Blog ini berisi Bahan Ajar / Cerita Sekolah Minggu dalam Bahasa Indonesia, silakan dipakai / dikutip secara bebas dan gratis karena Firman Tuhan bebas untuk diberitakan dan diketahui oleh semua orang

This blog contains materials for Sunday School Sermon. The sermon materials are written in Indonesian, but I hope the activities and images contained can be used by anyone with any language, please feel free to use it

Saturday, April 7, 2018

Berbahagia orang yang mengandalkan Tuhan (Lukas 6:20-26)

Bahan Ajar Sekolah Minggu 08 April 2018
Tema : “Berbahagia orang yang mengandalkan Tuhan” (Lukas 6:20-26)
Tujuan :
- Anak-anak mengerti bahwa Tuhan mau menolong orang-orang yang bersandar padaNya
- Anak-anak mau selalu bersandar dan mengandalkan kekuatan dari Tuhan

Pokok Renungan

Cerita hari ini tentang khotbah Tuhan Yesus di bukit yang sangat terkenal, sebenarnya apa yang dituliskan dalam bacaan ini sama dengan yang dituliskan dalam Matius 5-7 tetapi penulis Injil Lukas tidak menuliskan pokok-pokok ajaran selengkap yang ditulis dalam Matius, Lukas lebih menekanakan kepada ucapan bahagia yang tidak berciri Yahudi.
Ucapan bahagia ini disampaikan bukan kepada 12 orang murid (rasul) saja tetapi kepada banyak orang yang mengikuti Tuhan Yesus pada saat itu (bd Luk. 6:17), murid adalah mereka semua yang memandang Tuhan Yesus sebagai guru, dan dimaksudkan kepada mereka yang memilih untuk mengikut Dia.
Ada 4 pokok penting dalam ucapan bahagia dan peringatan dalam bacaan ini:
Yang pertama tentang mereka yang miskin (ay. 20), yaitu bagi mereka yang mau melepaskan segala sesuatu bahkan harta bendanya untuk mengikuti Tuhan Yesus, murid-muridnya melakukannya, mereka meninggalkan pekerjaan dan kenyamanan hidup mereka untuk mengikuti Tuhan Yesus. Kekayaan dunia tidak menjadi milik mereka tetapi Tuhan Yesus menjanjikan kekayaan surga yang melebihi kekayaan duniawi, mereka yang empunya kerajaan surga. Berlawanan dengan itu Tuhan Yesus memnyampaikan peringatan bahwa celakalah mereka yang kaya, yang dimaksudkan ialah mereka yang memuasakan dirinya dengan kekayaannya, dan tidak memperhatikan sesama juga tidak memuliakan Tuhan dengan kekayaannya. Sebab mereka telah mendapatkan kepuasan dalam dunia ini. Karena mereka juga hanya mengandalkan kekayaan sehingga mengabaikan pertolongan dari Tuhan, kekayaan membuat mereka tidak beriman kepada Tuhan.
Yang kedua kepada mereka yang lapar (ay. 21), yaitu kepada mereka yang berkekurangan dan membutuhkan pertolongan dari Tuhan, dalam kekurangannya mereka hanya bersandar kepada Tuhan, karena itu mereka akan dipuaskan oleh Tuhan, demikian juga kepada mereka yang selalu lapar dan haus akan kebenaran Firman Tuhan, mereka akan dipuaskan oleh Tuhan. Sebaliknya kepada mereka yang kenyang (ay. 25) dan terpuaskan keinginannya, karena mereka tidak lagi membutuhkan pertologan dari Tuhan, mereka tidak merasa perlu meminta kepada Tuhan, karenanya mereka tidak akan mendapatkan apapun dari Tuhan.
Yang ketiga kepada mereka yang menangis dan berduka (ay. 21), yaitu mereka yang bersedih karena ketidakadilan, karena penindasan, karena kedukaan dan tidak mengandalkan kekuatan sendiri untuk melawan semua itu melainkan berseru dan berserah hanya kepada Tuhan. Juga mereka yang menangis dan menyesal karena sadar akan kesalahan dan dosa mereka. Mereka akan dihiburkan sehingga pada saatnya mereka akan bersukacita karena penghiburan dari Tuhan. Sebaliknya peringatan ditujukan kepada mereka yang tertawa (ay. 25) dan bersukacita karena tercapainya ambisi dan keinginan mereka, mereka yang tertawa karena terpuaskan keinginan mereka untuk menguasai orang lain, mereka yang puas karena kekuatan mereka sendiri dan tetap bersukacita atas kejahatan yang mereka lakukan. Apa yang mereka inginkan telah tercapai dan membuat mereka bersukacita di bumi karena itu mereka tidak mendapatkan lagi sukacita yang berasal dari Tuhan.
Dan yang terakhir kepada mereka yang karena mengikuti Tuhan Yesus, dicela, dihina dan direndahkan oleh orang (ay. 22), yaitu mereka yang tetap setia kepada Tuhan walaupun banyak tekanan yang mereka terima, mereka tidak mendapatkan kehormatan di bumi tetapi Tuhan menjanjikan kehormatan dan upah di sorga. Sebaliknya kepada mereka yang selalu mencari dan mendapatkan kehormatan dan pujian, bahkan dengan mengingkari Tuhan, mereka akan mendapatkannya dibumi namun semua itu tidak abadi karena Tuhan akan menolak mereka.
Pokok terpenting dari cerita ini yang dapat diajarkan kepada anak-anak adalah bagaimana mereka selalu bersandar dan mengandalkan kekuatan dari Tuhan, sekalipun banyak hal yang mampu anak-anak lakukan dan capai sendiri dalam hidupnya dengan kemampuan dan kekuatan yang mereka miliki, itu bukan berarti tidak perlu pertolongan dari Tuhan, karena banyak hal dalam kehidupan kita ini yang tidak kita kuasai atau kendalikan. Berikan contoh kehidupan anak-anak setiap hari, misalnya ketika menghadapi ujian, walaupun anak-anak sangat siap mengerjakan setiap soal ujian tetapi tetaplah bersandar pada Tuhan sehingga ketika berhasilpun anak-anak sadar bahwa itu semua bukan kekuatannya semata tetapi juga karena pertolongan Tuhan.

Alat Peraga

Gambar peraga

Aktivitas

Mewarnai

Menghubungkan gambar yang berlawanan

Menuliskan Ucapan Bahagia / Teguran

Ayat Hafalan:

Yeremia 17:7
Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!