Blog ini berisi Bahan Ajar / Cerita Sekolah Minggu dalam Bahasa Indonesia, silakan dipakai / dikutip secara bebas dan gratis karena Firman Tuhan bebas untuk diberitakan dan diketahui oleh semua orang

This blog contains materials for Sunday School Sermon. The sermon materials are written in Indonesian, but I hope the activities and images contained can be used by anyone with any language, please feel free to use it
Showing posts with label Pentakosta. Show all posts
Showing posts with label Pentakosta. Show all posts

Saturday, June 3, 2017

Roh Kudus (Kisah Para Rasul 2:1-13)

Bahan Ajar PAR 04 Juni 2017
Tema : “Roh Kudus”  (Kisah Para Rasul 2:1-13)
Tujuan :
- Anak-anak tahu apa yang terjadi pada hari Pentakosta
- Anak-anak tahu bahwa Tuhan menganugerahkan Roh Kudus untuk menyertai orang percaya
- Anak-anak meminta penyertaan Roh Kudus dalam doa dan permohonannya

Pokok Renungan

Pentakosta mungkin bukan hari raya yang cukup populer bagi anak-anak karena berada pada hari Minggu sehingga anak-anak mungkin menganggapnya seperti hari minggu yang biasa saja, apalagi jika di sekolah minggu anak-anak tidak diingatkan tentang hari Pentakosta. Tapi tentunya makna penting Pentakosta bagi kehidupan orang Kristen haruslah mulai dikenal oleh anak-anak karena dalam peristiwa inilah secara jelas diceritakan bagaimana Tuhan menganugerahkan Roh Kudus bagi manusia untuk memampukan mereka menjadi saksi Kristus, selain itu hal ini juga merupakan penggenapan dari janji yang Tuhan Yesus sendiri sampaikan kepada murid-murid saat akan naik ke surga (Kis. 1:8).
Memahami Pentakosta juga harus memahami tentang Roh Kudus, namun bukanlah hal mudah menggambarkan Roh Kudus bagi anak-anak, karena Roh Kudus tidak dapat digambarkan dalam sebuah wujud, walaupun dalam cerita digambarkan sebagai lidah api yang menyala-nyala tetapi tentunya Roh Kudus bukanlah api itu.
Roh Kudus diartikan sebagai Roh Kebenaran yang berasal dari Allah sendiri yang diam didalam diri setiap orang percaya. Karena Roh Kudus, orang percaya dimampukan untuk melakukan kehendak Allah dalam kehidupannya dan menjadi saksi tentang kebenaran Allah dalam setiap tindakan maupun perkataannya (bnd. Yoh. 14:16-17; Kis. 1:8). Roh Kudus juga adalah penghibur yang setia (Yoh. 14:26)
Roh Kudus memang tidak berwujud dan tidak kelihatan tetapi Roh Kudus memberikan kemampuan dalam diri setiap orang percaya untuk melakukan kehendak Bapa. Untuk dapat menjelaskan tentang hal itu kepada anak-anak, berikan contoh kepada anak-anak tentang cahaya sebagai penerang. Cahaya bukanlah sesuatu yang berwujud bahkan tidak kelihatan tetapi cahaya yang memampukan kita untuk melihat sesuatu, tanpa cahaya semuanya gelap dan tidak kelihatan. Demikian halnya peran Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya, tanpa Roh Kudus tidak ada yang mampu melakukan kehendak Bapa dan menjadi saksi tentang Kristus.
Cerita Pentakosta memberikan gambaran tentang apa yang dilakukan oleh murid-murid saat mereka dipenuhi dengan Roh Kudus, yaitu ketika mereka berbicara maka setiap orang yang mendengarkannya mampu memahami apa yang dikatakan mereka sesuai bahasa yang dimengerti oleh masing-masing orang yang mendengarkannya.
Hal itu bukan soal bahasa yang diucapkan tetapi pekerjaan Roh Kudus dalam diri mereka membuat apapun yang mereka katakan dapat dipahami. Jika hanya kekuatan dan kemampuan murid-murid tentunya hanya orang-orang yang berbahasa sama dengan mereka saja yang bisa memahami ucapan mereka.
Kekuatan dari Roh Kudus itu memampukan diri murid dan juga hal penting dari karya Roh Kudus adalah membuka hati dan mata semua orang yang mendengar dan melihat apa yang dilakukan oleh murid-murid.
Karya Roh Kudus inilah yang harus dimengerti oleh kita dan juga anak-anak sebagai kekuatan dari Tuhan yang akan bekerja dalam diri kita untuk memampukan kita dan bekerja dalam diri orang lain untuk membuka hati setiap orang yang melihat dan mendengarkan kita. Mungkin apa yang kita lakukan adalah hal kecil dan tidak berarti dimata orang lain namun hal itu akan menjadi berarti bagi kemuliaan nama Tuhan jika Roh Kudus bekerja didalamnya, dan karena karya Roh Kudus juga apa yang kita lakukan akan menjadi berarti bagi orang lain.
Ajarkan anak-anak untuk selalu memohon penyertaan Tuhan dalam Roh Kudus dalam setiap doa dan pujian untuk memampukan mereka melakukan setiap hal bagi kemuliaan nama Tuhan.


Alat Peraga

Gambar Peraga



Aktivitas

Mewarnai


Cari Kata

Lengkapi Cerita dan temukan kata rahasia

Ayat Hafalan

Kisah Rasul 2:4
Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.

Saturday, May 14, 2016

Menjadi Saksi Kristus (Kisah Para Rasul 2:1-13)

Bahan Ajar Sekolah Minggu 15 Mei 2016
Tema : Menjadi Saksi Kristus (Kisah Para Rasul 2:1-13)
Tujuan :  Anak-anak bisa menjadi saksi Kristus melalui perbuatan dan perkataannya yang baik


Ringkasan

Sebagai pengajar kita mengimani bahwa hanya karena karya Roh Kudus membuat kita mampu menjadi saksi bagi anak-anak bahkan juga kepada semua orang disekitar kita melalui perkataan maupun sikap dan perbuatan kita. Karena keyakinan itu juga harusnya menjadikan kita orang-orang yang selalu bergantung pada kekuatan Tuhan semata dalam mengajarkan Firman Tuhan kepada anak-anak maupun sikap dan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari.

Anak-anak juga harus diajarkan untuk bersaksi tentang Kristus, namun tentunya tidak harus dengan berkhotbah atau mengajar tentang Firman Tuhan, melainkan dengan sikap dan tingkah laku yang baik dan yang terpenting adalah, bagaimana anak-anak diajarkan untuk selalu dekat dengan Tuhan, dengan mengajarkan anak-anak rajin berdoa dan memuji Tuhan, serta tentunya peran orang tua maupun pengajar untuk selalu mendoakan anak-anak, sehingga mereka selalu berada dalam tuntunan dan penyertaan Roh Kudus.


bahan ajar lengkap silakan yang dibukukan silakan download di Bahan Ajar PAR 15 Mei 2016

Penjelasan Bahan Alkitab

Hari Pentakosta merupakan salah satu hari raya orang Yahudi sehingga seperti pada hari raya lainnya, pada saat itu banyak orang Yahudi dari berbagai tempat berkumpul di Yerusalem untuk beribadah dan mengadaan perayaan. Dalam Perjanjian Lama, ada beberapa nama/istilah yang dipakai untuk menyebutkan hari Pentakosta ini: Hari Pengumpulan Buah Bungaran (Kel. 23:16); Hari Raya Tujuh Minggu (Kel. 34:22; Ul. 16:10); Hari Hulu Hasil (Bil. 28:26), dikemudian hari dalam Yahudi juga diperingati sebagai hari turunnya Hukum Taurat di Gunung Sinai.
Pentakosta pada Perjanjian Baru kemudian dirayakan sebagai hari Pencurahan Roh Kudus juga berkaitan dengan hari raya yang dilakukan oleh umat Yahudi tetapi sebagaimana setiap peristiwa itu oleh kedatangan Yesus Kristus demikian juga ada penggenapan janji dan karya Allah dalam Yesus Kristus melalui peristiwa ini.
Pada hari Pentakosta bukan hanya Hukum Taurat yang diturunkan untuk menuntun manusia namun Allah mencurahkan Roh Kudus sebagai penuntun hidup orang-orang percaya. Demikian juga dalam peristiwa itu bukan hanya hasil panen berupa buah-buahan yang dibawa kehadapan Tuhan tetapi ada panen untuk jiwa-jiwa yang dibawa kepada Tuhan, ada 3000 jiwa yang bertobat saat itu juga.
Pentakosta ini dapat dipandang sebagai hari lahirnya gereja, karena pada peristiwa ini, untuk pertama kalinya banyak orang dibaptis dan menerima Kristus dalam hidupnya, yang berarti menjadi pengikut Kristus, orang Kristen. Dari peristiwa ini nampak betapa pentingnya peran Roh Kudus yang memampukan murid-murid untuk bersaksi. Tanpa Roh Kudus, tanpa kesaksian dari murid-murid, tidak ada pengikut Kristus yang baru, tidak ada orang-orang Kristen demikian juga saat ini kita tidak mungkin jadi pengikut Kristus.
Sebagai pengajar kita mengimani bahwa hanya karena karya Roh Kudus membuat kita mampu menjadi saksi bagi anak-anak bahkan juga kepada semua orang disekitar kita melalui perkataan maupun sikap dan perbuatan kita. Karena keyakinan itu juga harusnya menjadikan kita orang-orang yang selalu bergantung pada kekuatan Tuhan semata dalam mengajarkan Firman Tuhan kepada anak-anak maupun sikap dan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari.
Anak-anak juga harus diajarkan untuk bersaksi tentang Kristus, namun tentunya tidak dengan berkhotbah atau mengajar tentang Firman Tuhan, melainkan dengan sikap dan tingkah laku yang baik dan yang terpenting adalah, bagaimana anak-anak diajarkan untuk selalu dekat dengan Tuhan, dengan mengajarkan anak-anak rajin berdoa dan memuji Tuhan, serta tentunya peran orang tua maupun pengajar untuk selalu mendoakan anak-anak, sehingga mereka selalu berada dalam tuntunan dan penyertaan Roh Kudus.
Cerita Kelas Kecil
Adik-adik bisa menyebutkan salah satu orang Kristen yang adik-adik kenal? (biarkan anak-anak menjawab) Tentu saja mudah kan, adik-adik sendiri orang Kristen, kakak juga, bapak dan mama, saudara, om, tante, bapak dan ibu pendeta, semuanya orang Kristen. Kita semua disebut orang Kristen karena kita percaya dan sayang kepada Tuhan Yesus. Orang Kristen juga adalah orang yang mau berdoa dan memuji Tuhan, mengikuti perintah dan nasehat Tuhan.
Cerita hari ini tentang murid-murid yang menerima Roh Kudus dari Tuhan.
Pada suatu hari minggu, di kota Yerusalem, ada banyak orang datang di dalam kota karena mereka datang dari berbagai tempat untuk merayakan hari raya. Di kota ini, dalam sebuah rumah murid-murid juga sedang berkumpul untuk beribadah bersama. Tiba-tiba saat mereka sedang berdoa, ada angin bertiup keras, kemudian muncul lidah api yang menyala yang hinggap pada masing-masing murid yang berdoa itu. Tentu mereka kaget, tapi mereka dapat merasakan bahwa Roh Kudus masuk dalam diri mereka, sehingga mereka keluar rumah dan mulai berbicara tentang Tuhan Yesus kepada semua orang. Dan semua orang yang ada disitu juga heran, koq mereka bisa mengerti apa yang diucapkan oleh murid-murid walaupun bahasa orang-orang itu berbeda-beda. Orang-orang yang tidak suka kepada murid-murid itu kemudian berkata, “mereka pasti mabuk, sehingga mereka berbicara dengan berbagai bahasa.” 
Namun murid-murid tidak marah walaupun orang-orang tidak suka dan mengatakan mereka mabuk, namun mereka tetap berbicara untuk menyampaikan tentang kebaikan Tuhan kepada semua orang. Karena Tuhan Yesus sendiri sudah mengingatkan kepada murid-murid untuk tidak marah atau berbuat jahat kepada orang yang tidak menyukai mereka, tetapi harus tetap berbuat baik dan tetap menyampaikan kebaikan Tuhan kepada setiap orang. Sebagai orang yang percaya dan sayang kepada Yesus Kristus, murid-murid tahu bahwa mereka harus mengikuti perintah dan nasehat yang telah disampaikan kepada mereka, demikian juga adik-adik dan kakak, sebagai orang Kristen, yang percaya dan sayang kepada Tuhan Yesus.
Mengapa jadi orang Kristen harus mengikuti perintah dan nasehat Tuhan? Karena adik-adik telah dijaga dan ditolong oleh Tuhan.  Ketika adik-adik tidur, bermain, belajar dan dimana saja berada Tuhan selalu menjaga dan menolong adik-adik. Bukan saja menolong, tetapi Tuhan juga selalu mengingatkan adik-adik untuk tidak berbuat jahat. Kalau ada yang nakal bisa saja Tuhan menyuruh bapak, mama atau kakak pengajar untuk menegur supaya jangan nakal, bisa juga Tuhan langsung mengatakannya dalam hati adik-adik sehingga ketika adik-adik mau berbuat nakal adik-adik langsung ingat kalau Tuhan melarang adik-adik untuk nakal.
Sebagai anak-anak yang percaya dan sayang kepada Tuhan Yesus, adik-adik memang harus menunjukkan kepada orang lain juga sikap yang baik, sehingga ketika orang lain melihat adik-adik sebagai anak yang baik, orang percaya bahwa adik-adik juga percaya dan sayang kepada Tuhan Yesus.
Kalau adik-adik nakal, nanti orang akan bertanya, bagaimana mungkin anak ini percaya dan sayang kepada Tuhan Yesus, sifatnya saja tidak seperti Tuhan Yesus, yang selalu baik dan suka menolong. Karena itu sebagai orang Kristen yang percaya dan sayang kepada Tuhan Yesus, adik-adik harus selalu menjadi anak yang baik dan selalu ingat dalam hati adik-adik bahwa Tuhan melarang adik-adik berbuat hal yang jahat kepada orang lain.
Cerita Kelas Besar
Kita pernah belajar tentang buah-buah roh, siapa yang masih ingat apa saja buah-buah roh itu? (kalau sulit dihafal, ajak anak-anak menyanyikan lagu Buah-Buah Roh). Apa buah-buah roh itu? Buah-buah roh itu adalah sikap yang nampak dalam diri setiap orang yang memberikan hidupnya dalam tuntunan Roh Kudus.
Hari ini kita membaca cerita Alkitab tentang peristiwa turunnya Roh Kudus atas murid-murid Tuhan Yesus, saat mereka sedang berkumpul dan beribadah kepada Tuhan.
Pada saat yang sama, di Yerusalem ada perayaan Pentakosta, dimana berdasarkan perintah Tuhan dan sudah menjadi tradisi bagi semua orang Yahudi dari semua tempat akan berkumpul untuk merayakannya bersama di kota Yerusalem.
Ketika Tuhan menurukan Roh Kudus atas murid-murid dalam bentuk lidah api yang menyala, tentu saja murid-murid kaget, tapi mereka langsung bisa merasakan bahwa, ada kekuatan dari Tuhan yang turun atas diri mereka sehingga mereka menjadi berani untuk bersaksi tentang kebaikan Tuhan kepada semua orang yang ada pada waktu itu.
Murid-murid sendiri bukan orang-orang yang dianggap pintar, karena mereka bukan orang-orang terpelajar, tetapi ketika Roh Kudus bekerja dalam diri mereka, mereka mampu untuk menyampaikan Firman Tuhan, bahkan dalam berbagai bahasa yang bisa dimengerti oleh setiap orang yang mendengarnya.
Orang-orang yang mendengarnya juga heran, bagaimana bisa mereka mengerti semua yang disampaikan oleh murid-murid, tapi ada juga yang tidak suka sehingga mereka berkata bahwa murid-murid itu sedang mabuk.
Apakah murid-murid marah? Tidak, walaupun disindir sedang mabuk tetapi mereka tetap menyampaikan Firman Tuhan sehingga nanti kalau kita baca lebih lanjut kita bisa lihat ada 3000 orang yang bertobat dan menerima Tuhan Yesus pada saat itu juga. Mulai saat itu juga, orang Kristen bertambah banyak dan semakin hari semakin banyak orang menjadi saksi tentang Tuhan Yesus, karena Tuhan juga melalui Roh Kudus, menyertai setiap orang percaya untuk bisa menjadi saksi seperti Roh Kudus menyertai murid-murid  untuk menjadi saksi, sehingga sampai saat ini adik-adik dan kakak juga bisa jadi orang yang percaya dan menerima Tuhan Yesus.
Sebagai orang yang percaya dan menerima Tuhan Yesus, adik-adik dan kakak juga disertai oleh Roh Kudus untuk bisa menjadi saksi bagi setiap orang. Apakah adik-adik sudah bisa bersaksi mengenai Tuhan Yesus, bisa, walaupun mungkin saat ini adik-adik belum bisa berkhotbah atau mengajar seperti kakak, tetapi ketika adik-adik sudah menerima Tuhan Yesus dalam diri adik-adik berarti adik-adik juga sudah disertai oleh Roh Kudus untuk menjadi saksi. Bagaimana caranya?
Adik-adik masih ingat apa saja yang kita sebutkan / nyanyikan  sebagai buah-buah roh tadi. Buah-buah roh itu adalah apa yang dihasilkan dari penyertaan Roh Kudus dalam kehidupan adik-adik. Jika ada penyertaan Roh Kudus dalam diri adik-adik maka adik-adik dimampukan untuk melakukan, kasih, selalu bersukacita, apapun yang adik-adik lakukan mendatangkan damai sejahtera bagi orang lain, adik-adik menjadi anak yang sabar, murah hati kepada setiap orang, selalu berbuat baik, setia untuk selalu beribadah kepada Tuhan maupun melakukan perintah-perintah Tuhan, bersikap lemah lembut kepada setiap orang, dan juga harus bisa menguasai diri walaupun mungkin ada yang membuat adik-adik marah.
Tapi itu semua tidak mungkin adik-adik lakukan kalau adik-adik tidak dekat kepada Tuhan. Untuk dekat kepada Tuhan adik-adik juga harus rajin berdoa dan rajin beribadah serta belajar firman Tuhan.

Ayat Hafalan: 

Kisah Rasul 2 : 4

Aktivitas

Beberapa aktivitas untuk Kelas kecil 
Mewarnai Gambar
...
Beberapa aktivitas untuk kelas besar
Gambar dan Warnai
minta anak-anak kelas besar untuk menggambar apa yang mereka bayangkan tentang bentuk Roh Kudus yang turun kepada murid-murid kemudian anak-anak mewarnai gambar yang mereka buat


Isi Kata

permainan seperti teka-teki silang namun tanpa pertanyaan

lengkap kunci jawabannya silakan download di Permainan Mengisi Kata