Tema : “Beribadah Kepada Tuhan” (Lukas 13:10-17)
Tujuan :
- Anak-anak tahu bahwa ibadah itu penting bagi orang percaya
- Anak-anak mau beribadah dan juga melakukan hal yang baik
Pokok Renungan
Ada beberapa hal penting dan menarik dari bacaan Alkitab hari ini berkaitan dengan ibadah.Tuhan Yesus sebagaimana orang Yahudi pada umumnya mengisi hari Sabat-Nya di rumah ibadat. Dalam kesempatan itu juga Tuhan Yesus mengajarkan firman Tuhan kepada orang-orang yang hadir disitu. Ketika Ia berada di rumah ibadat itu juga Ia mengadakan suatu mujizat, yang timbul dari belas kasihan-Nya kepada orang yang sudah lama terikat oleh iblis. Tuhan Yesus sendiri berinisiatif untuk memanggil dan menyembuhkan perempuan yang sakit itu.
Karena apa yang dilakukan-Nya, Tuhan Yesus ditegur/dikecam oleh kepala rumah ibadat. Dan tentunya teguran yang disampaikan oleh kepala rumah ibadat itu justru membuka kedok kemunafikannya sendiri.
Kita dapat belajar bahwa dalam keberadaan-Nya, Tuhan Yesus tetap bersekutu pada hari Sabat sebagaimana orang-orang Yahudi lainnya. Demikian juga perempuan yang sakit itu, dalam ketidakmampuannya, ia masih menyediakan waktu untuk datang bersekutu / beribadah kepada Tuhan. Ini menunjukkan betapa hal beribadah kepada Tuhan itu merupakan hal yang sepantasnya menjadi kewajiban bagi setiap orang percaya.
Dalam keadaannya yang sakit tentunya perempuan itu berharap bisa disembuhkan, namun kedatangannya ke rumah ibadat tentunya bukan untuk mencari kesembuhan semata, bahkan mungkin tidak terpikirkan olehnya untuk sembuh. Ini bisa dilihat bahwa perempuan itu tidak berusaha untuk mencari Tuhan Yesus untuk menyembuhkannya tetapi Tuhan Yesus yang berinisiatif untuk menyembuhkannya. Dari pandangan Tuhan Yesus, perempuan ini membutuhkan kesembuhan walaupun ia sendiri tidak memintanya, Tuhan tahu kebutuhan setiap orang percaya walaupun tidak terucapkan. Dengan menawarkan kesembuhan kepada orang yang tidak memintanya, ini menunjukkan belas kasihan dan anugerah Kristus yang mau bertindak bahkan sebelum kita sendiri meminta dari Dia.
Hal menarik lainnya, ketika kesembuhan itu terjadi melalui jamahan Tuhan Yesus, ada pihak yang merasa terganggu, kepala rumah ibadat merasa gusar. Mungkin saja dipengaruhi perasaan tidak suka yang sudah ada dalam dirinya atau karena pemahamannya yang salah tentang hukum Taurat.
Dalam jawaban-Nya kepada kepala rumah ibadat itu, Tuhan Yesus memberikan kepadanya pemahaman yang benar tentang maksud hukum Taurat. Bahwa hukum Taurat justru menempatkan manusia sebagai ciptaan yang lebih mulia daripada binatang. Karena itu kasih kepada manusia haruslah ditempatkan pada tempat yang lebih daripada semua aturan yang berlaku di antara mereka. (bnd. Matius 22:37-40)
Dari bacaan ini dapat ditekankan kepada anak-anak tentang pentingnya beribadah sebagaimana Tuhan Yesus sendiri telah menunjukkannya dan juga sebagaimana dicontohkan oleh perempuan yang dalam sakitnya pun masih memberikan waktunya untuk beribadah kepada Tuhan tidak dengan motivasi untuk keuntungan dirinya (disembuhkan) .
Namun perlu juga diingatkan bahwa ibadah yang dijalankan itu haruslah disertai dengan sikap yang baik / kasih terhadap sesama, tidak seperti kepala rumah ibadat, yang tentunya rajin beribadah, tetapi mengabaikan kasih kepada sesama.
Cerita Kelas Kecil
Sebelum bercerita, kakak ingin adik-adik berdiri dan coba mengikuti gerakan kakak. (bungkukkan badan ke depan kemudian berjalan)Apakah adik-adik merasa sulit melakukannya? Bagaimana kalau setiap hari adik-adik harus berjalan seperti itu, apakah adik-adik bisa? Kalaupun adik-adik bisa pasti akan sakit sekali punggung adik-adik.
Nah semua boleh duduk kembali untuk mendengarkan cerita.
Ada seorang ibu yang menderita sakit yang sudah lama sekali. Karena sakitnya itu, belakangnya menjadi bungkuk, seperti yang adik-adik lakukan tadi, sehingga setiap hari saat ia berjalan, duduk bahkan tidurpun ia tidak bisa meluruskan badannya.
Namun ibu ini ternyata tetap rajin untuk pergi beribadah, walaupun tentunya ia kesulitan berjalan dari rumahnya ke tempat ibadah. Apalagi seringkali ada anak-anak nakal yang menggangu dan mengolok-oloknya karena ia bungkuk.
Pada suatu hari, ketika ibu ini pergi ke rumah ibadat, ternyata Tuhan Yesus juga datang ke rumah ibadat itu.
Ketika Tuhan Yesus melihat ibu yang bungkuk itu, Ia menjadi kasihan sehingga, Tuhan Yesus memanggil ibu itu dan berkata kepadanya, "Hai ibu, penyakitmu telah sembuh." Kemudian Tuhan Yesus meletakkan tangannya diatas ibu itu dan punggung ibu itu menjadi lurus dan dapat berdiri tegak kembali dan berjalan dengan normal.
Begitu ia merasakan bahwa tubuhnya sudah sehat kembali, ibu itu langsung memuji dan memuliakan Tuhan. Wah, pasti senang sekali ibu itu, demikian juga orang-orang yang melihatnya.
Tetapi, ternyata ada juga orang yang tidak suka ibu itu disembuhkan, ia adalah kepala rumah ibadat itu. Ia berkata bahwa Tuhan Yesus seharusnya tidak menyembuhkan orang pada hari Sabat.
Namun Tuhan Yesus tahu, bahwa kepala rumah ibadat itu tidak senang dengan apa yang Tuhan Yesus lakukan karena ia iri dan benci kepada Tuhan Yesus. Karena itu Tuhan Yesus mengajarkan kepadanya bahwa selain beribadah kepada Tuhan orang juga harus tetap melakukan hal baik seperti yang Tuhan ajarkan.
Demikian juga Tuhan Yesus ajarkan kepada adik-adik agar selalu rajin beribadah kepada Tuhan. Ibu yang sakit dan susah berjalan itu saja masih mau pergi ke rumah ibadat, apalagi yang masih kuat dan sehat seperti adik-adik semua. Dan Tuhan Yesus juga mengajarkan bahwa selain beribadah kepada Tuhan, adik-adik juga harus selalu melakukan hal yang kepada seasama. Percuma kalau adik-adik rajin ke sekolah minggu tapi suka berbuat jahat kepada teman, seperti kepala rumah ibadat yang setiap minggu pasti rajin beribadah kepada Tuhan tetapi ia tidak mengasihi sesama, malah iri dan benci kepada sesama.
Tuhan Yesus menyayangi anak-anak yang rajin beribadah dan juga selalu berbuat baik.
Cerita Kelas Besar
Alat Peraga
Gambar PeragaAktivitas
Mewarnaimenyambung titik, cari perbedaan, cari kata, susun cerita bergambar
Ayat Hafalan
Ibrani 10:25
Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.