Blog ini berisi Bahan Ajar / Cerita Sekolah Minggu dalam Bahasa Indonesia, silakan dipakai / dikutip secara bebas dan gratis karena Firman Tuhan bebas untuk diberitakan dan diketahui oleh semua orang

This blog contains materials for Sunday School Sermon. The sermon materials are written in Indonesian, but I hope the activities and images contained can be used by anyone with any language, please feel free to use it

Saturday, July 28, 2018

Cari Apa di Dalam Dunia (Lukas 19:1-10)

Bahan Ajar Sekolah Minggu 29 Juli 2018
Tema: "Cari Apa di Dalam Dunia" (Lukas 19:1-10)
Tujuan:
- Anak-anak tahu ada banyak orang yang kesulitan untuk bertemu Tuhan
- Anak-anak mau datang kepada Tuhan dengan semua keadaan dan kemampuan yang dimilikinya

Pokok Renungan

Cerita tentang Zakoes ini terjadi di kota Yerikho. Sebagaimana cerita yang lalu, ketika memasuki kota Yerikho Tuhan Yesus bertemu dan kemudian menyembuhkan Bartimeus yang buta. Mungkin hal itu kemudian didengar juga oleh Zakheus sehingga ia berusaha untuk bertemu dengan Tuhan Yesus.
Apa yang didengar Zakheus tentang Tuhan Yesus membuat ia sangat berniat untuk melihat Tuhan Yesus. Walaupun punya niat yang kuat, ternyata Zakheus diperhadapkan dengan tantangan yang besar. Dalam cerita digambarkan seperti apa postur tubuh Zakheus, ia adalah seorang yang bertubuh pendek (ayat 3), hal ini membuat ia kesulitan untuk melihat, apalagi harus bertemu dengan Tuhan Yesus yang sedang berada di tengah kerumunan orang-orang yang padat. Karena itu Zakheus berusaha dengan segala kemampuannya untuk sekedar dapat melihat Tuhan Yesus. Untuk itu ia memanjat sebatang pohon ara yang berada di jalan yang sedang dilalui Tuhan Yesus. Mengingat postur tubuhnya yang pendek, mungkin ia juga kesulitan untuk memanjat pohon ara itu, tetapi dengan tekadnya yang kuat ia berhasil melakukannya dan berhasil juga melihat Tuhan Yesus seperti yang diharapkannya.
Niatnya sudah tercapai, tetapi lebih dari apa yang diharapkannya, ternyata Tuhan Yesus menanggapi niat hati Zakheus itu dengan bermaksud menumpang di rumahnya. Ini merupakan kesempatan yang sangat besar untuk dapat lebih jauh mengenal bahkan melayani Tuhan Yesus, yang tentunya menjadi kerinduan yang sangat besar bagi orang-orang yang mengikuti Tuhan Yesus.
Walaupun banyak orang kemudian menanggapi secara sinis tentang Tuhan Yesus yang menginap di rumahnya, Zakheus tidak berkecil hati, bahkan dengan penunh semangat dan sukacita ia mau berbagi dengan orang-orang miskin dan menebus kesalahan yang dilakukan kepada orang-orang.
Apa yang dilakukan Zakheus ini memberikan pelajaran yang berharga kepada kita sebagai pengajar maupun kepada anak-anak.
Di berbagai tempat didunia ini, banyak orang Kristen yang tidak punya kesempatan untuk datang bersekutu atau beribadah kepada Tuhan, mereka selalu dihalang-halangi bahkan ada yang dianiaya bahkan dibunuh karena keinginan mereka untuk memuji nama Tuhan. Sebaliknya di tempat lain di dunia ini dimana, kesempatan untuk beribadah, bersekutu dan menyembah Tuhan juga memberitakan tentang Tuhan tidak dihalangi bahkan diberikan seluas-luasnya, banyak orang Kristen yang tidak memanfaatkannya, ada hal lain yang menghalangi mereka untuk bertemu dengan Tuhan Yesus dan mereka tidak berusaha untuk mencari jalan keluar agar dapat bertemu Tuhan.
Keadaan ini sama dengan apa yang dialami Zakheus ketika ingin bertemu Tuhan Yesus. Ia terhalang oleh banyak orang, saat ini kita yang tidak berusaha mencari Tuhan Yesus sebenarnya juga terhalang dengan kesibukan dan keasyikan kita masing-masing dan kita tidak berusaha untuk mengatasinya atau mencari jalan keluar seperti Zakheus.
Ingatkan kepada anak-anak bahwa mereka juga seperti Zakheus yang ingin bertemu Tuhan Yesus. Seringkali keinginan itu terhalang oleh berbagai hal. Keinginan untuk bertemu Tuhan Yesus melalui sekolah minggu, berdoa maupun beribadat bersama seringkali terhalang oleh keasyikan bermain, menonton atau kemalasan untuk bangun dari tempat tidur. Semua itu harus dicarikan jalan keluar atau dilawan sehingga kita tidak terhalang untuk bertemu Tuhan.
Kelanjutan cerita Zakheus mengajarkan kepada kita juga bahwa jika kita mencari Tuhan, Ia tahu dan Ia mau untuk singgah dan menumpang di hati kita sehingga kita mendapatkan sukacita yang besar karena Tuhan ada dalam kehidupan kita.
Tidak ada alasan untuk tidak datang kepada Tuhan jika kita mau sebagaimana Zakheus yang pendek, ia mau memanjat pohon agar bisa bertemu Tuhan, semua kemampuan yang Tuhan berikan kepada kita juga adalah kemampuan yang dapat kita pakai untuk bertemu dengan Tuhan.
Rangkaian kejadian yang dialami Zakheus ini mengajarkan kepada kita bahwa sesuatu yang baik berasal dari hati yang baik. Hati yang baik yang mau mencari Tuhan mendatangkan usaha yang gigih juga untuk mendapatkannya, dengan demikian ada jalan keluar menghadapi semua yang menghadang. Dan hati yang baik itu merupakan tempat dimana Tuhan mau menetap, yang darinya akan mendatangkan sukacita senantiasa. Jika ada sukacita di hati akan mendorong orang untuk melakukan hal-hal yang baik dalam hidupnya. Zakheus yang bersukacita mau membagikan kekayaannya kepada orang-orang miskin dan mengembalikan semua uang yang dicuranginya empat kali lipat.


Ayat Hafalan

Yesaya 55:6
Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!

Alat Peraga
Gambar Peraga

Aktivitas

Mewarnai
Cari Kata
Maze