Tema : “Kehendak Tuhan yang Jadi” (Kejadian 27:1-17)
Tujuan :
- Anak-anak tahu bahwa Tuhan punya kehendak baik bagi kehidupan setiap orang
- Anak-anak mau berserah kepada Tuhan dalam doa untuk setiap harapan dan keinginannya
Pokok Renungan
Kisah hari ini berkaitan dengan cerita minggu lalu. Karena nafsu yang rendah, Esau telah menjual hak kesulungannya kepada Yakub. (bnd. Ibr. 12:16-17)Pada ayat 1-5 nampak bahwa Ishak berencana meneruskan berkat kepada Esau. Hal ini secara umum dipandang wajar karena Esau adalah anak sulung, dan budaya/adat saat itu, bahkan sampai sekarang, menempatkan anak sulung sebagai kepala/yang utama. Tapi untuk kasus Esau dan Yakub sebenarnya agak berbeda, Tuhan sendiri sudah pernah berfirman tentang keduanya (Kej. 25:23), entah karena sudah tua dan tidak tahu, atau tidak mengerti, atau tidak mempertimbangkan sebagaimana mestinya, Ishak lupa firman Tuhan, bahwa anak yang tua harus menjadi hamba kepada anak yang muda.
Kalaupun ia masih ingat namun tetap bersikeras meneruskan berkat kepada Esaus, bisa jadi, ia lebih dikuasai oleh perasaan sayang yang alami, Ishak lebih sayang kepada Esau. Ishak hendak mengatur semuanya sesuai yang diinginkan dan lupa atau mengabaikan kehendak Tuhan, Ishak juga mengabaikan kenyataan bahwa Esau sudah menikah dengan dua wanita kafir (Kej 26:34-35). Dalam hal ini nampaknya Ishak terlalu terbawa perasaannya.
Selanjutnya dalam ayat 6-17, Ribka berusaha untuk memperoleh bagi Yakub berkat yang sudah direncanakan akan diberikan Ishak kepada Esau.
Jika memang Ribka mengingat firman Tuhan tentang Esau yang akan menjadi hamba Yakub, tentunya usahanya untuk mendapatkan berkat bagi Yakub bertujuan baik, namun cara yang dipakai yaitu dengan menipu Ishak pastinya tidak benar. Demikian juga Yakub yang kemudian mengikuti siasat ibunya itu. Seharusnya ada jalan untuk itu, disini Ribka juga mengabaikan jalan Tuhan, ia menggunakan jalannya sendiri. Akibat yang harus diterima oleh Yakub kemudian adalah ia harus lari menyelamatkan diri dari Esau. Tapi tidak dijelaskan dalam Alkitab tentang alasan Ribka, bisa saja ia bermaksud agar Yakub diberkati karena Yakub adalah anak kesayangannya (bnd. Kej. 25:28), tentu sikap seperti itu tidak ada bedanya dengan Yakub yang terbawa perasaan saja, dan hal itu juga tidak benar.
Dari cerita ini terdapat 2 hal menarik yang dapat dipelajari dan diajarkan kepada anak-anak:
- Bagaimanapun keadaannya, kehendak Tuhan tidak mungkin dibatalkan/digantikan dengan keinginan manusia, ajar anak-anak untuk percaya bahwa apapun yang terjadi dalam kehidupan mereka, sekalipun yang buruk, dibalik itu ada hal baik yang ingin ditunjukan/diberikan Tuhan bagi mereka, karena itu berserah hanya kepada Tuhan.
- Apapun yang kita inginkan bagi diri kita maupun bagi orang lain seharusnya tetap memohon perkenan Tuhan, jangan berdasarkan kehendak diri kita sendiri. Ajarkan kepada anak-anak untuk selalu menyerahkan semua rencananya di dalam doa kepada Tuhan.
Cerita
Alat Peraga
Gambar PeragaAktivitas
Mewarnaimenempel tangan dan leher pada gambar Yakub dengan kapas / benang wol
cari perbedaan
Ayat Hafalan
Amsal 19:21Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana.
No comments:
Post a Comment