Blog ini berisi Bahan Ajar / Cerita Sekolah Minggu dalam Bahasa Indonesia, silakan dipakai / dikutip secara bebas dan gratis karena Firman Tuhan bebas untuk diberitakan dan diketahui oleh semua orang

This blog contains materials for Sunday School Sermon. The sermon materials are written in Indonesian, but I hope the activities and images contained can be used by anyone with any language, please feel free to use it

Saturday, April 23, 2016

Di Tepi Danau Tiberias (Yohanes 21:1-14)

Bahan Ajar Sekolah Minggu 24 April 2016
Tema: Tuhan Selalu Peduli (Yohanes 21:1-14)
Tujuan: Anak-anak sadar bahwa Tuhan Yesus selalu peduli pada anak-anak 

Pokok Renungan

Penekanan pada pengenalan akan kehadiran Tuhan secara terus menerus kepada anak-anak sehingga semakin hari anak-anak semakin sadar akan keberadaan Tuhan Yesus dalam setiap aspek kehidupan mereka, termasuk disaat mereka merasa sendiri mereka diajak untuk tetap menyadari bahwa Yesus selalu ada dan peduli

materi lengkap bahan ajar beserta alat/gambar peraga dan aktivitas dalam format pdf bisa dibaca/download di Bahan Ajar 

Penjelasan Bahan Alkitab

Sesudah pasal 20 diakhiri dengan kesimpulan bahwa Injil ditulis agar orang percaya kepada Yesus Kristus, pasal 21 meneruskan kesimpulan itu dengan menegaskan mandat Yesus bagi para murid. Berarti inti pasal ini senada dengan bagian-bagian pemberian misi di akhir bagian Injil-injil sinoptis (bnd. Mat 28:18-20, Mrk 16:15-20, Luk 24:44-49).
Sekilas kita segera tahu bahwa bagian ini banyak mengandung pengulangan beberapa peristiwa sebelumnya. Hal pertama adalah pengulangan penampakan Tuhan Yesus. Sesudah tiga kali Yesus menampakkan diri (Luk 20), maka penampakan ini adalah ketiga kalinya yang Yesus lakukan kepada kelompok para murid-Nya, tanpa menghitung penampakannya kepada Maria Magdalena. Kedua, bagian ini juga menceritakan kegagalan para murid menangkap ikan dan jalan keluar dari Tuhan. Bagi Petrus, ini adalah pengulangan dari peristiwa ketika pertama kali mereka menerima panggilan Tuhan (Luk 5:1-11). 
Tidak jelas mengapa Petrus mengajak teman-temannya menangkap ikan. Yang jelas dari cerita ini, tanpa Tuhan mereka gagal. Pelajaran yang ingin ditekankan di sini ialah hanya dengan ketaatan kepada Tuhan mereka dapat berhasil. Kasih Tuhan amat menonjol di sini dengan cara-Nya bertanya yang kebapaan (Luk 5:4). Tuhan tidak saja membuat mereka berhasil menangkap ikan sedemikian banyak, tetapi Tuhan bahkan melayani mereka dengan menyiapkan makan pagi mereka. Tuhan yang bangkit kini menyatakan diri sekaligus sebagai pemberi hidup dan pemelihara hidup. Ia memperhatikan dan menjamin terpenuhinya segala kebutuhan milik-Nya. 
Sekali lagi kita melihat bahwa pengenalan akan Tuhan memerlukan waktu dan ini berkaitan erat dengan kedalaman kadar hubungan kasih seseorang dengan Tuhan.
Dari cerita dalam alkitab kita bisa lihat bahwa, yang paling cepat mengenali Yesus adalah Yohanes. Agaknya pertanyaan Yesus yang bernafaskan kasih itu yang membuat Yohanes segera mengenali Tuhannya. Petrus yang baru mengetahui kemudian dari ucapan Yohanes, meski terlambat, segera menunjukkan bahwa dia pun adalah murid yang mengasihi Yesus. Itu dibuatnya dengan jalan berlari menghampiri Tuhan.
Demikianlah pengenalan akan Tuhan ini sangat perlu ditekankan terus menerus kepada anak-anak sehingga mereka semakin hari semakin sadar akan keberadaan Tuhan Yesus dala setiap aspek kehidupan mereka, termasuk disaat mereka merasa sendiri mereka diajak untuk tetap menyadari bahwa Yesus selalu ada dan peduli kepada semua orang.

Cerita Kelas Kecil

Adik-adik, siapa yang tadi datang sudah makan? Makan apa saja? Makan kue, makan nasi, siapa yang memberi makan tadi? Papa, mama, kakak..., mereka memberi makan supaya apa? Supaya kita tidak kelaparan. Itu karena mereka sayang dan memperhatikan adik-adik.
Nah adik-adik, Tuhan Yesus juga sayang kepada murid-muridNya, sekalipun Tuhan Yesus tidak bersama-sama dengan murid-muridNya. Tetapi Tuhan Yesus tetap sayang kepada murid-muridNya. 
Hari ini kita akan mendengar cerita tentang Tuhan Yesus yang menolong murid-muridNya. Bagaimana ya ceritanya?
Pada suatu malam murid-muridNya pergi ke danau Tiberias, mereka mau menangkap ikan, Simon Petrus mengajak teman-teman yang lain. Mereka membawa jala untuk menangkap ikan, kemudian naik perahu ke tengah danau, dan mereka mulai membuang jalanya...ke sana, ke sini...geser lagi, buang lagi, berkali-kali membuang jala dan menariknya tetapi sampai hari mulai siang, tidak satupun ikan yang mereka dapatkan.
Tiba-tiba mereka melihat ada orang yang berdiri di tepi danau dan berteriak kepada mereka, "Hai anak-anak, apakah kamu punya lauk-pauk?"
Apa jawab murid-murid? Tentu saja mereka menjawab tidak ada, bukankah mereka belum mendapat ikan.
Kemudian orang di tepi danau itu berteriak lagi, "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, kamu akan dapat ikan." Mereka mengikuti perintah orang itu dan ternyata jalanya penuh dengan ikan sehingga mereka sulit menariknya.
Ayo adik-adik kita bantu tarik jalanya, satu, dua... tiga. Akhirnya jalanya bisa ditarik.
Ada yang tahu siapa orang yang berdiri di tepi danau itu? Benar, itu adalah Tuhan Yesus, dan murid-murid juga sekarang tahu kalau orang yang berada di tepi danau itu adalah Tuhan Yesus.
Simon Petrus segera loncat dan berenang ke tepi danau dan murid-murid yang lain juga segera mendayung perahunya ke tepi danau, mereka senang sekali karena Tuhan Yesus datang dan menampakkan diri kepada mereka.
Ketika mereka tiba di tepi danau ternyata Tuhan Yesus sudah menyediakan tempat untuk memanggang ikan, ada juga ikan diatasnya, juga sudah ada roti. Wah, enak sekali ya.
Ternyata Tuhan Yesus tahu apa yang murid-murid butuhkan, Tuhan Yesus tahu pasti mereka sudah lapar, walaupun Tuhan Yesus tidak ada bersama-sama dengan mereka.
Demikian juga kita, adik-adik dan juga kakak-kakak pengajar, walaupun kita tidak melihat Tuhan Yesus ada bersama-sama dengan kita, namun Tuhan Yesus tahu apa yang adik-adik butuhkan. Tuhan Yesus akan memberikan kepada adik-adik apa yang dibutuhkan melalui orang tua, saudara, atau orang-orang yang menyayangi adik-adik.

Cerita Kelas Besar

Ada yang pernah melihat orang menjala ikan? Alat apa yang dipakai?
Kalau yang belum tahu, jala itu adalah alat yang dipakai untuk menangkap ikan yaitu sebuah jaring yang jika di tebar akan mengurung ikan didalamnya sehingga ikannya terperangkap.
Cerita kita hari ini tentang murid-murid Tuhan Yesus yang pergi menjala ikan. Pada hari itu, seperti biasanya para nelayan, murid-murid mencari ikan pada malam hari. Dan seharusnya pada saat hari menjelang siang, mereka sudah pulang membawa hasil. tapi hari itu rupanya mereka tidak beruntung, karena saat hari menjelang siang tidak ada satu ekor ikan pun yang didapat. Bisa dibayangkan bagaimana lelahnya, sudah semalam menebar jala kesana kemari, tidak ada satupun yang didapat, dan tentunya mereka juga sudah mulai lapar.
Tiba-tiba ada seorang yang berdiri di tepi danau berteriak kepada mereka,  "Hai anak-anak, apakah kamu punya lauk-pauk?"
Sudah lelah, lapar, lalu ada yang berteriak seperti itu, mungkin dengan sedikit kesal mereka menjawab tidak ada.
Sudah begitu, orang ini malah berteriak memerintah kepada mereka, "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, kamu akan dapat ikan." Mungkin sebenarnya murid-murid juga kesal ada yang memerintah, tapi mereka patuh saja, dan ternyata mereka mendapat ikan yang sangat banyak dan bahkan hampir tidak mampu mereka menarik jalanya, karena sangat banyak. Jumlah ikannya mencapai 153 ekor, jika rata-rata 1 ekor ikan seberat 2 kilogram berarti total sekitar berapa kilogram? (306 kg). Jika ikan seberat itu lebih berat lagi karena ikannya berontak dalam jala, ditambah berat jalanya sendiri, bisa sampai 400 kilogram beratnya.
Walaupun berat mereka tentu bersemangat karena apa yang mereka usahakan semalaman akhirnya tercapai juga, dan tiba-tiba mereka sadar, bukankah ada seorang yang juga pernah menyuruh mereka menebar jala ke kanan sehingga mereka mendapat hasil tangkapan yang banyak. Ya, itu Tuhan Yesus. Begitu senangnya Simon Petrus, ia langsung saja meloncat dari perahu dan berenang ke pantai. Untung perahunya tidak jauh dari pantai, hanya sekitar 200 hasta. Menurut kamus alkitab, 1 hasta sama dnegan 45 cm berati 200 hasta sekita berapa meter ya? (90 meter). Demikian juga murid-murid yang lain segera mendayung perahunya ke tepi danau.
Dan apa yang mereka temui di tepi danau sungguh menyenangkan hati mereka, Tuhan Yesus sudah menyediakan makanan bagi mereka, sudah ada roti dan ikan lengkap dengan panggangannya. Tuhan Yesus tahu apa yang mereka butuhkan, tahu kalau mereka lapar.
Demikian Tuhan selalu tahu juga apa yang adik-adik butuhkan setiap saat, bukankah saat itu Tuhan Yesus tidak bersama dengan murid-murid, seperti juga saat ini kita tidak melihat Tuhan Yesus, tapi Tuhan Yesus selalu ada dan tahu apa yang kita butuhkan seperti juga apa yang murid-murid butuhkan. Yang harus dilakukan hanya satu patuh pada perintah Tuhan, seperti murid-murid patuh pada perintah Tuhan.

Ayat Hafalan: 

Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh."

Aktivitas

Teka Teki Silang


cari kata

4 comments:

  1. sepertiya bukan yohanes pembaptis namun yohanes murid yang dikasihi Tuhan Yesus,
    CMIIW

    ReplyDelete
  2. Jawaban no 2 mendatar apa ya

    ReplyDelete