Tema : “Mendengar dan Melakukan Firman Tuhan” (Matius 13:1-23)
Tujuan :
- Anak-anak tahu sikap yang benar dalam mendengar firman Tuhan
- Anak-anak mau melakukan firman Tuhan dalam kehidupannya setiap hari
Bahan ajar lengkap aktivitas dapat didownload disini
Penjelasan Bahan Alkitab
Perumpamaan tentang penabur merupakan salah satu cerita favorit dan populer juga dalam Perjanjian Baru. Perumpamaan ini diartikan / ditafsirkan langsung oleh Tuhan Yesus, sehingga langsung dapat dimengerti oleh pendengarNya pada waktu itu.Perumpamaan ini sendiri merupakan rangkaian perumpamaan mengenai Kerajaan Sorga yang terdapat dalam Matius 13:1-58, yang berisi tetang pengaruh pemberitaan Injil terhadap kondisi rohani orang-orang yang mendengarkannya.
Beberapa hal yang diperlihatkan dalam rangkai perumpamaan ini adalah:
- Dalam sebagian besar perumpamaan, Kristus mengajarkan bahwa di dunia ini akan selalu ada baik dan jahat. Karena itu para pengikut-Nya akan selalu diperhadapkan dengan berbagai tawaran dan kompromi dengan dunia yang membawa kepada penghianatan, tapi sebaliknya juga tetap ada yang taat dan setia. Pada akhir zaman ini orang fasik akan binasa (Mat 13:41,49); "pada waktu itulah orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka" (Mat 13:43).
- Perumpamaan-perumpamaan ini dimaksudkan untuk mengingatkan para pengikut-Nya yang sejati agar jangan terkejut bila melihat kejahatan di dalam dunia ini dan juga mengajarkan bagaimana sikap yang tepat yang harus dilakukan sebagai murid yaitu dengan penyerahan diri sepenuhnya kepada Kristus (Mat 13:44,46) dan mengabdikan hidup kepada kebenaran.
- Perumpamaan ini diambil dari kisah kehidupan sehari-hari. Yang membuat hal ini menjadi bermakna atau tidak adalah para pendengar / penerima firman itu sendiri, firman itu menyatakan kebenaran kepada orang yang percaya sedangkan pada saat yang bersamaan menyembunyikan kebenaran itu dari orang yang tidak percaya (Mat 13:11). Perumpamaan kadang-kadang dapat menuntut orang mengambil keputusan (mis. Perumpamaan Orang Samaria yang murah hati).
Dari perumpamaan tentang penabur ini, juga perumpamaan lain dalam Matius pasal 13 ini, sebagai pengajar kita kembali diingatkan bahwa sebenarnya hampir setiap hari kita selalu membaca dan belajar tentang firman Tuhan namun seringkali juga kita mengabaikannya atau melakukan firman Tuhan namun tetap berkompromi dengan tawaran dunia.
Satu hal yang bisa langsung diterapkan dalam pengajaran anak adalah bagaimana anak-anak diajak untuk belajar bersikap yang benar dalam mendengar dan menanggapi firman Tuhan.
Cerita Kelas Kecil
Siapkan sebuah tomat (atau buah apa saja yang berbiji) dengan ukuran yang cukup besar dan benihnya (biji).Adik-adik bisa lihat ini (tunjukkan benih/biji tomat), kalau kurang jelas biar kakak menunjukkannya lebih dekat (usahakan setiap anak bisa melihatnya).
Apakah ada yang tahu benda apa ini? (biarkan anak-anak menebak) Ini adalah biji tomat. Ini adalah benih yang diambil dari buah tomat.
Siapa yang pernah melihat buah tomat? Seperti apa buahnya? Sebesar apa buahnya?
Baiklah, kakak punya sebuah tomat yang besar dan sudah matang. Pasti enak rasanya. Didalam buah tomat inilah terdapat biji atau benih yang sangat banyak. Coba kita lihat (potong tomat dan ambil bijinya). Untuk apa bijinya ini? (biarkan anak-anak menjawab)
Hari ini kita akan mendengar cerita tentang seorang petani yang sedang menabur benih tanamannya. Cerita ini diceritakan oleh Tuhan Yesus kepada orang banyak yang sedang berkumpul untuk mendengar-Nya.
Ada seorang petani pergi ke ladang membawa benih untuk ditaburkannya. Sampai di ladang, ia mulai menaburkan benih tanamannya. (peragakan cara menabur/tunjukkan gambar)
Saat ia menabur benih itu ternyata ada yang jatuhnya di jalanan. Apa yang terjadi dengan benih di jalanan itu? Karena berada di jalan, benih itu diinjak orang dan ada yang dimakan oleh burung sehingga tidak ada satupun yang tumbuh.
Ada juga benih yang lain jatuhnya di tanah yang berbatu. Apa yang terjadi dengan benih itu? Ternyata benihnya bisa tumbuh. Tetapi, tanahnya terlalu sedikit, akarnya tidak bisa kemana-mana, sudah terhalang batu. Tidak lama kemudian benihnya layu dan mati.
Ada lagi benih yang jatunya di tanah yang subur, tetapi tanahnya penuh dengan semak berduri. Bagaimana nasib benihnya? Ternyata benihnya bisa tumbuh juga, dan mulai besar. Tetapi, semak duri disekitarnya mulai tumbuh dan besar juga sehingga menjepitnya. Benih itu tidak bisa tumbuh lebih besar lagi, tidak mendapat sinar matahari, akhirnya layu dan mati.
Dan ada juga benih yang tumbuh di tanah yang subur dan bersih. Apa yang terjadi dengan benih ini. Benihnya tumbuh, mulai besar, akarnya semakin kuat, batangnya semakin tinggi dan kemudian berbuah yang banyak.
Nah adik-adik demikian juga biji tomat yang sangat kecil ini, suatu saat jika adik-adik tanam di tanah yang subur, ia akan menjadi besar kemudian akan berbuah yang sangat banyak. Apakah adik-adik senang kalau dari satu biji tomat ini menghasilkan buah yang banyak? Demikian juga Tuhan Yesus senang jika benih yang ditaburkan itu berbuah yang sangat banyak.
Setelah bercerita, Tuhan Yesus mengatakan kepada murid-murid bahwa benih yang ditaburkan itu seperti firman Tuhan. Tuhan Yesus akan senang jika anak-anak mendengar friman Tuhan dan melakukannya karena itu seperti benih yang ditaburkan di tanah yang subur.
Tuhan Yesus menjadi sedih jika melihat adik-adik tidak mendengar saat firman Tuhan disampaikan karena itu seperti benih yang jatuh di jalan.
Tuhan Yesus juga sedih jika saat firman Tuhan disampaikan adik-adik bermain atau melakukan hal lain sehingga hanya sedikit yang adik-adik dengar, karena itu seperti benih yang jatuh di tanah berbatu. Demikian juga Tuhan Yesus sedih melihat adik-adik yang sudah mendengar firman Tuhan dengan baik tetapi ketika pulang rumah, adik-adik masih suka melakukan hal-hal yang tidak baik (berikan contoh/minta anak-anak sebutkan contoh), karena itu seperti benih yang jatuh di semak berduri.
Cerita Kelas Besar
Selamat pagi adik-adik. Hari ini kakak akan mengajak adik-adik belajar menanam, seperti yang biasa dilakukan bapak dan ibu petani.Untuk memulainya, kakak punya sesuatu, ada yang tahu apa yang kakak bawa ini? (tunjukkan biji/benih tomat).
Ini adalah biji tomat yang siap disemaikan.
Supaya benih ini dapat tumbuh, apa yang harus disediakan?
Untuk mengetahuinya dengan jelas, mari kita membaca Alkitab. Apakah Alkitab juga menceritakan tentang cara bertani? Ternyata ada juga, yaitu cerita Tuhan Yesus tentang apa yang harus disediakan supaya benihnya bisa tumbuh dan menghasilkan buah yang banyak.
Suatu hari, Tuhan Yesus menyampaikan perumpamaan kepada orang banyak, Tuhan Yesus bercerita: ada seorang yang pergi menabur benih di ladangnya. Saat ia menabur, ada benih yang jatuh di jalanan. Benih itu tidak sempat tumbuh karena langsung dinjak-injak oleh orang dan sebagian lagi dimakan oleh burung.
Ada benih yang lain yang jatuh di tanah yang berbatu. Benih itu tumbuh, namun karena tanahnya sedikit sehingga tidak lama kemudian benih itu layu dan mati.
Ada lagi benih yang jatuh di tanah yang baik tetapi disekelilingnya ada semak berduri. Saat benih itu mulai tumbuh, semak yang ada disekitarnya mulai menjepitnya dan benih itu tidak bisa menjadi besar, malah menjadi layu dan akhirnya mati juga.
Dan ada benih yang lain yang jatuh di tanah yang subur dan bersih dari batu-batu maupun semak berduri. Benih itu kemudian tumbuh, semakin besar dan berbuah yang banyak.
Nah dari cerita Tuhan Yesus ini adik-adik bisa belajar cara menanam yang benar kan. Yaitu di tanah yang bersih dan subur.
Sebelum kita lanjutkan menanam, mari kita dengar juga apa yang Tuhan Yesus maksudkan dengan cerita ini.
Tuhan Yesus berkata, benih itu seperti firman Tuhan yang disampaikan kepada setiap orang termasuk anak-anak.
Ada anak-anak yang ketika firman Tuhan disampaikan, ia tidak mau mendengarkan, ia lebih sibuk bermain, dan melakukan hal yang lain sehingga sama sekali tidak mendengarkannya, firman itu hilang begitu saja, seperti benih yang jatuh di jalanan.
Ada juga anak yang mendengarkannya namun ia segera melupakannya, ia tidak mendengarkan dengan baik karena dalam pikirannya penuh dengan hal lain, ia lebih sibuk memikirkan permainan-permainannya, film-film kesukaannya dan sebagainya. Seperti halnya benih yang jatuh di tanah yang berbatu.
Ada juga anak yang mendengarkannya dengan baik, ia mulai mengerti tetapi ketika pulang ia tidak melakukan seperti yang diajarkan dalam firman Tuhan. Misalnya ketika ada teman mengajaknya mencuri, ia memilih untuk mengikuti teman walaupun ia tahu itu berdosa. Hal itu seperti benih yang jatuh di semak berduri.
Yang sesuai kehendak Tuhan adalah anak-anak yang menyiapkan hati dan juga perhatiannya untuk mendengar firman Tuhan, kemudian melakukannya dalam kehidupan sehari-hari, hal itu seperti benih yang jatuh di tanah yang subur yang telah dibersihkan dari segala hal yang buruk dan menganggu.
Supaya adik-adik tetap ingat dan menjadi seperti benih yang jatuh ditempat yang subur itu, mari kita sama-sama mempersiapkan tempat yang baik juga untuk menanam benih yang sudah kakak bawakan hari ini.
Alat peraga:
Gambar peragabuah berbiji (mis. tomat) dan biji/benihnya, pot/polybag untuk menanam.
Aktivitas:
MewarnaiTTS, Menanam
Ayat Hafalan:
Matius 13:16“...berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar."
Tuhan berkati setiap pelayannya
ReplyDeleteADA FORMAT PDF NYA,KAK?
ReplyDeleteformat pdf bisa download di https://www.scribd.com/document/379733332/Bahan-Ajar-Sekolah-MInggu-24-Juli-2016 atau https://drive.google.com/open?id=1tm0GgzDZUiOUYIKWxe0CAdJwmtZJei1t
DeleteTerimakasih,admin. Sangat terberkati dengan adanya website ini. Tuhan senantiasa memberkati pelayanannya
ReplyDeleteTerima kasih kak.Tuhan memberkati pelayanan kakak.btw ada ngak bahan untuk bulan februari 2019
ReplyDeleteBahan Ajar 03 Februari 2019 : Bahan Ajar Sekolah Minggu 03 Februari 2019
DeleteTerima kasih. Tuhan Yesus memberkati pelayanannya
ReplyDeleteSangat memberkati... Tuhan berkati seluruh pelayan baik guru sekolah minggu dan pendeta....
ReplyDeleteSangat membantu GSM,trimakasih.GBU
ReplyDeleteMohjn ijin menggunakan materi ini utk pelayanan Sunday school...tq,GBU
ReplyDelete