketika kita memutuskan untuk mengajar anak-anak.
Penting bagi anak-anak saat ini juga bagi kita sebagai pengajar adalah ketika kita sudah mengaku bahwa kita mengasihi Tuhan, maka kita harus melakukan sesuatu untuk Tuhan. Sebagaimana Tuhan katakan kepada Petrus, "Gembalakanlah domba-domba-Ku”
Penekanan kepada Petrus dan juga kepada kita para pengajar adalah bagaimana kita harus menjadi gembala, seperti Yesus sendiri, yang mengasihi domba-dombaNya. Sedangkan kepada anak-anak dapat ditekankan bahwa mengasihi Tuhan bukan hanya sekedar kata/ucapan tapi haruslah dengan perbuatan yaitu mengasihi sesama.

Cerita Kelas Kecil

Siapa yang pernah dipeluk mama atau papa? Apakah adik-adik senang dipeluk mama atau papa? Tentu senang ya.
Mengapa mama dan papa memeluk adik-adik, karena mereka tahu kalau adik-adik senang dan suka dipeluk oleh mama dan papa.
Apa lagi yang mama dan papa lakukan untuk menyenangkan adik-adik? (berikan kesempatan beberapa anak menjawab)
Semua itu dilakukan mama dan papa karena mereka sayang kepada adik-adik. Mereka mau memberikan dan melakukan semua yang baik kepada adik-adik karena mereka sayang kepada adik-adik.
Demikian juga Tuhan Yesus, Ia sayang kepada adik-adik. Ada yang tahu bagaimana Tuhan Yesus menunjukkan kalau Ia sayang kepada kita?
Tuhan memberikan matahari, bulan dan bintang yang bersinar, Tuhan juga memberikan tumbuh-tumbuhan dan hewan dan Tuhan juga memberikan pekerjaan dan berkat kepada orang tua sehingga mereka bisa memberikannya kepada adik-adik apa yang adik-adik butuhkan.
Nah, bagaimana perasaaan adik-adik kalau orang tua atau Tuhan tidak sayang kepada adik-adik? Misalnya adik-adik tidak diberi makan atau tidak diberikan apa yang adik-adik butuhkan. Apakah adik-adik sedih? Tentu sedih kan, semua orang pasti sedih kalau tidak disayangi.
Demikian juga orang tua, mereka akan sedih jika adik-adik tidak mengasihi mereka. Demikian juga Tuhan akan sedih jika adik-adik tidak mengasihi Tuhan. Dan orang-orang lain juga sedih kalau tidak disayangi.
Siapa yang ingin disayang oleh orang lain?
Karena itu Tuhan mengajarkan jika kita ingin disayang, kita juga harus menyayangi orang lain. Kalau kita sayang Tuhan maka kita juga harus sayang pada orang tua, saudara, teman, guru juga orang-orang disekitar kita.

Cerita Kelas Besar

Ada yang tahu kata “Aku mengasihimu” dalam bahasa Inggris? (I love you). Ada yang tahu kata tersebut dalam bahasa yang lain?
Hari ini kita membaca sebuah cerita tentang Tuhan Yesus yang bertanya kepada Petrus, “Apakah engkau mengasihi Aku?”
Apa yang Petrus jawab? Petrus menjawab kalau ia mengasihi Tuhan Yesus. Ada yang tahu apa yang Petrus katakan dalam bahasa aslinya. Mungkin kita akan kesulitan membaca dalam bahasa aslinya karena itu bukan bahasa kita. Tetapi artinya saperti yang tertulis dalam alkitab, Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Yaitu bahwa Petrus mengasihi atau menyayangi Tuhan Yesus.
Dalam cerita ini kita baca kalau Tuhan bertanya kepada Petrus tidak hanya 1 kali tetapi 3 kali dan Petrus juga menjawabnya sebanyak 3 kali. 
Mengapa Tuhan bertanya berulang-ulang kepada Petrus? Apakah Tuhan tidak mendengar jawaban Petrus? Tentu tidak, tetapi yang Tuhan inginkan adalah apakah Petrus mengerti apa yang Tuhan ingin ia lakukan. Apa yang Tuhan ingin Petrus lakukan?
Sebelum kita mencari tahu mari kita bermain bersama sama. Ada kata aku mengasihi kamu dalam berbagai bahasa, adik-adik bisa memilih dari dalam kotak ini kemudian membacanya saat ditanya, “Apakah Engkau mengasihiku?”
Setiap orang menjawab dengan bahasa yang didapatnya. (setiap anak mendapat satu kartu bertuliskan Aku mengasihimu dalam bahasa Jerman, Inggris, Itali, Cina, Jepang, Spanyol, Korea, pengajar membantu anak-anak membacanya)
Jika kita tahu mengatakan kata-kata yang baik dalam berbagai bahasa tentu sangat baik. tapi apakah cukup bagi kita dapat mengucapkan aku mengasihimu dalam berbagai bahasa?
Setiap kali menjawab, aku mengasihiMu, Tuhan Yesus berkata kepada Simon Petrus, "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
Disini Tuhan Yesus mengingatkan jika Petrus mengasihi Tuhan Yesus maka ia harus mau menjadi gembala bagi domba-domba sebagaimana Tuhan Yesus yang menggembalakan domba-dombaNya dengan penuh kasih.
Demikian juga kalau kita berkata bahwa kita mengasihi Tuhan Yesus berarti kita harus mengasihi sesama kita, bukan hanya mengatakannya tetapi melakukannya.

Alat Peraga

Kartu "Aku Mengasihimu" dalam berbagai bahasa

potong dan bagikan secara acak kepada anak-anak

Aktivitas

Mengucapkan Aku Mengasihimu dalam berbagai bahasa
Dalam bahan ajar ini anak-anak diajak mengucapkan Aku mengasihimu dalam berbagai bahasa, sebagai panduan bagaimana mengucapkannya cek video berikut :



Aktivitas Kelas Kecil

sediakan lem dan bahan untuk tempelan (manik-manik, biji-bijian, pasir, kerang kecil) yang mudah ditemukan ditempat masing-masing. cetak pada kertas tebal atau tempelkan hasil cetakan pada kardus/karton tebal.

mencari kata


Ayat Hafalan: 

Yohanes 21:17c
"Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau."

Saturday, April 23, 2016

Di Tepi Danau Tiberias (Yohanes 21:1-14)

Bahan Ajar Sekolah Minggu 24 April 2016
Tema: Tuhan Selalu Peduli (Yohanes 21:1-14)
Tujuan: Anak-anak sadar bahwa Tuhan Yesus selalu peduli pada anak-anak 

Pokok Renungan

Penekanan pada pengenalan akan kehadiran Tuhan secara terus menerus kepada anak-anak sehingga semakin hari anak-anak semakin sadar akan keberadaan Tuhan Yesus dalam setiap aspek kehidupan mereka, termasuk disaat mereka merasa sendiri mereka diajak untuk tetap menyadari bahwa Yesus selalu ada dan peduli

materi lengkap bahan ajar beserta alat/gambar peraga dan aktivitas dalam format pdf bisa dibaca/download di Bahan Ajar 

Penjelasan Bahan Alkitab

Sesudah pasal 20 diakhiri dengan kesimpulan bahwa Injil ditulis agar orang percaya kepada Yesus Kristus, pasal 21 meneruskan kesimpulan itu dengan menegaskan mandat Yesus bagi para murid. Berarti inti pasal ini senada dengan bagian-bagian pemberian misi di akhir bagian Injil-injil sinoptis (bnd. Mat 28:18-20, Mrk 16:15-20, Luk 24:44-49).
Sekilas kita segera tahu bahwa bagian ini banyak mengandung pengulangan beberapa peristiwa sebelumnya. Hal pertama adalah pengulangan penampakan Tuhan Yesus. Sesudah tiga kali Yesus menampakkan diri (Luk 20), maka penampakan ini adalah ketiga kalinya yang Yesus lakukan kepada kelompok para murid-Nya, tanpa menghitung penampakannya kepada Maria Magdalena. Kedua, bagian ini juga menceritakan kegagalan para murid menangkap ikan dan jalan keluar dari Tuhan. Bagi Petrus, ini adalah pengulangan dari peristiwa ketika pertama kali mereka menerima panggilan Tuhan (Luk 5:1-11). 
Tidak jelas mengapa Petrus mengajak teman-temannya menangkap ikan. Yang jelas dari cerita ini, tanpa Tuhan mereka gagal. Pelajaran yang ingin ditekankan di sini ialah hanya dengan ketaatan kepada Tuhan mereka dapat berhasil. Kasih Tuhan amat menonjol di sini dengan cara-Nya bertanya yang kebapaan (Luk 5:4). Tuhan tidak saja membuat mereka berhasil menangkap ikan sedemikian banyak, tetapi Tuhan bahkan melayani mereka dengan menyiapkan makan pagi mereka. Tuhan yang bangkit kini menyatakan diri sekaligus sebagai pemberi hidup dan pemelihara hidup. Ia memperhatikan dan menjamin terpenuhinya segala kebutuhan milik-Nya. 
Sekali lagi kita melihat bahwa pengenalan akan Tuhan memerlukan waktu dan ini berkaitan erat dengan kedalaman kadar hubungan kasih seseorang dengan Tuhan.
Dari cerita dalam alkitab kita bisa lihat bahwa, yang paling cepat mengenali Yesus adalah Yohanes. Agaknya pertanyaan Yesus yang bernafaskan kasih itu yang membuat Yohanes segera mengenali Tuhannya. Petrus yang baru mengetahui kemudian dari ucapan Yohanes, meski terlambat, segera menunjukkan bahwa dia pun adalah murid yang mengasihi Yesus. Itu dibuatnya dengan jalan berlari menghampiri Tuhan.
Demikianlah pengenalan akan Tuhan ini sangat perlu ditekankan terus menerus kepada anak-anak sehingga mereka semakin hari semakin sadar akan keberadaan Tuhan Yesus dala setiap aspek kehidupan mereka, termasuk disaat mereka merasa sendiri mereka diajak untuk tetap menyadari bahwa Yesus selalu ada dan peduli kepada semua orang.

Cerita Kelas Kecil

Adik-adik, siapa yang tadi datang sudah makan? Makan apa saja? Makan kue, makan nasi, siapa yang memberi makan tadi? Papa, mama, kakak..., mereka memberi makan supaya apa? Supaya kita tidak kelaparan. Itu karena mereka sayang dan memperhatikan adik-adik.
Nah adik-adik, Tuhan Yesus juga sayang kepada murid-muridNya, sekalipun Tuhan Yesus tidak bersama-sama dengan murid-muridNya. Tetapi Tuhan Yesus tetap sayang kepada murid-muridNya. 
Hari ini kita akan mendengar cerita tentang Tuhan Yesus yang menolong murid-muridNya. Bagaimana ya ceritanya?
Pada suatu malam murid-muridNya pergi ke danau Tiberias, mereka mau menangkap ikan, Simon Petrus mengajak teman-teman yang lain. Mereka membawa jala untuk menangkap ikan, kemudian naik perahu ke tengah danau, dan mereka mulai membuang jalanya...ke sana, ke sini...geser lagi, buang lagi, berkali-kali membuang jala dan menariknya tetapi sampai hari mulai siang, tidak satupun ikan yang mereka dapatkan.
Tiba-tiba mereka melihat ada orang yang berdiri di tepi danau dan berteriak kepada mereka, "Hai anak-anak, apakah kamu punya lauk-pauk?"
Apa jawab murid-murid? Tentu saja mereka menjawab tidak ada, bukankah mereka belum mendapat ikan.
Kemudian orang di tepi danau itu berteriak lagi, "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, kamu akan dapat ikan." Mereka mengikuti perintah orang itu dan ternyata jalanya penuh dengan ikan sehingga mereka sulit menariknya.
Ayo adik-adik kita bantu tarik jalanya, satu, dua... tiga. Akhirnya jalanya bisa ditarik.
Ada yang tahu siapa orang yang berdiri di tepi danau itu? Benar, itu adalah Tuhan Yesus, dan murid-murid juga sekarang tahu kalau orang yang berada di tepi danau itu adalah Tuhan Yesus.
Simon Petrus segera loncat dan berenang ke tepi danau dan murid-murid yang lain juga segera mendayung perahunya ke tepi danau, mereka senang sekali karena Tuhan Yesus datang dan menampakkan diri kepada mereka.
Ketika mereka tiba di tepi danau ternyata Tuhan Yesus sudah menyediakan tempat untuk memanggang ikan, ada juga ikan diatasnya, juga sudah ada roti. Wah, enak sekali ya.
Ternyata Tuhan Yesus tahu apa yang murid-murid butuhkan, Tuhan Yesus tahu pasti mereka sudah lapar, walaupun Tuhan Yesus tidak ada bersama-sama dengan mereka.
Demikian juga kita, adik-adik dan juga kakak-kakak pengajar, walaupun kita tidak melihat Tuhan Yesus ada bersama-sama dengan kita, namun Tuhan Yesus tahu apa yang adik-adik butuhkan. Tuhan Yesus akan memberikan kepada adik-adik apa yang dibutuhkan melalui orang tua, saudara, atau orang-orang yang menyayangi adik-adik.

Cerita Kelas Besar

Ada yang pernah melihat orang menjala ikan? Alat apa yang dipakai?
Kalau yang belum tahu, jala itu adalah alat yang dipakai untuk menangkap ikan yaitu sebuah jaring yang jika di tebar akan mengurung ikan didalamnya sehingga ikannya terperangkap.
Cerita kita hari ini tentang murid-murid Tuhan Yesus yang pergi menjala ikan. Pada hari itu, seperti biasanya para nelayan, murid-murid mencari ikan pada malam hari. Dan seharusnya pada saat hari menjelang siang, mereka sudah pulang membawa hasil. tapi hari itu rupanya mereka tidak beruntung, karena saat hari menjelang siang tidak ada satu ekor ikan pun yang didapat. Bisa dibayangkan bagaimana lelahnya, sudah semalam menebar jala kesana kemari, tidak ada satupun yang didapat, dan tentunya mereka juga sudah mulai lapar.
Tiba-tiba ada seorang yang berdiri di tepi danau berteriak kepada mereka,  "Hai anak-anak, apakah kamu punya lauk-pauk?"
Sudah lelah, lapar, lalu ada yang berteriak seperti itu, mungkin dengan sedikit kesal mereka menjawab tidak ada.
Sudah begitu, orang ini malah berteriak memerintah kepada mereka, "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, kamu akan dapat ikan." Mungkin sebenarnya murid-murid juga kesal ada yang memerintah, tapi mereka patuh saja, dan ternyata mereka mendapat ikan yang sangat banyak dan bahkan hampir tidak mampu mereka menarik jalanya, karena sangat banyak. Jumlah ikannya mencapai 153 ekor, jika rata-rata 1 ekor ikan seberat 2 kilogram berarti total sekitar berapa kilogram? (306 kg). Jika ikan seberat itu lebih berat lagi karena ikannya berontak dalam jala, ditambah berat jalanya sendiri, bisa sampai 400 kilogram beratnya.
Walaupun berat mereka tentu bersemangat karena apa yang mereka usahakan semalaman akhirnya tercapai juga, dan tiba-tiba mereka sadar, bukankah ada seorang yang juga pernah menyuruh mereka menebar jala ke kanan sehingga mereka mendapat hasil tangkapan yang banyak. Ya, itu Tuhan Yesus. Begitu senangnya Simon Petrus, ia langsung saja meloncat dari perahu dan berenang ke pantai. Untung perahunya tidak jauh dari pantai, hanya sekitar 200 hasta. Menurut kamus alkitab, 1 hasta sama dnegan 45 cm berati 200 hasta sekita berapa meter ya? (90 meter). Demikian juga murid-murid yang lain segera mendayung perahunya ke tepi danau.
Dan apa yang mereka temui di tepi danau sungguh menyenangkan hati mereka, Tuhan Yesus sudah menyediakan makanan bagi mereka, sudah ada roti dan ikan lengkap dengan panggangannya. Tuhan Yesus tahu apa yang mereka butuhkan, tahu kalau mereka lapar.
Demikian Tuhan selalu tahu juga apa yang adik-adik butuhkan setiap saat, bukankah saat itu Tuhan Yesus tidak bersama dengan murid-murid, seperti juga saat ini kita tidak melihat Tuhan Yesus, tapi Tuhan Yesus selalu ada dan tahu apa yang kita butuhkan seperti juga apa yang murid-murid butuhkan. Yang harus dilakukan hanya satu patuh pada perintah Tuhan, seperti murid-murid patuh pada perintah Tuhan.

Ayat Hafalan: 

Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh."

Aktivitas

Teka Teki Silang


cari kata

Saturday, April 16, 2016

Perjalanan ke Emaus (Lukas 24 : 13-35)

Bahan Ajar PAR tanggal 17 April 2016
Perjalanan ke Emaus (Lukas 24 : 13-35)

Gambar peraga bisa download di Gambar Peraga Perjalanan ke Emaus

Aktivitas: Maze